Don’t Make A Shit Become Real in Your Life

0

Ketika rasa benci itu begitu mendalam, apakah kebencian itu bisa mengubah keadaanmu ?

Spread the love

Saya pernah berada dimasa kelam saya.
Saya membandingkan kehidupan yang saya jalani dengan kehidupan yang dimiliki oleh teman saya. Dan rasanya itu, saya begitu benci akan setiap kehidupan saya.

Saya benci karena tidak bisa mendapatkan tas baru, sepatu baru, baju baru. Saya merasa bahwa lebih baik saya tidak pernah dilahirkan.
Hingga beranjak dewasa, saya juga terus membenci kehidupan saya.

Saya merasa bahwa penderitaan saya tidak pernah berakhir. Saya iri melihat orang berkuliah keluar negeri, saya iri melihat teman saya yang tidak perlu bekerja keras, hidup saya dipenuhi oleh kebencian dan iri hati.
Dan seiring dengan berjalannya umur saya, perlahan saya mulai sadar bahwa akar dari rasa iri saya adalah ketika saya terlahir dari keluarga yang sederhana. Tidak kaya, tidak juga miskin, namun terkadang sedikit kekurangan.

Ketika saya memandangi langit – langit kamar saya. Saya menyadari bahwa apa yang menjadi keinginan saya tidak pernah saya dapatkan, tetapi jauh diluar hal tersebut, saya selalu bisa makan beras 3x sehari walau dengan lauk seadanya. Saya tidak perlu menyapu lantai atau bahkan mencuci baju. Hal itu terjadi karena orangtua saya tidak ingin saya kelelahan melakukan pekerjaan tersebut. Cuci piring saja tidak dikasih !

Lalu, ketika saya mulai bekerja dan usia mereka semakin bertambah. Mereka masih berusaha mencari penghasilan sendiri dan tidak meminta suatu apapun dari saya.
Adakah kebahagiaan yang melebihi hal tersebut ?

Memang benar kita tidak bisa hidup ketika tidak memiliki uang,
Kita merasa minder ketika tidak memiliki harta seperti teman – teman kita dan terkadang kita membiarkan rasa kebencian itu begitu merajarela memenuhi diri kita.
Ketika rasa benci itu begitu mendalam, apakah kebencian itu bisa mengubah keadaanmu ?

Apa yang kamu benci saat ini adalah suatu siksaan bagi orangtua kamu. Bukan mau mereka kok kita begini. Semua orangtua itu pasti ingin anaknya mendapatkan hal terbaik.
So, life is full of shit.

Kamu bisa milih mengikuti kehidupan yang tidak pernah habis ini dan bertumbuh dengan rasa benci dan iri or you look around, see your parent eyes and accept that you’re life is more worth than money !

Spread the love

Leave a Reply

Verified by MonsterInsights