Random pick and find this one. Really dhe aku gak ada skip sama sekali film ini walaupun durasinya panjang karena ini film beneren sedih bangat dan diadaptasi dari kisah nyata. Beneren nyata sampai kamu bakalan ikut ngerasain gimana jadi Don Shirley difilm ini (pada masa itu)
Film ini diadaptasi dari kehidupan pemain piano genius, Don Shirley dan rekan perjalanannya saat melakukan tour keliling, Frank “Tony Lip” Vallelonga. Kehidupan rasis pada tahun 1962, you know how white people treat the black one, right ?
Green Book ini sebenarnya adalah sebuah buku panduan untuk orang Negro yang ingin melakukan perjalanan dengan aman. You can check in this link The Negro Motorist Green Book. Sebagai orang yang berkulit hitam, kamu tidak bisa memasuki semua tempat and that book really help you out. Jadi bisa dibayangin seberapa besar diskriminasi warna kulit saat itu kan.
Dengan durasi 130 menit, film yang airing pada November 16, 2018 satu ini mendapatkan banyak pujian.
And to be honest ? Serius dhe aku sedih lihat perlakuan orang yang membedakan martabat orang lain hanya dari warna kulit.
Wish right now, diskriminasi sejenis itu sudah tidak ada lagi yah !
(Walaupun masih ada di USA sana)

Don Shirley (1927 – 2013) merupakan orang negro yang sangat jenius dalam memainkan piano. Bertemu dengan Tony Lip (1930 – 2013) ketika mencari driver yang akan membawanya berkeliling tour, keduanya menjadi teman baik hingga maut memisahkan meskipun mereka memiliki warna kulit yang berbeda. A black guy as a boss and a white guy as a driver.
Nothing special sih about this film namun beneren gak ada scene yang pengen aku skip. Ceritanya juga sederhana aja, Don yang sabar meskipun suka diperlakukan rendah oleh orang berkulit putih, dan Tony yang temprament dan selalu menyelesaikan masalah dengan kekerasan.
Awalnya mereka tidak cocok sama sekali.
But, 2 month together for tour ? Baik Don dan Tony akhirnya bisa saling memahami dan menjadi teman baik antara satu dengan yang lain juga. A true friendship really come in a hard situasions, right ?
Tony menanggap bahwa Don memiliki hidup yang sempurna. Hanya dengan bermain piano, Don memiliki segala’nya dan tidak pernah mengerti penderitaan Tony.
But the real is ?
When he is up there, play piano. White people just want to hire him to listen.
After that ? He still nothing and just a negro yang diperlakukan dengan tidak layak.
Tidak bisa menjadi orang yang berada diatas, dan tidak bisa menjadi dibawah seperti negro lainnya karena perbedaan status. He is really lonely !
This film sure teach us a lot, “don’t judge people by their cloth !“
Mendapatkan perlakuan berbeda hanya karena perbedaan warna kulit. I know that the only one who can stand-up for ourself is ourself !
I learn that a lot from Don and so do Tony too.
ENJOY THIS INSPIRATIONS FILM GUYS !!