Merupakan buku lama karya Frances Hardinge, buku satu ini sedikit berbeda dari buku lainnya karena disetiap bab, kamu bisa menemukan gambar ilustrasi yang dibuat oleh Chris Riddell.
Sebagai buku lama yang aslinya terbit pada tahun 2015 lalu, memakan waktu 5 tahun hingga buku ini sampai ditranslate bahasa Indonesia, sebagus apa sih buku ini ?
Diterjemahkan pada tahun 2020 dengan jumlah 471 halaman, kalau membaca bagian belakangnya sih, buku ini terasa menarik bangat. Terus suasana pada masa yang diceritakan juga memikat. Masih mengunakan gelar, masih memandang wanita sebagai pendamping dan tidak boleh belajar, masih menjadikan pria segalanya, buku ini benar – benar komplikasi lengkap namun sayangnya merupakan khayalan alias imajinasi saja.
Awal membaca, aku suka sih sama buku ini.
Sudut pandang yang diambil adalah sudut pandang orang ketiga, jadi tidak ada tokoh utama yang benar – benar dikatakan tokoh utama.
Faith, menjadi seorang anak yang paling banyak diceritakan dibuku ini, namun karena sudut pandang penulis, karakter itu tidak lebih daripada pelengkap kisah sang penulis.
Faith, merupakan anak yang pintar namun sayangnya dia harus menahan diri karena pengetahuan bagi wanita dianggap dosa pada masa itu. Menganggumi sang ayah, Erasmus. Mereka terpaksa harus pindah kota karena sang ayah difitnah melakukan penipuan dan dimusuhi oleh seluruh orang dikota.
Berasumsi kota baru bisa memberikan kehidupan baru yang lebih baik, keluarga Sunderly malah harus menghadapi kematian Erasmus yang terjadi secara misterius. Percaya bahwa sang ayah dibunuh, Faith bertekat menemukan kebenaran atas kematian sang ayah.
Rahasia apa yang disimpan sang ayah dan bagaimana Faith bisa membuktikan penemuannya terlebih ketika wanita tidak dipandang sama sekali ?
Dari awal membaca, buku ini menarik.
Namun seiring bertambahnya bab, kita mulai bisa menebak apa yang terjadi pada keluarga Sunderly dan tanpa membaca hingga akhir, kita bisa menebak apa yang sebenarnya terjadi karena 1/4 buku sudah menceritakannya secara tidak langsung.
Aku sih gak habisin bukunya karena aku boring. Selain ceritanya yang berputar dan berbelit, kegigihan Faith terkesan tidak mendasar. Bagaimana dia berusaha membalas kematian sang ayah, bagaimana dia berusaha mencaritahu siapa pembunuh ayahnya ?
Well, this book is totally waste my time sih.
If you already buy this book, please kindly enjoy.
I just telling what I am feel when I am reading this one.
ENJOY THE BOOK !