Sudah buku lama, baru kesampaian beli dan baca sampai habis.
Berawal dari iseng mencari buku yang ada kaitannya dengan zaman penjajahan dan classic, akhirnya pas ketemu judul ini langsung nyantol dikepala.
Pada pernah gak sih, kepikiran sama satu judul dan rasanya gak puas kalau belum kebeli dan ngebaca ?
Nah, buku ini adalah salah satu buku yang bikin aku kepikiran terus, sampai akhirnya aku beli dan langsung baca.
Pas aku beli, buku ini sudah menjadi terbitan ke-33 pada January 2024 dengan ketebalan 505 halaman. Jujur sih tata bahasa yang digunakan Eka Kurniawan dibuku ini rada kasar dan aneh, tapi menurutku itu jadi daya tariknya tersendiri. Ada kosa kata kasar, apa adanya dan terkadang mengundang tawa bagi para pembaca.
Buku ini menceritakan kehidupan Dewi Ayu, seorang pelacur terkenal dikota kecil yang disebut Halimunda. Bangkit kembali setelah 21th kematian. Apa yang membuat Dewi Ayu bangkit ?
Padahal, Dewi Ayu sendiri membunuh dirinya sendiri pada saat usianya 52th dan setelah 12 hari melahirkan bayi buruk rupa.
Terkenal sebagai pelacur terkenal, gambaran kehidupan Dewi Ayu dibuat sedemikian detailnya. Dari masa kecilnya, penjajahan kolonial, Jepang hingga kemerdekaan. Bagaimana pada akhirnya Dewi Ayu menjadi pelacur, melahirkan setiap anak – anaknya yang cantik hingga bayi terakhirnya yang buruk rupa, tidak ada satupun cerita kehidupan Dewi Ayu yang tertinggal didalam buku ini.
Menjadi keturunan Belanda – Indo yang cantik luar biasa, setiap anak – anaknya yang cantik mengalami kehidupan yang tragis, yang pada akhirnya membuat mereka menjadi janda – janda dikota Halimunda.
Kesialan demi kesialan, apa yang membuat keluarga Dewi Ayu begitu menderita dan tidak bahagia ?
Meskipun banyak tata bahasa yang porno dan kurang ber-adab. Aku tetap baca buku ini sampai habis karena menurutku menarik. Baca buku ini bikin aku ketawa dan geli sendiri, entah karena tata bahasa yang apa adanya dan tidak disensor, atau lain sebagainya. This book is amazing.
ENJOY GUYS !!