Classic Tale 47 Ronin, Kesetiaan, Keberanian dan Pengabdian

0

ni adalah legenda Japan yang sampai saat ini masih bisa dilihat ketika kita mengunjungi Sengkuji Temple

Spread the love

Well,
I kinda love old tale because there is a lot of lesson.
I am not gonna tell about the whole story here, but I want to give a lesson about that story.

Namanya sudah tale, ini adalah legenda Japan yang sampai saat ini masih bisa dilihat ketika kita mengunjungi Sengkuji Temple. Selain itu, kisah 47 ronin ini dianggap sebagai kisah kesetiaan yang luar biasa bahkan hingga saat ini.

KEBERANIAN, KESETIAAN dan PENGABDIAN.

Japan dikenal sebagai negara samurai dan juga ninja. Salah satunya dalah Ronin. Ronin pada masa itu biasa lebih dikenal sebagai orang yang tidak memiliki tuan. Bisa karena tuannya telah meninggal dan lain sebagainya. Sebagian dari mereka menjadi pedangang, dll


Kisah 47 ronin ini terjadi pada tahun 1701 ketika Asano Takumi no Kami diutus kekerajaan pusat untuk mempelajari berbagai hal. Diajari oleh Kotsuke no Suke yang tamak dan kasar, Asano tidak bisa menahan penghinaan lebih jauh dan memutuskan untuk menyerang Kotsuke no Suke.

Serangannya gagal dan hanya bisa melukai musuhnya sedikit saja diatas kepala yang dilindungi oleh helm besi. Akibat dari perbuatannya, Asano Takumi no Kami harus menerima hukuman bunuh diri dengan memotong perutnya dan mengeluarkan ususnya (Hara-Kiri).

Setelah kematian Asano Takumi no Kami, seluruh wilayahnya diambil ahli oleh pemerintah dan keluarganya hancur berantakan. Pada saat itu, pengikut setianya, Oishi Kuranosuke sedang tidak berada ditempat.

Mengetahui tuannya telah bunuh diri, Oishi dan 46 pengikut lainnya memutuskan untuk membalaskan dendam tuannya. Merencanakan balas dendam bertahun dan membuat dirinya seolah merupakan pengikut yang tidak setia, Oishi dan 46 ronin (include anaknya, Oishi Chikara) pada akhirnya berhasil membunuh Kotsuke no Suke.

Mereka membunuh musuh tuannya dan memengal kepalanya. Lalu mereka membawa kepala Kotsuke no Suke kemakam tuannya dan melakukan Hara Kiri bersama.

Makam mereka lalu dikuburkan dikuil Sengkuji dimana Asano Takumi no Kami dikubur juga. Semua peralatan mereka juga dirawat dengan baik. Meski sejarah mencatat bahwa kepala Kotsuke no Suke telah dikembalikan kepada keluarga, keberanian mereka masih terus diabadikan hingga saat ini.


Memang baca tale itu mengerikan. Apalagi kalau tale Japan. DImana kesetiaan dan pengabdian merupakan kunci utama bagi masyarakat disana. Ketika melakukan hal yang memalukan, mereka lebih memilih untuk melakukan hara kiri dibandingkan hidup dalam aib.

Oishi Kuranosuke yang sempat dianggap hina dan tidak berguna berhasil membuktikan pada dunia bahwa kesetiaan dan pengabdian adalah hal yang tidak bisa dibayar dengan apapun. Dendam tuannya adalah dendam mereka. Musuh tuannya adalah musuh mereka. Dan sudah selayaknya sebagai pengikut, mereka mengikuti tuannya hingga akhir.

Zaman now mau cari kesetiaan seperti itu dimana ya ?
Hmmm…
Salut sama warga Japan, meskipun bunuh dirinya tergolong kejam, hingga saat ini masih banyak orang yang melakukan hal tersebut.

ps :
You can read this tale on Nihon Monogatari book by Lord Redesdale. 1871.

Spread the love

Leave a Reply

Verified by MonsterInsights