[Ch. 08] A Future PART V

0

Mungkin karena hari pertama, pikirku simple. Aku akan bertahan dengan cobaan ini.

Spread the love

Setiap pagi aku menunju ketempat pertemuan dengan mengunakan angkutan umum, lalu melanjutkan perjalananku dengan mobil dinas kantor yang sudah tersedia disana. Perjalananku terasa menyenangkan karena akhirnya aku bisa benar – benar bekerja dan memulai kehidupanku.

Aku kembali duduk ditempat yang sama saat pertama kali aku datang kepabrik ini. Aku menunggu bapak yang kemarin menginterviewku datang dan menjelaskan detail pekerjaan yang akan aku kerjakan disana. Bagian administrasi. Dan gaji yang ditawarkan adalah gaji yang berada sedikit diatas upah minimum kota. Sungguh perasaan yang luar biasa bahagia saat aku mendengarkan pendapatanku pertama kali.

Jujur saja aku tidak pernah memegang uang sebesar 1 juta diusiaku yang sudah akan memasuki 19th. Aku akan menjalani pekerjaanku yang sesungguhnya untuk pertama kali. Meskipun aku sadar bahwa bapak tersebut menerimaku bekerja disana karena kebutuhan mendesak dan sedikit rasa kasihan, aku akan membuktikan bahwa dibalik fisikku yang serba kurang, aku bisa memberikan hasil pekerjaan yang terbaik.

Aku ditempatkan disebuah kantor dengan 2 orang wanita disana, Rita dan Leda. Aku bisa melihat bahwa usia mereka pasti berpatok lumayan jauh dariku. Aku diminta untuk belajar dari mereka. Awal semangatku akhirnya harus padam saat mereka mulai memperlakukanku dengan tidak layak.

Seharusnya aku bekerja sebagai administrasi seperti yang dikatakan bapak tersebut, namun kenyataannya adalah saat aku meminta diajari dan bertanya akan detail pekerjaanku, yang mereka lakukan padaku adalah menyuruhku memotong kertas, merapikan kantor bahkan menyuruhku mencuci gelas dan berbagai perlengkapan yang ada. Mungkin karena hari pertama, pikirku simple. Aku akan bertahan dengan cobaan ini.

Tidak terasa hampir seminggu kulewati hariku disana dengan rutinitas orang bodoh. Mereka tidak ada yang mengajariku sama sekali. Semua rutinitasku hanya memotong kertas, merapikan kantor, membersihkan gelas dan mengantarkan bon kelapangan. Ini bukan pekerjaan yang aku inginkan ! Aku bukanlah seorang pembantu meskipun penampilanku hanya seadanya ! Aku mulai melawan sekuat hati.

Setelah jam makan siang, aku memutuskan untuk turun sendiri kelapangan pabrik. Aku begitu terkesima melihat berbagai macam peralatan listrik yang sungguh canggih. Aku melihat bagaimana dari sebuah gulungan batang pohon biasa, bisa menjadi kertas yang bagus. Aku berjalan sendiri mengelilingi lapangan yang luas tersebut. Disana terdapat begitu banyak orang yang bekerja. Saat aku lewat, mereka melihatku dengan tatapan aneh, dan beberapa ada yang berbisik sambil tertawa. Ada juga yang mengodaku dengan memanggil “Cewek..”

Aku mulai menghampiri kantor Vino dan memintanya membantuku untuk berkenalan dengan setiap bagian yang ada disana. Awalnya dia tampak ragu untuk membantuku, namun saat aku menjelaskan bahwa Rita dan Leda memperlakukanku seperti pembantu disana, akhirnya dia menemaniku juga berkeliling sekali lagi dan aku mulai mengetahii fungsi setiap mesin yang ada disana, dan aku berkenalan dengan masing – masing kepala disana.

Hari berikutnya, setiap kali aku sampai dipabrik tersebut. aku hanya meletakkan tasku dan segera turun kebawah dengan membawa buku dan pena. Aku mulai banyak bertanya kepada mereka yang berada dibagian masing – masing dan mempelajari bagaimana sebuah mesin bekerja. Apa fungsinya dan berapa banyak hasil yang bisa dikeluarkan setiap hari.

Aku mulai mencatat setiap hal yang aku dengar. Terkadang aku juga menemukan orang yang cuek saat aku bertanya. Ada juga yang tidak memperdulikanku dan hanya membiarkanku berdiri benggong disana. Minimal lebih baik daripada aku harus berada dikantor tersebut dan menjadi pembantu.

Aku mulai sering berkeliling dilapangan tersebut dan melihat proses pekerjaan yang ada. Sampai hari dimana aku tanpa sengaja berjalan kedepan pabrik dan melihat proses muat kertas kedalam container. Ada kecintaan yang muncul dalam diriku.

(to be continue…)

Spread the love

Leave a Reply

Verified by MonsterInsights