Kalau lagi covid gini, rasanya mau kemana and ngapain aja terasa gak enak ya.
Selain harus make masker, menjaga jarak tentunya menjadi kewajiban bagi kita semua.
Sekian lama dirumah, tentunya jiwa muda kita bakalan meronta – ronta.
Akhirnya, kita bakalan mencari wisata sederhana yang terletak dekat dengan kota kita.
Entah itu sekedar alam dengan pepohonan yang hijau, or taman kota yang tidak pernah kita datangin sebelumnya (before covid)
Sabtu malam, aku dan teman aku yang bernama L memutuskan untuk menginap dirumah T.
Niatnya sih kita pagi – pagi mau jalan ke Siak.
Buat lihatin istana siak gitu lho, secara selama ini gak pernah kesana.
Meski pagi harinya (minggu) hujan gerimis setia bangat pengen nemenin tidur pagi, akhirnya jam 7 kita tetap cus.
Perjalanan dari PKU ke Siak itu normalnya sih 2,5 jam sampai 3,5 jam gitu ya.
Nah, karena jalannya dari jam 7+ sikit, akhirnya kita sarapan dulu setelah beberapa menit perjalanan.
Mungkin mau jam 8 gitu baru start jalan lagi dhe.
Ajaibnya, kita sampai ke siak lebih kurang gak sampai 2,5 jam.
Tentunya dengan kecepatan kisaran 60-100 KM/H.
Buat kamu yang mau cepat sampai, aku saranin ambil jalan dari arah parit indah. Kalau lewat simpang binggung, bisa lama bangat dha !
And beberapa jalan juga bolong – bolong gitu.
Awas dhe kalau kamu pakai mobil pendek. Kalau masuk kelubang aspalan terus menerus, bisa habis juga tu bamper mobilnya.

Kamu bakalan tau tujuan kamu sudah semakin dekat ketika sudah ketemu pemandangan beginian.
Pohon rindang yang mengiringi sepanjang perjalanan kita ini merupakan jalan yang wajib kita lewatin kalau mau ke siak.
Bisa sih foto bagus disini, karena kebetulan jalanannya gak seramai dikota pekanbaru.
Tapi tetap hati – hati ya pas mau foto, dan usahakan cepat, karena mobil itu gak bakalan bisa nge-rem mendadak jika kamu berdiri ditengahnya.

Not bad kan ?
Kita bisa parkir disamping pepohonan ini.
Dan pastikan kamu fotonya sambil lihat kondisi jalan.
Jangan pula terlalu lama berselfie ria ya.
Sedihnya sih gegara pademi covid belum berakhir,
Tujuan utama kita ke istana siak terpaksa musti diurungkan.
Biar gak kecewa bangat, kita akhirnya singgah kesebuah tempat berjudul :
“Pangsi Belanda“
Awalnya gak tau sih ini tempat apaan,
Tapi setelah google, aku baru tahu bahwa ini adalah penjara sekaligus benteng pertahanan belanda yang sudah berusia 160th guys.
Kebayang gak ??
Yuk cus, kita masuk dha biar gak sia – sia.

Darimanapun asal kamu, gak perlu cemas karena per hari ini biaya buat masuk hanya IDR 5k (lima ribu rupiah).
Tentunya kawasan ini masuk kedalam kawasan wajib masker ya.
Disayangkan sih gak ada tempat parkiran khusus.
Jadi mau motor or mobil yah rasanya sesuka hati aja parkir didepan bangunan ini.
Untung pas aku kesini, kondisi lagi sepi, jadi gak terlalu bermasalah sama parkir – parkiran.
(gak ada petugas parkir juga kok)
Pas kamu sudah beli tiket,
Kamu bisa sewa pakaian belanda zaman dulu lho buat jepret – jepret didalam pangsi ini.
Sayangnya sih aku and teman lainnya kurang berminat, karena bajunya kelihatan kotor and menimbang lagi covid. Jadi better gak usah nyoba – nyoba bekas orang dulu kan.

Nah, bangunannya masih kuno bangat ya.
Sayangnya karena usia bangunan yang udah gak muda lagi, kita gak bisa naik keatas karena tangga kayunya sudah lapuk.
Dibeberapa baris tangga dibawah sih sudah mulai disemen, cuma karena pengerjaannya masih sedikit, akhirnya akses keatasnya ditutup.
Aku gak mau share hal horror saat kunjungan ketempat ini,
Tapi aku mau notice kekalian, kalau semisalnya kalian kesini buat liburan,
Tolong perhatikan beberapa hal ya :
- Jangan pakai baju terlalu sexy
- Jaga tutur bahasa dan jangan asal meludah
- Jangan biarkan pikiran kamu kosong
Udah itu aja 3 pesan dari aku,
Sekilas salah satu bangunan dipangsi ini terlihat biasa, namun karena perjalanan pulang kami ada sesuatu yang terasa berbeda.
Akhirnya aku cek ulang semua picture aku dan menemukan hal yang tak seharusnya.
(Aku serius gak mau share disini)

Dari pangsi ini, kamu juga bakalan ketemu pelabuhan yang langsung menghadap kesungai siak.
Zaman belanda dulu, lokasi ini dipakai sebagai tempat kapal – kapal belanda bersandar lho.
Jadi bisa dibayangin dong dermaganya segede apa meskipun air sungai siak agak kuning kecoklatan ya.

Nah, lumayan OK kan tempatnya ??
Ini ada diujung pangsi belanda.
Jadi selain ketemu bangunan kuno (sayangnya gak bisa naik lantai 2),
Kamu bisa duduk sejenak dulu menikmati angin sepoi – sepoi dan derai ombak kecil sungai siak.
(kusarankan kesini siang aja ya jangan sore!)
Dikota ini juga terkenal akan lingkungan yang adem ayem.
Kebanyakan taman dan isinya sepi bangat menurutku pas kesini.
Mungkin pada stay home kan jadi bebas populasi manusia.
So, aku dan teman – teman gak berlama bangat main disini.
Habis dari pangsi, kita pergi ke Klenteng Hock Siu Kiong.

Disiak ini ada lumayan banyak penduduk cina yang bisa berbahasa hokkien juga.
Terus letak Vihara, Masjid dan Gereja juga berdekatan.
Artinya penduduk disini hidup damai secara berdampingan.


Aku sih cuma numpang foto aja disini.
Dan buat masuk kedalam kamu gak perlu bayar kok.
Aku gak sembhayang karena kurang paham juga kan…..
Tapi not bad lah menurutku tempatnya, meski panas bangat.

Nah, sepanjang jalan juga kita bakalan disungguhi kampung cina ala kadarnya disiak.
Jejeran toko dan juga pemandangan manusia yang saling berdampingan sungguh indah rasanya.
Sehubung aku gak banyak bangat jalan disini,
Aku gak bisa berbagi banyak.
Yang jelas sih disini manusia tukang palaknya gak ada kecuali tukang parkir.
Terus buat makanan mereka harganya juga standart,
Jadi semua rasanya standart aja lah.
Aku sih PP totalnya gak sampai 5 jam, kebayang dong ya kecepatan berapa.
So, next time kalau aku visit nih tempat lagi, aku bakalan berbagi next destinasi yang bisa kamu dapatkan disini.
ENJOY THE DAY GUYS !!