Kami duduk saling berhadapan dan tatapanku tajam kepada Luke. Kupandangi kedua rongga mata yang kini tidak berisi itu dan masa lalu dipentas itu terus berputar indah didalam kepalaku. Sebentar lagi dia akan memberitahuku masa depan seperti apa yang aku alami.
Sungguh begitu banyak kebetulan pada waktu itu. Dari peran yang kudapatkan, Luke yang menjadi lawan mainku, hingga malam itu, dimana aku bertemu dengan Toma. Ada rasa sakit hati yang lumayan membekas didalam diriku. Siapa orang yang dengan begitu tega membunuh Toma ! aku bahkan belum sempat berkata apapun padanya sejak malam kematian Theo.
“Apakah kamu memikirkan Toma ?”
Bayanganku akan pemandanganku beberapa waktu lalu hilang ketika nama Toma terucap dari bibir Luke. Aku tidak terkejut seperti kali pertama aku bertemu dengannya. Dia bisa membaca isi pikiran seseorang.
“Aku tidak ingin membahasnya denganmu. Kamu bahkan tidak tahu siapa dirinya.”
“Begitukah menurutmu ?”
Bibir Luke tersenyum kecil, ada sesuatu yang dia ketahui. Tidak ! aku tidak akan terpancing oleh dirinya. Dia tidak mungkin mengenal Toma ! bahkan berjumpa saja dia tidak pernah !
“Toma hadir tepat setelah peristiwa pentas kesenian bukan ?”
“Dia adalah anak yang sama seperti diriku, diselamatkan oleh Theo saat Loren ingin membunuh kami, dan dibunuh jika sudah tidak dibutuhkan lagi”
Toma dibunuh oleh Loren !
“Aku ingin kamu memberitahuku segala hal yang kamu ketahui !!”
“Aku hanya akan memberitahumu 2 masa, jika kamu ingin aku memberitahu kisah Toma, maka kamu akan kehilangan kesempatanmu untuk mengetahui masa depanmu.”
Masa depanku adalah hal yang penting. Aku tidak tahu akan menjadi apa dan bagaimana aku bisa melewati hari – hariku terutama tanpa Toma. Dagon yang menghilang, ruang penelitian dan penjara itu ! Aku ingin mengetahui siapa aku dimasa depan ! Tapi Toma…
Toma… sudah seperti keluargaku sendiri !
“Aku memilih untuk Toma !”
Luke tampak tidak terkejut mendengar pernyataanku. Gengaman tangannya kembali terasa kuat.
“Pejamkan matamu, aku akan memberikanmu penglihatan sebagai Toma.”
Aku tidak meragukan kemampuan Luke kali ini. Satu helaan nafas panjang dan aku menutup mataku. Membiarkan Luke membawaku keingatan Toma yang terdalam.
(to be continue…)