Setiap orang pasti memiliki penyesalan tersendiri, akupun begitu. Setiap malam, didalam setiap doa dan disetiap kesempatan yang hadir, selalu ada saja kilasan balik akan masalalu yang tidak bisa aku ubah, juga sekaligus menjadi penyesalan terbesarku.
Meskipun aku tahu setiap penyesalan tidak bisa mengembalikan waktu yang telah hilang dan disia – siakan, tetap saja sebagai manusia, mencoba berdamai dengan setiap kesalahan dan kehilangan itu tidak semudah yang ditulis dan diucapkan.
Seiring berjalannya waktu, seiring bertambahnya usia dan banyaknya ombak yang kukira tidak bisa aku lewati namun ternyata bisa, aku belajar untuk lebih berpasrah dan menikmati setiap momment yang masih ada. Meskipun ada begitu rasa kecewa didalam diri, tetap saja sebagai manusia, hal yang bisa aku lakukan adalah berusaha memperbaiki diri menjadi lebih baik.
Tidak mau munafik, tapi jujur saja berdamai dengan kesalahan masalalu itu tidak semudah ucapan motivasi. Aku sendiri masih berusaha berdamai dengan masalaluku. Setiap kali perasaan kecewa hadir, aku berusaha keras melupakannya dan melihat sekelilingku, yang ternyata tidaklah seburuk sebelumnya.
Aku menemukan kebahagiaan sederhana walau tidak sempurna, tapi darisana aku belajar banyak, bahwa Tuhan itu masih baik, sungguh sangat baik, karena aku masih memiliki waktu dan kesempatan untuk pergi bersama mamaku, meskipun tidak bisa seindah sebelumnya, setidaknya menghabiskan waktu bersamanya saat ini merupakan sebuah mujizat dan kebaikan Tuhan.
Jika tidak ada kesalahan itu, jika keadaan tidak berubah drastis, mungkin aku tidak akan pernah memiliki ataupun meluangkan waktu untuk mamaku. Sungguh berbeda dengan kondisi saat ini, walaupun aku harus mengulang kembali sambil berdamai dengan masalalu, setidaknya aku jadi sadar kalau orang yang sungguh tulus itu hanyalah mamaku, yang selalu ada bagaimanapun kondisiku.
Sedikit hal sederhana yang aku lakukan hari ini saat sore hari. Aku membawa mamaku pergi menikmati segelas ice cream dan semangkok mie ayam, dan itu sudah memberikan kebahagiaan luar biasa dimatanya.
Terkadang aku menyesal, kenapa dari dulu aku tidak pernah bener – bener memperhatikannya ?
Well, ternyata hal yang aku butuhkan adalah canda tawa mamaku. Meskipun kondisinya sudah tidak sebaik before, setidaknya dia tetap menjadi phalawanku. Dia bahkan sering mengajarkanku untuk memperlakukan orang dengan baik dan tidak mudah marah.
So, walaupun aku kecewa sama diriku sendiri, setidaknya mamaku adalah orang yang tetap bangga pada apapun yang terjadi dalam hidupku. Why I giving up when she love me more than she love herself ?
Sungguh bersyukur masih diberikan kesempatan bersama mama, dan harapan simpleku hanyalah bisa membanggakannya.
Kalau ditanya, apa hal sederhana yang membuatku bahagia saat ini ?
Jelas, masih diberikan kesempatan untuk bisa duduk, bercanda dan makan bersama dengan dia.