Anak sebagai Generasi Penerus Bangsa

0

Perjuanganku lebih mudah karena aku melawan penjajah. Perjuanganmu akan lebih sulit karena kamu melawan bangsamu sendiri ! -Soekarno

Spread the love

Suatu bangsa dikatakan sebagai bangsa yang berkembang dan maju apabila bangsa tersebut dapat terus berevolusi menjadi lebih baik.
Baik itu dari segi perekonomian, pertahanan, teknologi, pendidikan dan sumber daya manusia didalamnya.
Untuk mencapai hal tersebut, suatu bangsa tentunya membutuhkan para generasi muda yang tumbuh dan berkembang dengan baik.

Anak, merupakan harta paling berharga yang dimiliki sebuah keluarga dan tentunya anak merupakan asset sebuah bangsa secara tidak langsung. Perkembangan anak yang baik tidaklah pernah terlepas dari campur tangan orangtua dalam mendidik serta program pemerintah yang mendukung.

Undang – undang perlindungan anak yang disahkan oleh suatu negara tentunya menjadi sebuah andil agar seorang anak diyakinkan bisa mendapatkan haknya sebelum menginjak usia dewasa, dan tentunya agar para orangtua dapat lebih bertanggungjawab dalam mendidik anak mereka sehingga dapat menjadi generasi yang sehat, cerdas dan memajukan bangsa dikemudian hari.

Sumber : google

Menjadi suatu pertanyaan besar ketika masih begitu banyak kita temukan anak yang seharusnya menyentuh bangku pendidikan malah berakhir dijalanan.

Tidak jarang juga kita jumpai masih begitu banyak anak yang dari kecil sudah diajar dan disuruh mencari uang dijalanan, baik itu dengan mengemis ataupun berjualan koran.

Beberapa sudut jalan yang saya jelajahi membuka mata saya lebar – lebar akan mirisnya tingkat kepedulian pemerintah dan orangtua terhadap para generasi muda, yang seharusnya dipupuk dengan baik, tetapi malah ditelantarkan.
Mencari uang menjadi pekerjaan anak – anak dibawah usia remaja ini, berkelahi, mencuri dan lain sebagainya.

Yah, realita yang sangat mengikis hati, dimana anak – anak seumuran ini yang seharusnya bisa menikmati masa muda mereka, tetapi malah menjadi mesin uang bagi para orangtua yang tidak bertanggungjawab.

Pernahkah terlintas dipikiran kita, apa yang akan terjadi jika ada orang jahat yang memanfaatkan anak – anak ini, menculik mereka, menjual organ mereka ataupun menjadikan mereka sebagai sarana prostitusi ?

Apakah sebagai orangtua anak – anak ini akan tetap peduli kepada anak mereka ? atau malah menganggap beban kehidupan mereka berkurang ?
Bagaimana suatu bangsa bisa berkembang dengan baik jika para generasi muda tidak dibina menjadi generasi yang sehat ?

Peranan pemerintah sangat dibutuhkan disini, ketegasan pemerintah dalam menindak setiap perlakuan orangtua yang menjadikan anak mereka mesin uang sudah seharusnya memiliki peraturan tersendiri, apalagi sampai melakukan kekerasan kepada anak mereka jika tidak bisa menghasilkan uang.

Meminta, berjualan dan tidak jarang kita temukan banyak anak – anak yang tidur dipinggiran jalan karena tidak ada tempat untuk pulang, atau bisa dikatakan tidak berani pulang karena uang yang mereka.
(para orangtua) butuhkan tidak bisa mereka dapatkan.

Sebanyak apapun program pemerintah dalam membantu pendidikan seorang anak minimal 12 tahun, jika tidak diimbangkan dengan peraturan tegas bahwa anak – anak dibawah umur tidak layak dipekerjakan tidak akan berjalan dengan baik.

Dana bantuan pemerintah sebaiknya diberikan melalui sumbangan buku dan keringanan biaya sekolah anak, daripada memberikan dana segar kepada setiap keluarga yang mungkin tidak difungsikan sebagaimana mestinya.

