“Good Leader ?” 😟😟
Dulu, sebelum saya bekerja. Saya selalu bertanya pada diri saya. Bagaimana saya bisa bekerja dan diterima bekerja suatu hari nanti begitu saya selesai sekolah.
Pada saat itu, pemikiran untuk melanjutkan pendidikan saya kejenjang lebih tinggi saja saya tidak berani bermimpi.
Dengan kondisi saya, dengan kemampuan saya. Saya sangat tidak percaya diri bisa mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan bakat dan minat saya.
Tidak mempunyai teman disekolah juga sudah merupakan hal yang biasa bagi saya. Singkat cerita, saat mendapatkan kenyataan bahwa akhirnya saya berhasil menyelesaikan SMA saya, bahkan sebelum acara perpisahan. Saya sudah dibantu ayah saya untuk bisa bekerja disebuah toko listrik kepunyaan temannya.
Yah, tanpa hari libur tentunya, dan semua orang yang berada disana sangat tidak baik pada saya. Dengan gaji minim, karena saya sadar bahwa batasan saya mungkin hanya sebatas itu, akhirnya saya bekerja disana selama 2 bulan disana.
Dalam kepala udah isinya gini aja :
“Dapat kerja yang layak aja saya gak mampu, gimana besok mau jadi pemimpin or leader ??“
Langsung lunglai kalau dipikir – pikir kembali.
“Kamu tidak akan pernah berkembang dan mengetahui bakat yang kamu miliki jika kamu tidak berani mencoba sesuatu yang baru.”
Terkadang quote satu itu mungkin hanya enak dibaca saja. Ketika kamu mengalaminya dan bersiap untuk hijrah dari zona nyaman kamu. Pasti kamu bakalan balik mikir berkali – kali agar keputusanmu tersebut tidak salah kedepannya.
Kalau saya pribadi sih percaya pada quote diatas dan itu bukan hanya sebatas perkataan tanpa bukti nyata !
Saya hanya bekerja 2 bulan ditoko listrik dan saya mencoba melamar disebuah pabrik tempat teman sekolah saya bekerja. Melamar disana dan mirisnya, saya diterima bukan karena bakat saya. Namun karena tidak ada orang yang mau bekerja disana dan tentunya karena rasa kasihan atasan yang memimpin disana pada saat itu. Ditambah hari pertama saya akan interview yang ‘katanya’ disediakan jasa antar jemput.. WOW..
Ternyata itu semua hanya mimpi dan berhubung saya adalah anak yang baru interview (gak berani protes dong ya), akhirnya saya harus menemani seseorang didalam mobil tersebut mengelilingi seluruh pekanbaru demi mencari sesuatu dan baru pulang sekitar jam 5 sore !
Itu sekilas basa – basi saya mengenai bagaimana saya keep survive after school. Setidaknya sampai hari ini dan sampai saya menulis artikel ini, saya mengerti dan paham betul bahwa begitu besar kasih sayag Tuhan terhadap hidupku.
Bahkan semua yang terjadi didalam hidupku bukanlah karena kehebatanku, melainkan karena kasih sayang Tuhan padaku. Saya juga bukan seseorang yang bisa dibilang baik, namun lewat semua perkara yang saya lakukan, lewat semua dosa dan kejahatan yang saya lakukan. saya percaya betul bahwa Tuhan sungguh sayang pada saya.
Saya bukan mau bahas hal religi ya disini. Saya cuma mau ingatin para pembaca aja bahwa sebagaimanapun beratnya hidupmu. Seberapa tingginya kamu merasa bahwa hidupmu gak bakalan berguna. Hidupmu itu tetap memiliki arti tertentu. Dan pada saat yang tepat, kamu akan menemukan bahwa hidupmu itu adalah anugrah dan hidupmu adalah hal yang harus kamu syukuri.
Kita tidak pernah bisa memaksakan semua orang yang bekerja dengan kita ‘musti’ namanya suka dengan kita juga. Baik itu saat kita berada diposisi sebagai atasan ataupun pada saat posisi kita adalah admin biasa.
Itu sebuah hal yang tidak mungkin bisa kamu paksakan, sekalipun kamu sudah berusaha menjadi seorang pribadi yang ‘baik’ dan berusaha mengerti setiap individu yang berada ditempat pekerjaan kamu. Kamu tetaplah manusia. Plus Minus dimata orang, tidak peduli seberapa keras kamu sudah berusaha menjadi ‘baik.’
Jadi, bagaimana menjadi seorang pemimpin yang baik ataupun seorang rekan kerja yang baik sehingga disukai semua orang ?
Honestly, jawabannya “TIDAK ADA“
Saya menyukai sebuah survey, yang membuktikan seorang pemimpin itu layak atau tidak lewat “TURN OVER” karyawan yang berada didevisinya. Jika kamu menjadi seorang pemimpin yang memimpin sebuah devisi, kamu pasti mempunyai beberapa anggota kecil dan tugas kamu adalah bagaimana membuat mereka bisa memberikan hasil kinerja terbaik.
Saat kamu merasa bahwa dirimu sudah cukup baik, percayalah bahwa kamu sebenarnya bukan orang baik. Kamu juga tidak perlu menjadi seorang pemimpin yang berada diatas angin, yang tidak mau mencoba mengerjakan sesuatu dan hanya bisa memberikan ultimatum yang mutlak musti diikuti oleh anggota kamu.
Memang benar kamu mempuyai power untuk begitu.
Namun :
“Lead by lesson is always better than lead by power”, Paham ?
Untuk membuat seseorang bisa memberikan kinerja terbaik, bukan dengan mengembangkan rasa takut dalam diri seorang karyawan. Kamu bisa memupuknya dengan memberikan kepercayaan kepada mereka, mengajari mereka akan arti tanggung jawab dan tentunya tidak perlu memaksakan kehendak.
Memang terkadang kita selalu merasa ‘masa bodoh’ akan hal tersebut. Tapi percaya dhe, kinerja yang baik dari karyawan kamu secara tidak langsung mencerminkan kualitas kamu sebagai atasan mereka juga lho.
Saya sempat gagal paham akan arti bagaimana menjadi pemimpin yang baik awalnya. Kepolosan saya membuat saya berpikir bahwa menjadi pemimpin yang baik adalah bisa menjadi pemimpin yang adil, bijaksana dan bertanggung jawab atas semua pekerjaan karyawannya. Dan dengan semakin bertambahnya umur saya, saya menyadari bahwa pandangan saya akan hal tersebut adalah pandangan yang SALAH.
Kamu akan menjadi pemimpin yang baik saat kamu BISA menciptakan seseorang yang LEBIH HEBAT dari kamu. Kamu mengerti maksudnya ?
Yah, kualitas seorang pemimpin bukan dilihat dari cara dia memimpin dan membuat semua anggotanya takluk. Pemimpin yang hebat adalah mereka yang mampu membuat bawahan mereka hebat dan sukses melebihi dirinya !
“A GOOD LEADER CAN MAKE A GOOD LEADER.“
Kuncinya selalu satu,
“BERBAGILAH DAN JANGAN TAKUT TERSAINGI.“