Malin Kundang in Modren Worker Life

0

Well,
That story bring me back to reality of worker life.

Spread the love

Sedih rasanya ketika melihat orangtua tersakiti.
Pada ingat sama malin kundang ?
Ketika dia tidak mengakui ibu nya setelah sukses, dia dikutuk menjadi batu ?

Well,
That story bring me back to reality of worker life.
Aku jarang bangat lihat cuaca langsung berubah seketika kalau ada yang resign, tapi kemarin ada hal yang agak horror kalau disangkut pautkan sama kisah malin kundang.

I have a partner in work. Yah, kami beda devisi dan bisa dikatakan dia ini sudah suhu, sudah senior dan jelasnya sih sudah berusia pensiunan. But, dia ini banyak bangat kontribusinya sama perusahaan. Mulai dari mendapatkan berbagai penghargaan hingga perusahaan berkembang pesat seperti saat ini.

Seiring waktu, namanya orang semakin tua, tentu kerjanya semakin tidak baik. Artinya bukan dia kerja gak benar. Yah namanya orangtua, tahu sendiri dong yah, pasti slow lah but tetap saja dia bertanggung jawab sama pekerjaannya tersebut.

Pada saat seperti sekarang ini, semua orang pasti pada menghadapi musuh yang sama, yaitu Covid-19.
Tidak hanya kaum pekerja, bahkan kaum pengusaha juga mengalami hal sedemikian rupa. Meskipun vaksin sudah mulai dijalankan, tetap saja kondisi tidak sepenuhnya membaik seperti sedia kala.

Selain tenaga kerja yang berkurang lumayan banyak. Tidak jarang kita temui kenyataan bahwa orang yang tersisa musti bekerja 2x lipat lebih keras. Tidak hanya pekerjaan yang bertambah, bonus dan hak lainnya juga ikut raib begitu saja karena musuh kita bersama.

Sebenarnya dengan kondisi begitu sih gak ada masalah kalau misalnya para petinggi pengertian. Disini petingginya bukan pula atasan ataupun lainnya, melainkan ownernya sendiri.
Gimana mau dibilang yah, sudah kerja seperti zaman slavery, terus kita gak dihargai sama sekali.
Apalagi kalau sampai gak dipandang, buat apa bertahan ??

Memang sih semua pengusaha pengen bangat perusahaannya berjalan lancar. Gak berarti orang ada salah sedikit langsung jadi kesalahan fatal. Apalagi kalau sampai berkunjung khusus buat nyari kesalahan semata. Lah ???

Meja gak dikasih, karyawan berkurang. Kerjanya sudah seperti kuda. Hari – hari kena omongan gak enak. Itu gimana coba ?? Padahal sebelum berjaya seperti saat ini, perjuangan – perjuangan mereka ini lho yang sebenarnya berarti. Tanpa pejuang tangguh seperti mereka, gak bakalan dhe berhasil so far.

Well,
I compare that story with malin kundang. Its the same.
Mungkin bedanya itu cuma dimasalah waktu.

Pas siorangtua tersakiti dan memutuskan untuk pergi, langsung malam itu hujan deras disertai petir.
Bukan mau mendramatisir kondisi, but..
I believe what happen to him itu pertanda.

Mungkin waktunya gak sekarang,
But…
Beberapa saat kedepan, pasti akan terjadi.
Ketika masa itu tiba, maka disanalah penyesalan tiba.

Dipikir – pikir memang bikin sakit hati bangat sih.
Tapi…
Dari segi positive, kita jadi belajar banyak bahwa banyak manusia itu yang lupa sama jasa orang lain.
Pas sudah diatas apalagi.

Bagi kita yang saat ini berada dibawah,
Always remember that God never sleep.
He see what you do right now and he will give you every best in the end of your day.

KEEP TRUST IN GOD, BECAUSE ANYTHING HAPPEN WITH A REASON !
NEVER LOSE HOPE.

Spread the love

Leave a Reply

Verified by MonsterInsights