Asap dari cerobong rumahnya mulai terlihat jelas. Langkah kakinya terasa semakin berat dan perasaannya semakin lama semakin kacau tak menentu. Dia yakin sesuatu yang buruk sedang terjadi kepada mereka bertiga. Pertama Andrew, kedua Mario dan ketiga pasti Dave. Jikapun dugaannya benar, maka Dave adalah harapan terakhir yang bisa dia tolong.
Dia memutuskan untuk kembali kerumah Dave. Dia tidak peduli jika Dave akan kembali mengusirnya atau bahkan menganggapnya gila. Yang terpenting baginya adalah dia terus bersama Dave. Dia akan memberitahu Dave bahwa dia menulis nama mereka bertiga disebuah kaca dan entah apa yang terjadi, sesuatu yang buruk telah terjadi pada Andrew.
Ya, dia menulis nama Andrew sebagai nama pertama dikaca itu.
Mario sendiri tidak menjawab teleponnya. Dia memang tidak pernah menelepon Mario sebelumnya. Namun pesan yang dia tinggalkan akan cukup membuat Mario setidaknya menelepon balik dan memakinya. Namun sampai saat ini, Mario tidak membalas satupun pesannya.
Dan Dave, meskipun Dave tampak baik – baik saja didalam kamarnya. Dia memiliki firasat yang buruk pada Dave. Dia mempercepat langkahnya kembali kerumah itu. Seharusnya dia tidak menyerah dan meninggalkan rumah itu ketika Dave mengusirnya.
Dia sendiri tidak tahu kenapa dia menulis nama mereka bertiga disebuah kaca. Sepanjang perjalanannya, dia mulai mengaitkan cerita tentang Audrey yang telah meninggal 10th lalu. Kematian misteriusnya dan juga jasadnya yang menghilang secara misterius hingga saat ini.
Rasanya terlalu bodoh untuk mempercayai cerita itu, namun hilangnya Andrew secara misterius mulai membuatnya yakin bahwa ada sesuatu yang buruk sedang menimpa desa ini.
Dia sampai didepan rumah Dave. Dia memanggil aunt Mole, mama Dave beberapa kali tapi tidak ada jawaban. Dia lalu mendorong pintu itu dan terbuka ! Pintu tersebut tidak terkunci. Dia berjalan masuk kedalam sambil melihat sekelilingnya. Tidak ada tanda – tanda orang didalam rumah itu.
Jantungnya berpacu cepat dengan nafasnya. Dia berjalan pelan didalam rumah itu dan kembali memanggil aunt Mole. Tidak ada jawaban sama sekali. Dia melewati ruang tamu didekat perapian hangat. Tv disana menyala dan tidak ada seorangpun yang menonton disana. Perasaannya semakin tidak nyaman. Dia lalu berbelok kekanan dan mendengarkan suara aunt Mole berbicara dengan samar – samar.
Ketika dia mengintip kedalam dapur, dia menemukan aunt Mole sedang makan dimeja makan sambil berbicara sendiri, dan tersenyum ! Dia memberanikan dirinya untuk melangkah masuk kedapur.
“Aunt Mole ??”

Mole tampak terkejut dan menjatuhkan sendoknya seketika ketika Nana melangkah masuk kedalam dapur. Dia melihat kesampingnya dan menganti pandangannya ke Nana dengan cepat.
“Dimana Dave ?”
Mole terlihat binggung ketika mendengarkan pertanyaan Nana. Dia lalu melihat piring dengan ayam mentah diatasnya. Dia memakan ayam mentah itu sedari tadi. Ketika tersadar, Mole langsung memuntahkan seluruh isi mulutnya kewastafel terdekat. Dibantu dengan Nana, Mole akhirnya bisa lebih tenang dari kepanikannya.
“Dimana Dave aunty ?”
“Tadi dia duduk disampingku dan kami makan ayam goreng bersama. Dan sekarang… Aku sangat binggung…”
Mole menjelaskan seperti orang ling-lung. Seolah baru saja terhipnotis oleh sesuatu. Nana berusaha menenangkan aunt Mole. Ketika ibu Dave sudah lebih tenang, Nana segera berlari kekamar Dave. Dia membuka pintu kamarnya dan tidak menjumpai Dave didalam sana. Dia segera kembali kedapur dan memberitahukan hal tersebut kepada aunt Mole.
Dengan kepanikan yang semakin tinggi,
Nana langsung menghubungi uncle Jonny, kepala RT didesa tersebut.