Beberapa kerutan halus tampak muncul diwajahnya. Dia segera mengambil bedak dan menutupinya. Dia juga menambahkan beberapa perona agar wajahnya terlihat lebih hidup. Dia mengunakan kemeja hijau tua yang dipadukan dengan rok hitam selutut pagi itu. Setelah penampilannya terasa sudah baik, dia menghela nafasnya dengan berat didepan cermin kecil yang berada dikamarnya.
Ini adalah hari pertama dia akan bekerja disebuah perusahaan. Dia tidak ingin memberikan kesan buruk pada hari pertamanya. Sudah terlalu lama dia mengurung diri didalam rumah. Dia harus bangkit dan meneruskan hidupnya setelah apa yang sudah dialami.
“Risa, Mola nangis.. Cepatan keluar dong dari kamar !!” Suara teriakan mamanya membuat dia tersentak dari khayalannya pagi itu. Dia segera merapikan meja riasnya dan bergegas keluar dari kamarnya.
Namanya Risa, dia baru berusia sekitar 23th dan dia sudah memiliki 2 orang anak, Male dan Mola. Male masih berusia sekitar 3 tahunan dan Mola, baru berusia sekitar 4 bulanan. Dia cukup beruntung karena pernikahan dininya tidak membuat dia menelantarkan perkuliahan. Dia berhasil mendapatkan gelar sarjana tepat waktu. Badannya sedikit tinggi dengan bola mata kecoklatan dan rambut sebahu. Berat badannya juga hanya sekitar 54kg.
Dia terpaksa harus meninggalkan anak – anaknya untuk pergi bekerja mulai hari ini. Setelah menghabiskan waktu berbulan – bulan berkabung dalam penyesalannya, dia kini sudah mampu bangkit dari masa yang begitu kelam dalam hidupnya. Dia mulai bisa menerima status baru yang kini disandangnya, seorang single parent.
Dia segera mengendong Mola didekapannya dan memberikan susu kalengan yang sudah disiapkan sebelum dia masuk kekamar tadi. Tidak dibutuhkan waktu lama, Mola kembali tenang.
“Kamu yakin sudah siap bekerja ?” tanya mamanya dengan lembut.
Risa memandangi mamanya yang berada tidak jauh dari sana dan mengukir sebuah senyum kecil dibibirnya. Dia sadar bahwa dia sudah terlalu lama bermanjakan diri dengan mamanya selama masa kelamnya. Mamanya menjadi satu – satunya tempat dia mengadu dan melampiaskan segala kekecewaannya terhadap mantan suaminya. Dia sadar bahwa dia sebenarnya tidak pantas kembali pada pangkuan mamanya karena pilihannya dulu bukanlah pilihan yang disukai oleh mamanya. Namun karena besarnya rasa cinta yang dia miliki, dia rela mengorbankan berbagai hal dalam hidupnya hanya untuk bisa bersama pria itu.
Seiring berjalannya waktu, dia tersadar bahwa pria itu bukanlah orang yang tepat untuk terus melangkah kedepan bersamanya. Perselingkuhan dan perceraian terjadi dengan begitu cepat. Dia lalu meninggalkan rumah mantan suaminya setelah perceraian mereka sah dengan cepat karena suaminya tidak hadir didalam persidangan. Dia membawa serta Male dan Mola kala itu dan memilih untuk kembali kerumah mamanya.
“Sudah ma, tolong jaga Male dan Mola ya saat aku tidak ada,” jawab Risa.
Mamanya sempat ragu untuk membiarkan Risa kembali kelingkungan masyarakat. Takut bahwa Risa tidak sanggup menerima gelar barunya dan malu menjadi diri sendiri. Tetapi melihat Risa yang semakin hari semakin kuat, akhirnya dia membantu anaknya mencari pekerjaan yang sesuai dengan tamatan perkuliahannya pada seorang teman lama. Risa diterima dengan baik dan hari ini merupakan hari pertama Risa bekerja. Yang berarti dia akan menjaga kedua cucunya sendiri selama anaknya tidak ada.
“Baiklah, berhati – hatilah saat bekerja nanti.”
Risa mencium lembut kening Mola dan menghampiri Male yang sedang asik bermain dengan robot – robotnya. Dielusnya kepala Male dan beranjak pergi dengan cepat agar tidak terlambat dihari kerja pertama. Saat dia akan keluar dari rumah, suara tangis Male terdengar jelas oleh dirinya, anak itu tidak ingin ditinggal oleh ibunya. Keadaan saat ini tidaklah sama lagi dengan sebelumnya. Jika biasanya dia hanya mengurus rumah tangga dan Male, maka kini dia harus menjadi ibu sekaligus kepala rumah tangga bagi kedua anaknya. Dia harus bekerja dan menghidupi diri mereka tanpa menyusahkan mamanya lagi. Dia segera meninggalkan rumahnya.
I know that is sound crazy,
I don’t care about whatever people around me gonna say !
All I know is I like her,
And no matter how hard she push me away,
I’ll always love her !
(May 20, 1988)
(to be continue….)