Pernah gak terpikir, kadang Tuhan itu baik bangat sama kita tanpa disadari ? Pas kita minta – minta sama Tuhan, kadang apa yang diminta malah gak dikasih. Akhirnya jadi malas minta, malas doa karena merasa apa – apa gak dikabulkan.
Terus jadi masa bodoh, pas senang lebih bodoh lagi karena mikirnya semua kesenangan merupakan hasil dari kerja keras diri sendiri.
Pas ada masalah, ditimpa musibah, balik lagi memohon pertolongan Tuhan.
Gitu aja terus sampai dead. Terlepas dari beragama or tidak, semua orang sama aja begitu. Gak perlu munafik bilang kita gak gitu, karena sebagian orang ketika senang itu pasti melupakan Tuhan.
Well, I am one of them sih sebenernya dan ini bukan hal yang memalukan buat diungkapkan menurutku. Namanya manusia, dari lahir aja sudah bisa buat dosa. Disadari or tidak pasti berdosa, apalagi semakin bertambah usia, semakin banyak pula dosa yang dibuat, akhirnya pas mau meninggal baru sibuk minta dibaptis, minta dimasukan kesalah satu agama. Selebihnya pas hidup, dijalanin kayak atheis.
Belakangan ini, pendapatku akan Tuhan itu gak ada mulai berkurang secara perlahan. Ibarat orang bilang, hal baik akan dipertemukan dan hal buruk akan dijauhkan, itu aku mulai rasa-in bangat dan aku bersyukur bangat walaupun terluka. Aku gak bisa control semua hal disekelilingku, tapi aku bisa memberikan effort terbaik untuk setiap hal yang terjadi.
Hal pertama aku kehilangan sahabat, yang menurutku apapun yang terjadi, dia bakalan jadi sahabat terbaikku hingga masa tua. Ada beberapa hal juga yang buat aku bohong sama dia, dan itu aku lakukan karena gak mau nyakitin hatinya. But, kebohongan itu akhirnya ketahuan dari temanku yang lain. Aku sih marah awalnya but I think I am more than that. Aku bisa jadi lebih baik dari aku yang dulu, dan marah pada teman lain itu gak ada guna juga.
Yang buat sedih itu sih, ketika dia tahu kebenaran, dia gak mau ngomong dan siteman juga gak mau ngaku. Langsung mutusin gak mau contact lagi dan baru ngomong lagi pas aku ulangtahun ke-30. Kalau dulu itu, aku langsung gak mau temanan lho, but once again, I want to be better me, jadi aku woles aja. Kesal dan sedih sudah pasti, kenapa dia gak lihat masalah itu dari sisi aku dulu, tapi ya sudahlah, mungkin ini salah satu cara juga biar aku gak perlu terus dihantui rasa bersalah.
I think she is my bestfriend, really. Aku gak duga juga bakalan ada rasa sakit hati dan lainnya karena menurutku yah kita teman. And singkat cerita, kita balik berteman lagi namun yang berbeda adalah ketika kami hilang contact, dia mulai mencari banyak teman lainnya yang sekali lagi menurutku it was OK walau aku mulai kesepian, yang biasa ajak cerita, sekarang ceritanya sama yang lain.
Then, she have a boyfriend, yang menurutku cepat. Hanya karena diperlakukan layaknya queen, terus dia bilang aku cemburu, aku gak suka dan lain sebagainya. Another hurtful word and that time, aku beneren gak bisa maafin lagi, aku juga gak mau sakitin diri aku sendiri dan disinilah aku, hal pertama yang aku ceritakan.
Dari dulu orang selalu bilang kita toxic satu sama lain. Disisi dia juga, aku dianggap toxic.
But, kita tetap masa bodoh dan pertahanin pertemanan yang seperti kaca. Ada jatuh dikit, retak. Diperbaiki juga gak bakalan utuh. Jatuh lagi, makin rentak, makin hancur. Terus mau coba perbaiki lagi ? Tanganku berdarah dan terluka buat mengumpulkan pecahan – pecahannya.
