Day by day passed, berasa hidup itu tidak ada artinya. Kadang, saat sedang berdua dengan mama dan aku berkata,
*Ma, hidupku terasa tidak berarti sama sekali.*
Mamaku selalu bilang, jangan bilang begitu.
Tubuhku sakit, kaki, tangan, semua sakit. Kepalaku sakit, mataku rabun tapi aku masih berusaha menjalani hari demi hari dengan baik.
Well, ungguh mengharukan raanya mendengar hal tersebut. Sungguh, terasa sangat sulit untuk membangun kembali sebuah kehidupan yang sudah kuhancurkan sendiri.
Aku sadar kalau aku tidak akan menemukan jawaban dari masalalu. Ketika aku terus memandang kebelakang, tidak bisa dipungkiri ada begitu banyak penyesalan yang terus menerus aku sesali dan tidak bisa aku ubah. Ketika aku berusaha keras menjalani kehidupan dengan melihat kedepan, semua terasa buram dan hampa tanpa ada jawaban.
Aku sering bertanya, apakah Tuhan ada ?
Sungguh, tidak peduli seberapa kuat aku menyakinkan diri, pada akhirnya aku selalu menyalahkan Tuhan atas semua masalah yang aku miliki. Kenapa Tuhan izinkan ini terjadi ? Kenapa aku tidak bisa mengubah keadaan ?
Padahal, semuanya berasal dari kesalahan diri sendiri, diri yang tidak pernah benar benar belajar dari masalah yang ada.
Gak berasa, sudah memasuki tahun ke 5 aku berada dalam lingkaran menyedihkan ini. Lingkaran yang berusaha aku pahami, lingkaran yang terus aku usahakan untuk bisa memperbaiki setiap kondisi yang terjadi. Pada akhirnya, aku hanya hanyut dan terus hanyut, tanpa tahu dimana arah kembali.
Berusaha keras bertahan, aku pernah mencoba untuk menelan 4 pill sekaligus, ditambah 2 pill tidur. Pada saat itu, aku berharap setidaknya aku bisa fly atau setidaknya tidur lebih dari 10jam, atau merasakan pusing atau apapun itu yang membuat depresiku berkurang.
Ajaib, aku tidak merasakan effect apapun.
Apakah depresiku sudah sangat mendalam ?
Apa yang aku cemaskan ? Tidak bisa bertahan didalam kehidupan ?
Merasa mallu dan tidak berdaya akan keadaan ?
Pada akhirnya, aku hanyalah manusia yang menyalahkan pencipta, padahal aku tahu, setiap masalah yang aku alami saat ini adalah murni karena kesalahan diri sendiri.
Seseorang berkata padaku saat itu,
*Tuhan begitu sayang sama kamu. Dikasih masalah lalu dikasih solusi. Dikasih putus asa, namun diberikan pengharapan.*
Iya, benar.
Tidak peduli seberapa banyak dan sering aku menyalahkan Tuhan atas apa yang terjadi, pada akhirnya aku masih menjalani kehidupan, melewati hari demi hari dengan harapan esok akan lebih baik.
Aku tidak tahu apa yang akan terjadi, karena aku terlalu lelah berusaha melewati setiap hari.
Aku mulai mengubur setiap impian yang aku miliki, rasanya sangat jauh dan tidak mungkin diraih.
Sendari berusaha memperbaiki diri, rasanya aku hanyalah cangkang kosong yang menunggu ombak datang dan menyapuku pergi sepenuhnya.
Merasakan ketidak berdayaan dan kehampaan. Kesendirian dan kesakitan.
Aku begitu malu terhadap diriku yang setiap harinya terus terbangun dan yakin bahwa hari ini akan lebih baik dari kemarin. Tidak peduli sekeras apa aku berusaha menjadi lebih baik, pada akhirnya, aku sadar kalau aku hanya perlu bersyukur untuk setiap hari yang masih bisa aku nikmati.
Bersukacitalah senantiasa, bersyukur untuk setiap hal kecil yang aku alami didalam kehidupan ini.
Karena esok adalah misteri, dan rencana serta janji Tuhan adalah suatu hal yang pasti.
Stay strong, myself !