Aku ingat kali ketika pertama kali ke KL setelah sekian tahun berlalu, saat singgah ketoko buku, mataku langsung tertuju pada buku ini. Setelah dibeli dan kembali kenegara asal, aku hanya menyimpannya didalam rak dan baru beberapa hari lalu aku akhirnya mulai membaca buku ini.
Jujur, awalnya aku ngerasa bosan sama buku ini. Tapi setelah diikuti terus, semakin lama buku ini terasa bangat menyita perhatian dan waktu. page demi page, tahun demi tahun, aku jadi ikut merasakan apa yang dirasakan oleh Nora Jennings didalam buku ini.
Mencampurkan fiksi untuk membuat alur cerita kehidupan Nora mengalir, buku ini sukses menguras energy dan airmata pembacanya. Aku sendiri gak kebayang bakalan bertahan hidup atau tidak ketika semua masa mudaku dihabiskan di RSJ begitu saja.
Buku ini terbit pada tahun 2020 dan ditulis oleh Brenda Davies. Bukan nama penulis yang terkenal ya, tapi percaya dhe, kalau kita pengen tahu kejamnya dunia psychological ditahun 1939-an, buku ini akan menjadi pilihan yang cocok. Dengan jumlah 338 halaman, this book gonna blow your mind.
Tahun 1939, ketika Nora Jennings berusia 17th dan hamil. Pada saat itu, hamil diluar nikah dianggap sebagai dosa besar dan bisa dijatuhi hukuman mati. Ditambah Nora ingin mengugurkan kandungannya dan melakukan percobaan bunuh diri, daripada dihukum mati, Nora akhirnya dimasukan kedalam RSJ karena pada saat itu, RSJ menjadi pilihan terbaik dibandingkan hukuman mati.
Siapa yang mengira kalau Nora akan menghabiskan hidupnya disana ?
Orang normal, melakukan dosa dan dimasukan ke RSJ, ketika bersikap normal, maka kamu akan disiksa. Semua pasien yang berada disana tidak memiliki pilihan untuk menjadi normal, karena memilih untuk menjadi gila atau berpura – pura gila saat itu adalah pilihan yang tepat.
Nora akhirnya melahirkan, namun karena anak diluar nikah dianggap dosa, anak Nora akhirnya dibiarkan meninggal begitu saja. Menjalani terapi karena marah, tidak bisa bertemu anaknya saat dilahirkan, tidak memiliki keluarga yang peduli padanya, Nora menghabiskan hampir seumur hidupnya didalam RSJ sampai Janet datang dan berusaha menyelamatkan Nora.
Ini sih ceritanya asli gila ya, bisa macu tringger juga kalau ada yang memiliki trauma tertentu. Aku sendiri gak kebayang ketika umur 17th masuk RSJ dan keluar saat berusia 64th, rasanya hidup itu sungguh mustahil buat dijalanin dhe, tapi Nora Jennings berhasil membuktikan bahwa tidak ada kata terlambat ketika kita mau mencoba dan memulai, right ?
This book is a must have sih menurutku. Alur ceritanya menarik, emosi dipancing bangat. Terus kita bisa belajar banyak juga soal budaya dan hukum yang tidak adil buat perempuan dimasa itu.
ENJOY THE READING GUYS !