Salah satu program yang mulai berjalan diibukota adalah KJP (Kartu Jakarta Pintar) dan KIP (Kartu Indonesia Pintar), yang difungsikan pemerintah agar setiap keluarga dapat dan mampu menyekolahkan anak mereka.

Disini dapat kita lihat perbedaan yang signifikan setiap tahunnya, dimana pemberian bantuan  yang banyak akan turut serta mengurangi angka putus sekolah seorang anak disebuah keluarga.
Yah, melalui program KJP dan KIP setiap anak diharapkan dapat menyelesaikan pendidikan minimal SMA / SMK sederajat.

Pendidikan dipercaya menjadi salah satu langkah awal untuk kemajuan suatu bangsa.
Kesadaran ini tidak hanya mendorong pemerintah untuk membantu setiap keluarga yang memang kekurangan dana untuk biaya sekolah anak, melainkan juga para pengusaha swasta turut aktif dalam membantu pendidikan di Indonesia yang memprihatinkan, tidak berhenti disana, para generasi muda yang sadar akan pentingnya pendidikan bagi anak – anak sebelum usia remaja juga turut serta membantu lewat program – program social, baik itu dalam bantuan pemberian dana, sumbangan buku bahkan tidak jarang kita temukan para organisasi muda ini turun langsung kepadalaman untuk mengajar.

Lalu, kenapa masih banyak kita temukan disetiap sudut kota anak – anak yang masih tidak bisa menikmati pendidikan sementara program bantuan begitu banyak ?

Sumber : google

Kesadaran orangtua menjadi salah satu kunci utama disini.
Anak, seharusnya menjadi harta didalam sebuah keluarga, terlepas dari sulitnya perekonomian, seorang anak selayaknya harus mendapatkan pendidikan minimal 12 tahun.

Bagaimana kehidupan disebuah keluarga bisa berkembang jika anak sejak dini tidak pernah bersekolah dan hanya diajarkan berjualan ?
Jika ingin anak memberikan hasil yang baik dikemudian hari, maka pupuklah mereka dengan segala hal yang baik. 

Peranan masyarakat juga sangat dibutuhkan dalam mengwujudkan Indonesia yang sehat dan mengurangi tingkat pemanfaatan anak diusia dini.

Membeli jualan seorang anak atau memberikan uang kepada mereka karena belas kasih memang baik, tetapi apakah pernah terlintas dibenak kita bahwa hal ini terkadang justru membuat mereka semakin buruk dikemudian hari ?
Berkembangnya anak – anak dijalanan ini tidak terlepas dari masyarakat yang selalu memberi karena belas kasih.

Melihat tingginya tingkat belas kasih dari masyarakat kepada anak kecil membuat sebagian orangtua berpikir akan lebih baik meminta anak mereka berkeliaran dijalanan mencari uang daripada mereka yang bersusah payah bekerja.
Sehingga setiap tahunnya, pertumbuhan anak yang meminta – minta semakin tinggi. 

Tidak munafik dan tidak dipungkiri, saya sendiri jika melihat seorang anak kecil tidur dijalan, menjajakan koran mereka hujan – hujan, rasa iba selalu datang, dan itu wajar karena kita memiliki hati nurani.
Tetapi jangan sampai kebaikan hati kita menjadi senjata untuk menjurumuskan seorang anak semakin dalam.

Jika ingin membeli koran, belilah sesuai dengan harga, dan pastikan anda mengambil korannya.
Jika ingin membantu anak – anak yang belum makan, maka ajaklah mereka makan bersama kamu, memberikan uang tidak menjamin mereka mengunakannya untuk makan.

Sebagai orang yang berpendidikan, marilah kita bantu perangi budaya pemanfaatan anak, tingkatkan kepedulian dengan ikut mendukung program – program yang ingin membantu perkembangan pendidikan dibangsa kita ini.

Jika bukan kita, lantas siapa lagi yang akan memperdulikan masa depan anak – anak ini ?
Membantu tidak selalu harus dimulai dengan hal besar, tetapi sebuah hal kecil dengan kasih yang besar akan memberikan makna yang tidak ternilai didalamnya.  

Spread the love

Leave a Reply

Verified by MonsterInsights