Even Turtle can Finish the Race

0

Its OK to walk really slow. We still can reach the finish line.

Spread the love

Apa tingkat kekecewaan paling besar didalam hidup ?
Kecewa sama sekeliling, keluarga dan bahkan diri sendiri.
Yes, I learn that when we are poor, jangankan teman, bahkan keluarga sendiripun tidak memandang kita sama sekali.

Awalnya aku berpikir kalau aku mungkin tidak bisa bertahan melewati minggu ini. Pada akhirnya, aku berada disini, menceritakan apa yang sudah aku lalui beberapa hari belakangan. Tidak ada yang istimewa, semua berjalan seperti biasa. Cemas, takut dan putus asa, namun percaya bahwa semua akan baik – baik saja.

Hari ini aku mendapatkan kunjungan dari bank CIMB. Sedikit berbeda dengan bank lain, aku tidak berhasil mencapai kesepakatan sesuai angka yang aku inginkan. Pada akhirnya aku mengikuti angka yang mereka berikan, dengan harapan aku bisa memenuhinya setiap bulan kedepan.

Ada begitu banyak ketakutan dan kecemasan akan apa yang akan terjadi didepan. Ketika aku merasa keadaan begitu menekan, aku berpegang teguh pada janji Tuhan.
Bukannya aku orang yang beriman atau bagaimana, tapi rasanya hal itu adalah sesuatu yang bisa membuatku tenang saat ini.

Aku berhenti mengasihani diri sendir, aku berhenti terus terpuruk didalam rasa kecewa akan masalalu. Aku berusaha keras untuk tetap melangkah, seperti pepatah yang berkata,
“Kura – kura juga akan mencapai garis finish meskipun lambat ketika dia tidak menyerah dan tetap berusaha !”

Life is like a race. Aku berusaha berlari seperti kuda dan akhirnya aku terjatuh dan terinjak. Berusaha kembali seperti kura – kura, meskipun lambat, I believe that one day, I will come to finish. Its OK when people even my family look down on me. I have God that never tired heard and watch over me.

I dont know what gonna happen in my life. I just believe that everything gonna be OK, its always be OK, bahkan ketika aku sendiri kehilangan harapan dan tidak tahu harus bagaimana menjalaninya.

Rasanya, sejak keadaan yang begini, aku mulai terbiasa akan rasa kesendirian dan kesunyian. Aku terbiasa tidak dipandang dan dianggap toxic oleh sekeliling. Like Jack Ma said, when we are poor, whatevver we say is like a poop.
I jsut want to keep going and meskipun hidupku terlihat tidak berguna saat ini, bahkan oleh papaku, I am gonna and always be OK.

Spread the love

Leave a Reply

Verified by MonsterInsights