Ironi Kehidupan para Pekerja

0

Ketika sifat itu muncul dan hal yang diceritakan berbanding terbalik dengan apa yang dirasakan kaum pekerja, maka

Spread the love

Orang kerap kali buta dengan kehidupan. Ketika memiliki harta dan tahta, mereka seolah tidak bisa mendeteksi kesalahan / error pada orang disekeliling mereka. Dimata mereka, orang yang terdekat dengan mereka adalah orang yang akan ‘selalu’ benar.

Apalagi kalau orang tersebut adalah anak sendiri. Atau setidaknya family. Ketika orang sudah memiliki harta dan tahta, maka hal yang ingin dimiliki adalah keluarga yang baik. Kerap kali karena hal ini, mereka selalu membela mati – matian keluarga mereka, bahkan, mereka menjadi buta oleh setiap kesalahannya.

Ingin berbaur ?
Well, kata tersebut terdengar seperti ‘shit’ ketika kita berhadapan dengan orang yang berlindung dibalik dinding orangtuanya. Ketika kita menjadi bagian yang salah dimata mereka dan dia menjadi bagian yang paling baik dan benar. Apakah masih bisa berbaur jika 1 kata akan berubah menjadi sebilah pisau dimenit berikutnya ?

Tidak bossy ?
Ketika memiliki orangtua kaya dan memperkerjakan begitu banyak orang. Secara tidak langsung sikap tersebut akan muncul baik disadari, ataupun disengaja.
(Well, sifat tersebut gak mungkin muncul ‘tanpa sengaja’)

Ketika sifat itu muncul dan hal yang diceritakan berbanding terbalik dengan apa yang dirasakan kaum pekerja, maka sudah jelas kata – kata itu akan muncul. dia tidak ‘ngebossy’ dan mau ‘berbaur’
Apakah kalian tidak ingin berbaur dengan dia ?

Semakin dipikir, semakin ironi sebuah kehidupan.
Ketika kita hanya menjadi para pekerja yang nyatanya memberikan kontribusi yang besar pada perusahaan harus kalah dengan mereka yang dari awalnya sudah memiliki title (anak boss), rasanya dunia begitu tidak fair.

Mengetahui hal tersebut, sebagian orang akan berpikir untuk berhenti dari tempat bekerjanya. Dan sebagian lagi merencanakan masa pensiun lebih dini dengan mengumpulkan setiap cuan yang bisa dikumpulkan untuk dijadikan modal mereka dikemudian hari ketika berhenti.

Kalau sudah begitu, apa yang akan terjadi dikemudian hari ? Ketika perusahaan harus kehilangan semua senior yang sudah terbukti loyalitasnya, akankah perusahaan terus berjaya hingga 7 turunan berikutnya ??

Tidak ada hal yang mustahil untuk terjadi. Orang miskin bisa menjadi kaya, dan orang kaya bisa bangkrut begitu saja. Hidup memang menawarkan segala kemudahan ketika kita memiliki banyak harta dan tahta, namun hidup juga menawarkan kesengsaraan ketika kita tidak memiliki empati terhadap lingkungan sekitar.

Spread the love

Leave a Reply

Verified by MonsterInsights