Then, I realize that this time, this is me who will letting go.
Berat ? Iya. Apalagi kesannya kayak aku gak pengen dia bahagia, kesannya aku gak suka dia punya teman lain, kesannya aku gak suka sama pacar dia dan lain sebagainya. Gak pernah sih merasakan sakit seperti ini but time really heal. I am OK and will always be OK even I was already broke.
Hal kedua, mamaku sakit. Mungkin secara fisik dia mulai membaik. Tapi secara pikiran dan tingkah laku, aku tahu betapa buruknya itu. Aku berusaha sabar, aku berusaha kuat dan aku terus berdoa biar Tuhan yang memberikan jawaban.
Ketika dia terakhir kali masuk RS, kata dokter dia harus masuk ICU, yang dimana aku sadar bangat kalau aku ga bakalan mampu effort biayanya.
Aku nangis, sedih bangat. Aku telepon sahabatku yang berkali – kali gak diangkat. Malah teman lainku yang angkat and sibuk nanya. But that is also OK. Pas sedihku hilang, sahabatku nelpon balik, aku angkat, aku butuh dia disisiku, just to hug me and saying everything will be OK, but dia diluar, baru mau pulang dan yah, I am all alone in hospital. That is also ok too.
Then I pray, aku beneren gak tahu mau curhat sama siapa jadi aku curhat sama Tuhan ditangga darurat RS sendiri. Aku bilang, Tuhan, kami gak mampu masukan dia di ICU RS, kalau memang sudah waktunya, Tuhan mau ambil dia, maka jangan siksa dia begitu, jangan kasih sakit, biar dia tidur tenang. Tapi kalau Tuhan sayang sama aku, masih mau kasih aku kesempatan biar dia bisa lihat aku sukses, maka Tuhan sembuhkan dia. Kami cuma mampu rawat dia diruang biasa, bertemankan oksigen.
Setelah itu, aku teken surat permintaan tidak masuk ICU, and the night pass. Itu malam yang berat bangat buat kami semua and the next morning, God really show us a miracle. Perlahan, dia pulih, menjadi lebih baik. Lalu dia ngomong minta pulang. Walau dokter gak saranin, kami tetap bawa pulang dan mau rawat dirumah aja, karena jujur kondisi keuangan berat bangat.
Dirumah, awalnya kita gak bisa tidur. Kita jaga sebaiknya dan gak berasa 3 bulan berlalu. Dia bisa kembali sehat secara fisik walaupun pola pikir dan tingkah laku’nya sudah berbeda. She is all I have walaupun aku belum bisa bahagia-kan dia. Tuhan benar – benar kasih kesempatan buat aku dan disini aku berusaha menjadi versi terbaik diriku sendiri.
Hal ketiga, ketika kondisi keuanganku berat. Aku gak tahu harus gimana. Sahabatku ngirimin uang, saudaraku sendiri malah ngilang. But more month pass, when I tell my story, saudara yang sebenarnya jarang bangat ngomong sama aku malah dengan lebih baik ngasih bantuan. That is how things get better day by day until today. Everytime I have problem, I pray and God really listen.
Dan semua bantuan Tuhan itu terjadi bahkan dari hal – hal yang tidak pernah kuduga sama sekali.
Aku nulis gini aja sudah panjang, yang sebenarnya bakalan lebih panjang lagi. Nulisnya sambil duduk sendiri dipojok, sambil lap air mata yang aku gak tahu turun sendiri tanpa disadari. But 3 poin itu benaran poin yang menyentuh hatiku bangat hingga hari ini, hal yang tidak akan bisa aku lupakan karena aku merasakan mujizat bangat. When there is a hope, there will be a miracle waiting to happen.
Pernahkah kita sadar bahwa Tuhan itu baik bangat sama kita tanpa kita sadari ?
Coba kembali renungkan segala hal yang terjadi sama diri kita until today, you will realize how good our God is.
May God bless all of us from today until the very end.