Aku & Kenangan Berbeda

0

Tidak pernah menuntut apapun, apalagi meminta.
Tidak pernah menceritakan kesusahannya.

Spread the love

Teringat dikala pertama kali bekerja, membawa mama pergi berbelanja dan makan bersama.
Meskipun sederhana, ada bahagia yang terasa sungguh berbeda.

Tidak pernah menuntut apapun, apalagi meminta.
Tidak pernah menceritakan kesusahannya.

Selalu menunggu hari liburku didalam diam, demi sebuah kata yang begitu ingin dia ucapkan.
“Ayo, jalan bersama.”

Kehidupan terus berjalan, kesibukan kian melanda.
Skala prioritas mulai berubah, larut dalam peliknya kehidupan sendiri.

Waktu bersama mulai berkurang,
Seiring berjalannya waktu, makin menghilang secara perlahan.

Alasan demi alasan mulai bermunculan, terlalu mementingkan kehidupan sendiri.
Lupa, jika waktu bersamanya juga semakin berkurang.

Dikala hidup mulai berubah, dikala semua tidak lagi terasa sama.
Saat mereka yang kubela pergi.
Hanya dia yang terus ada dan selalu menemani.

Rambut memutih, tanda dia mulai menua.
Kutanya dalam kesesakan didada, sambil menahan airmata.
“Apakah dia kecewa ?”

Bukannya membuat bangga, malah menyusahkan disaat makin dewasa.

Lalu dia berkata,
“tidak apa – apa, asal kamu selalu disamping mama.”

Jatuh begitu dalam, tidak tahu bagaimana caranya memperbaiki disi.

Hilang harapan, ingin menyerah pada kehidupan.

Lalu,
Kutatap dia yang selalu berjuang, melewati setiap kesakitan.

Sebuah doa sederhana yang selalu aku panjatkan,
Dikabulkan oleh Tuhan.

Padahal, aku sudah kehilangan banyak harapan.
Selalu diberi kesempatan, tidak pernah ditinggal sendirian.

Lantas, masih pantaskah aku berkata bahwa aku lelah ?
Seharusnya, aku harus bersyukur untuk setiap waktu yang ada.

Spread the love

Leave a Reply

Verified by MonsterInsights