Saat saya kecil, saya begitu suka menunggu mama saya yang bekerja didapur hingga ketiduran. Saya hanya duduk diam disebuah kursi kecil sambil memperhatikannya bekerja. Dia mengoreng kerupuknya tanpa lelah hingga larut malam. Semua dia lakukan agar bisa membiayai kehidupan saya.
Pikiran polos saya selalu bertanya, Apa yang membuat seseorang begitu gigih bekerja ? apakah untuk kepuasan dirinya, atau karena keberadaan saya yang begitu berharga dimatanya ?
Tahun demi tahun berlalu, Berbagai pergaulan dan pengalaman mulai saya rasakan. Perlahan pandangan saya terhadap segala hal mulai berubah, jika biasanya saya selalu mengunakan kata apa, sekarang saya sering mengunakan kata mengapa.
Yupz, didunia ini sebenarnya tidak terlalu banyak orang yang mau berusaha mati – matian demi kehidupan kita. Ketika kita tidak memiliki apapun, semua orang yang awalnya setia pada akhirnya akan meninggalkan kita kok. Baik itu sahabat kita, ataupun pasangan kita.
But, Seseorang yang tulus ingin bekerja demi kita, Tidak peduli kita sudah bisa menghasilkan sendiri ataupun terpuruk karena kekejaman dunia, dimatanya kita tetaplah seorang anak kecil yang membutuhkan bantuannya setiap saat. Dia tidak pernah lelah dan menuntut balasan apapun, dan hebatnya dia juga tidak pernah mengeluhkan apapun didepan kita.
Ya, cinta kasih seorang ibu kepada anaknya.
