2 Week and Got Fired

0

Ketemu tempat kerja gak profesional dan tuntutan gak masuk akal.

Spread the love

Its saturday and its been a very long time gak pernah cerita apapun.
Tahun ini menjadi tahun yang sangat sulit buat dilewati, dan ketika aku berusaha untuk kembali kedunia kerja, aku malah berjumpa dengan orang yang lebih mengerikan daripada yang pernah aku jumpai sebelumnya.

Profile company tidak menjamin lingkungan didalamnya akan sebagus profile. Memiliki boss dengan pengalaman kerja yang banyak, tidak menjamin kalau bekerja dengan dia bakalan bikin kita belajar banyak.
Well, kali ini aku bertemu dengan seorang boss yang awalnya adalah pekerja, berhasil lalu membangun perusahaan.

3 hari saat aku masuk kerja, aku sudah bisa merasakan kalau ini adalah tempat redflag.
Tapi karena aku bukan orang yang suka menganti tempat kerja, aku berusaha keras mengimprove diri dan mengikuti keinginan sang owner yang terus berubah dan tidak berarah. Hingga akhirnya I got fired ?
First time in my life, tapi its OK.

You miss my story, here my story.
Cerita ini dibuat dari sudut pandang aku sebagai pekerja.

Yang kenal aku, pasti tahu kalau aku adalah pekerja dibagian gudang.
Untuk waktu yang lama, sejak tamat sekolah aku memegang gudang, dan bisa dibilang aku baru bergabung dengan 2 perusahaan sampai aku membuat DOME.

Kenapa 2 ?
Karena aku tipe orang yang tidak suka menganti pekerjaan, dan dimanapun aku berada, aku berusaha keras mencapai apa yang menjadi tujuan dari perusahaan tersebut. Meskipun terkadang aku bikin kesalahan, I am responsible for every decision that I made.

Singkat cerita, setelah 1,5 tahun aku berhenti bekerja. Aku bergabung dengan perusahaan bernama Aru***.
Aku memiliki pengalaman digudang, dan saat sesi interview berlangsung, aku mendapatkan tawaran sebagai content creator sekaligus sales sebuah product.
Visi perusahaannya. “Menghidupkan kembali product yang mati suri”

Dari judulnya, tentu perusahaan tersebut adalah distributor.
Dengan berbagai brand yang percaya pada dia untuk mengembangkan product mereka yang baru / bahkan sudah tidak ada harapan. Aku memegang media social yang saat itu kulihat hanya memiliki 67 pengikut.

Kerja paling nyaman adalah pekerjaan ketika kita memiliki sebuah visi yang sama.
Apa jadinya ketika setiap rencana kerja yang sudah dibuat selalu berubah hanya dalam hitungan jam (tidak sampai 1 hari ?)
Dan apa yang akan dilakukan ketika kamu diminta untuk membuat sebuah content yang bisa ditonton lebih dari 10k view ??

Nah, memulai kembali dari awal.
Aku membuat catalog dan membuat content untuk memperkenalkan perusahaan tersebut.
2 minggu bergabung, aku berhasil mendapatkan hampir 100% follower, yang artinya dari 67 menjadi 120.
Dibantu boots iklan sederhana, hal tersebut masih kurang buat boss aku.

Aku mengira boss aku adalah orang yang open minded.
Share pendapat, memberitahu rencana kerja, pada akhirnya dia memintaku untuk menjadi sales sekaligus content creator. Ditambah pada saat awal kerja, aku membantu bagian pergudangan. yang artinya aku angkat berat.

I try my best to make content, tapi setiap content yang aku berikan selalu dibandingkan dengan content yang terkenal dan mencapai 100k lebih viewer. Gimana rasanya ?
I still try my best untuk mencari strategi terbaik dan menyusun rencana content.

Dan disuatu pagi, ketika selesai brefing pagi. Aku dipanggil.
Sebelum aku berkata apapun, boss aku berkata bahwa selama 2 minggu kerja, dia menganggap aku tidak sefrekuensi dengan dia, which mean after 2 week, I got fired.
Berasa LOL karena that is never happen before sih, tapi bersyukur juga karena aku jadi belajar banyak dari pengalaman tersebut.

Setiap brefing, bossku selalu membandingkan kinerja kami dengan pengalamannya yang sukses saat menjalani tea botol.
Aku kebetulan tipe pembangkang, dan kemudian aku menjawab, tea botol sudah dikenal bahkan sejak aku dilahirkan. Sementara untuk brand yang ingin dibuat booming ini ? Dengar saja tidak pernah.

Ditambah harga jual minuman ini 3x lebih mahal daripada tea botol.
If you want to build empire, build dulu pondasinya dong.
But, he think different and I suggest his to look for other person who will do better than me.

So, buat kamu diluar sana yang mengalami hal serupa.
Trust me, you are not the only one yang mengalami hal tersebut kok.
Kadang, memang lebih baik pergi dari tempat yang red flag dibandingkan bertahan dan berakhir kecewa bukan ?

Spread the love

Leave a Reply

Verified by MonsterInsights