Being Adult is Not Easy

0

I want to be adult.. But, its just not easy like I think before.

Spread the love

When we are a kid, we always dream to be an adult sooner. Rasanya enak melihat orang dewasa yang bisa melakukan apa saja yang mereka suka, pergi kemana saja dan banyak hal lainnya yang terbatas ketika kita masih kecil dan meminta uang.

Pikiran untuk menjadi dewasa dengan cepat makin bertambah ketika kita meminta jajan namun tidak diberikan, rasanya be like.. aku mau cepat selesai sekolah, bekerja, dan membangun hidup yang kumau tanpa diatur. I am gonna be adult and make my own money.

Seiring berjalannya waktu, tanpa kita sadari sudah berada digaris dewasa. Menyelesaikan sekolah, jika beruntung bisa bekerja dan kuliah. Mulai menjalani kehidupan yang awalnya terlihat penuh kebebasan, namun sebenarnya cobaan hidup dimulai dari sini.

Bekerja sambil kuliah, mendapatkan uang, mengunakannya untuk membeli barang yang sejak dulu kita impikan. Jam tidur yang mulai berkurang, waktu bermain yang mulai terbatas, seiring berjalannya waktu, apa yang terlihat membahagiakan saat itu, kini menjadi hal yang mengerikan.

When I lay down malam hari, aku begitu ingin kembali kemasa sekolah. Lucu memang, ketika aku masih mengunakan seragam, aku begitu menginginkan kebebasan tanpa seragam. Dan ketika aku berada dititik ini, aku sungguh merindukan untuk kembali.

Menghabiskan hari demi hari didalam kehampaan. Aku melihat orangtuaku yang kini sudah tidak muda lagi. Menghabiskan hari tanpa melakukan hal yang berarti, menonton, berjalanan kesana kemari, tidak lupa meminum obat yang diberi. Hidup semakin terasa kekurangan arti.

Ketika kehidupan yang begitu indah hancur karena keserakahan dan tidak pernah belajar dari kesalahan, aku masih terus berusaha menjadi diri sendiri. Berusaha bangkit dari keterpurukan, meskipun terkadang, atau lebih seringnya aku hancur kian dalam.

Rasanya ..
Aku begitu ingin menghilang …
Bukannya tidak bersyukur atas setiap kondisi dan keadaan, tapi menyerah, godaan untuk menghentikan setiap kepahitan begitu besar. Apakah membiarkannya menang adalah jawaban dan pilihan terbaik ?

Matanya sayu, wajahnya lemas. Kepalanya sakit namun dia tetap bertahan hingga saat ini. Ketika aku merasa apakah ini adalah waktunya, aku berdoa didalam diam dan Tuhan begitu baik karena masih diberi kesempatan. Lantas, aku yang sehat ini, kenapa terus berpikiran untuk menyerah pada keadaan ?

Ternyata, menjadi dewasa itu sulit ya.
Setiap waktu memiliki masa dan kenangan tersendiri. Aku belajar untuk mencintai setiap kenangan yang ada, dan aku belajar untuk lebih bisa menikmati setiap saat dan kesempatan yang diberikan. Meskipun aku memiliki begitu banyak ketakutan, pada akhirnya, aku tahu aku bisa melewatinya dan terus bertahan.

Karena jujur, hingga saat ini aku tahu bahwa semua yang terjadi padaku tidak lebih masih berada dibatas kemampuanku. Dan pertolongan Tuhan, selalu nyata didalam hidupku. Tidak pernah terlambat, tidak peduli seberapa besar aku terus melakukan kesalahan.

Menjadi dewasa, sungguh mengerikan.
But, I really wish that I can get through this fase. Its OK to spend more time alone. I dont want to hurt people anymore and I dont want to hurt myself either too ..

Spread the love

Leave a Reply

Verified by MonsterInsights