Well, there is a lot of things that I learn this years. I lose what I think best for me, I lose someone that I really like, and I realize that every journey is only need 2 person or my ownself. Its pissed me, and sometimes its make me really sad.
In the end 2023, I experienced what I called jealous and madness. Its make me lose control of myself, and I am doing a very stupid things. I dont want to think about it, but I keep think about it until I am write it today.
Its pissed me, and make me sad. I cant take it back and now I try to make peace with it.
Mamaku bilang, ketika seseorang tidak ingin berteman denganmu, maka biarkan saja.
Beberapa orang berkata, saat seseorang ingin pergi dari hidup kita, maka tidak akan ada hal yang bisa kita lakukan untuk mencengah kepergian mereka. Karena seseorang yang menanggap bahwa kamu itu penting, pasti berusaha mempertahankanmu disisi mereka, no matter how much mistake you’re making.
Aku berusaha ikhlas dan berusaha keras menerima fakta bahwa aku tidak bisa mencengah apapun yang terjadi didalam hidupku. Ketika sebuah kesalahan menghancurkan seluruh kenyamanan yang pernah dibentuk, ketika setiap usaha untuk memperbaiki hanya dijadikan sebagai alasan untuk menginjak harga diri kita, kenapa aku harus terus mempertahankannya dan menyakiti perasaanku sendiri ?
Ketika aku mengikuti trip keluarga salah seorang temanku, rasa kesepian yang sama hadir didalam perjalananku. Rasa yang begitu menyakitkan, membuatku sangat sesak dan ingin sekali berteriak. Aku bisa menangis dalam diam sepanjang perjalanan, dan aku mulai sadar bahwa aku tidak bisa terus mengantungkan kebahagiaanku sama seseorang.
Memutuskan untuk tidak peduli, pada akhirnya aku kembali menyakiti diriku sendiri dengan membuka sesuatu yang tidak seharusnya aku buka. Aku mulai bertanda tanya, apakah kepergiannya kesana sekedar untuk liburan, sekedar untuk belajar hal baru, atau sekedar menjalani adat ?
Mengingat, bulan Maret besok dia seharusnya pergi, tidak mungkin dia bekerja dengan orang saat ini bukan ?
Dikala diriku juga butuh untuk diselamatkan, hal yang aku pikirkan malah dirinya. Aku berusaha keras untuk melupakannya, dan meskipun aku begitu ingin tahu keadaannya, aku tidak mau bertanya karena, bagaimana dia membalas dan menjawab pesanku saat itu sudah cukup membuktikan bahwa dia tidak membutuhkanku lagi.
Bagaimana mamanya mengirimkan pesan dihari perpisahan itu, membuatku sadar bahwa apa yang ditampilkan hanya merupakan sebuah comedy belaka. Apakah dia memang setega itu memanfaatkanku dan menyakitiku ?
Apakah aku begitu tidak layak untuk dicintai ?
Berjanji pada diri sendiri untuk lebih peduli dan sayang dengan diriku. Aku tidak ingin melihat apapun lagi yang ditampilkan olehnya, terlebih juga temannya. Aku harus bisa melindungi diriku sendiri dari rasa sakit, aku harus bisa seperti dia. Meninggalkan luka yang mendalam dan pergi begitu saja. Au harus bisa, karena aku sudah bertahan hingga sejauh ini.
What is mean to be, will be always be. If there is not, then its simply mean they’re not for you.