Malam itu Mora membangunkan Dani dengan menepuk pelan pundaknya. Dani segera tersadar dan tampak panik. Mora berbisik lembut pada Dani bahwa ini adalah jam jaganya. Dani memperhatikan jam ditangannya, baru menunjukan pukul 3 subuh. Mora lalu berbaring tidak jauh dari Lisa. Dengan helaan nafas berat, Dani duduk dikursi kayu itu dan mulai menjaga Weisu sambil terkantuk ringan.
Beberapa menit berlalu, Lisa bangun dari tidurnya dan menghampiri Dani yang sudah hampir tertidur diatas kursi itu.
“Dani, you OK ?” Lisa memegang bahu Dani.
Dani segera terjaga dan tersenyum malu. Dia memperhatikan Lisa dengan setengah sadar lalu kembali memperhatikan Weisu yang bernafas pelan – pelan diatas kasur itu.
“Aku akan keluar mencari udara segar. Aku tidak bisa tidur. Apakah kamu baik – baik saja ?” tanya Lisa lagi.
Lisa lalu mengeluarkan sebungkus rokok putih. Dia mengajak Dani namun segera ditolak karena Dani terlalu lelah untuk berjalan keluar dari rumah sakit setelah apa yang telah mereka lalui sejak ketibaan mereka didesa itu. Dani hanya ingin pulang kerumah sesegera mungkin. Tentunya setelah Weisu sadar dari komanya.
Lisa pergi dari rumah sakit itu sambil tersenyum. Setelah dia keluar dari kawasan rumah sakit, dia berjalan sambil menghirup udara segar disepanjang perjalanannya. Udara yang begitu dia rindukan. Sebentar lagi tugasnya akan selesai. Dia masih menikmati drama yang ada. Tidak akan ada keseruan jika dia membunuh semua temannya sekaligus.
Dia masuk kesemak – semak hutan tempat mereka bertenda pertama kali. Tanpa usaha yang berarti, dia menemukan kembali plastic yang dibuangnya ketika bergulat bersama Neo. Jari itu sudah mulai menghitam. Dia tersenyum lebar dan pergi dari sana sambil menyalakan sebatang rokok dibibirnya.
Lisa lalu singgah disalah satu market 24 jam dan membeli 2 gelas kopi disana. Dia kembali kerumah sakit itu dan menyadari bahwa Dani sudah tertidur diatas kursinya. Dia memasang kembali wajah sedihnya dan menempelkan kopi panas itu dipipi Dani, membuat wanita itu sontak terkejut dan terbangun dari tidurnya untuk kesekian kali. Lisa tersenyum lalu duduk tidak jauh dari tempat Dani.
“Minumlah kopi ini terlebih dahulu. Kamu boleh pergi tidur jika tidak sanggup. Aku akan mengantikanmu. Kebetulan sebentar lagi juga giliranku.”
“Lisa… you’re really good person…”
Dani memeluk Lisa lalu menikmati kopi itu bersama Lisa.
“Aku berharap dia bisa segera sadar. Aku ingin segera pergi dari sini.” Kata Dani.
“Yes. Me too..” ucap Lisa pelan sambil memperhatikan raut wajah Dani.
“Apakah kita perlu memberitahu Neo dan Mora soal mayat ayahmu dan Leo ?”
“Yes, besok pagi kita akan memberitahu mereka dan membiarkan mereka kekantor polisi untuk memberikan salam terakhir.” LIsa kembali menikmati kopi ditangannya.
“Ya.. I agree.. Lisa.. thank kopinya. Bolehkah aku berbaring sebentar disana ?”
Dani menunjuk tempat tidur disamping Mora. Lisa memasang senyuman palsunya lalu mengangguk pelan. Dani tampak kegirangan. Mereka lalu bertukar tempat, Lisa duduk dikursi kayu itu sementara Dani merapikan alas tidur mereka terlebih dahulu.
“Ah, you’re my savior…”
Dani lalu merebahkan badannya disamping Mora. Dan tidak dibutuhkan waktu lama, Dani sudah terlelap kembali.
Ketika semua orang sudah tertidur pulas, Lisa bangkit dari kursinya. Dia mengeluarkan kantong jari Leo dan mematahkannya menjadi 2. Jari itu sudah terlalu lama sehingga darahnya sudah mongering. Daging yang sudah busuk juga lebih mudah untuk dihancurkan.
Lisa mengambil tissue yang berada disebelah kasur Weisu lalu mengeluarkan ½ jari Leo dari plastic itu. dia menyimpannya dibawah bantal Weisu. Dia lalu memasukan ½ jari lagi beserta kantong plastiknya kedalam tas Neo.
Pria itu tidur seperti mayat. Sekalipun dia tidur diatas tasnya, salah satu kantong tasnya sangat mudah diraih oleh Lisa. Setelah misinya selesai, Lisa tersenyum sendiri dikursi itu sambil memainkan rambutnya.
Mantra yang dia bacakan terlihat begitu mempan. Ditengah kengerian yang terjadi, teman – temannya tetap bisa tertidur pulas. Bagi orang normal lainnya, tentu situasi begini akan membuat mereka terus terjaga.
Lisa sungguh menikmati setiap dramanya.
Hi therfe Dear, aare yoou truly visiting thius site onn
a egular basis, if sso thesn you will without doubt geet nice knowledge.