Kujalanin hari – hariku diperusahaan tersebut dari titik terendahku. Menjadi pembantu adm dan membuat kopi setiap pagi memberikanku semangat tersendiri karena aku yakin bahwa suatu hari nanti aku akan berada diposisi mereka.
Tidak adanya seorangpun yang memperdulikanku dan mengajariku membuatku belajar sendiri secara autodidak. Sampai hari dimana salah satu petinggi perusahaan melihatku dan memberikanku kepercayaan untuk mencoba beberapa bagian administrasi. Tidak aku sia – siakan kesempatan itu.
Aku memanfaatkan setiap sudut yang bisa kujadikan ilmu, aku memasuki setiap bagian yang bukan tugasku. Disaat orang – orang mengejar jam pulang, aku malah asik dan tidak segan menghabiskan hari – hariku hingga malam disana demi bisa belajar dan menambah ilmu.
Sebuah tekat untuk membuktikan pada mereka bahwa aku pasti bisa. Sebuah tekat agar mereka tidak lagi melihatku dengan sebelah mata, dan sebuah tekat agar aku bisa melanjutkan pendidikanku.
Kerja kerasku memberikanku hasil. Aku mendapatkan lebih dari sekedar ilmu. Aku melanjutkan sekolahku kejenjang yang lebih tinggi, dan yang terpenting adalah aku berhasil membuktikan kepada teman – temanku yang dulunya suka menghina aku, bahwa aku ini mampu dan bahkan akan menjadi lebih hebat dari mereka dengan usahaku sendiri.
Hampir 4 tahun aku menjalani berbagai aktifitas diperusahaan itu. Aku belajar dan menambah pengalaman sebagai bekalku dikemudian hari. Meskipun aku hanya memiliki waktu tidur beberapa jam saja, tidak pernah menjadi masalah bagiku, karena impianku yang kuat untuk bisa menjadi seseorang yang sukses dikemudian hari.
Keadaan yang buruk kembali menghampiriku saat aku berhasil mendapatkan posisi yang lumayan penting diperusahaan ini. Membuat skripsi tentunya memerlukan usaha yang lebih dari sekedar kemampuan berpikir, terutama waktu.
Jarak tempuh yang jauh membuatku harus memilih antara berkarier atau menyelesaikan sekolahku dijenjang perkuliahan. Kenapa tidak ada yang benar – benar mulus bagiku ?
Kubulatkan tekatku pada tujuan utama, menyelesaikan pendidikan. Meskipun dengan berat hati, aku memutuskan untuk mundur dari perusahaan tempatku bekerja demi bisa menyelesaikan perkuliahanku saat itu.
Kesuksesan tidak akan bisa dicapai tanpa adanya pengorbanan, begitu batinku dalam hati. Dibalik setiap pilihan selalu ada jawaban dan hasil. Aku diterima disebuah perusahaan baru dengan penghasilan yang bisa dikatakan tidak sampai setengah dari gaji terakhirku setelah aku berhenti dari tempat lama.
Memulai posisiku dari awal sempat membuatku pesimis kembali !!
Berkat satu keyakinan yang kupegang teguh, saat kita menjalani sesuatu dari dalam hati, maka hasilnya akan baik juga. Perlahan tapi pasti aku kejar satu – satu impianku dan ketertinggalanku.
Menyelesaikan kuliahku berhasil tercapai setelah 1 tahun aku memulai karierku diperusahaan baru. Bertemu dengan rekan kerja yang memandang rendah seseorang karena keterbatasan fisik tentunya bukan hal yang menyenangkan juga saat aku berada ditempat baru.
Jika aku menuruti semua sudut pandang orang, aku mungkin akan menjadi pribadi yang minder selalu. Kubuang rasa minderku dan kuputuskan untuk membuktikan pada semua rekan yang memandang rendah diriku karena keterbatasan fisikku ini.
AKU BISA !
AKU PASTI BISA !!
Kesempurnaan seseorang itu dilihat saat dia mau terus berusaha dan tidak mudah menyerah meskipun keadaan memaksanya untuk menyerah dan akhirnya menjadi pemenang.
(tringg tringg…)
Lamunanku terhenti saat sebuah pesan masuk kedalam handphoneku.
Kulihat jam ditanganku, sudah malam tanpa kusadari. Aku mematikan laptopku dan berhenti tepat disebuah paragraph dengan sebuah tulisan capslock, “BEKERJALAH DENGAN HATI”.
Sebuah kalimat yang sangat aku sukai karena mengajarkanku bahwa apapun pekerjaan yang kita jalani, jalanilah dengan hati. Maka hasil terbaik akan kamu dapatkan. Kumatikan laptopku dan aku berjalan meninggalkan café ini,
Kehidupanku sekarang adalah bagian yang sangat aku nikmati. Semua jerit payah dan usahaku terbayarkan dengan baik. Bisa dikatakan aku adalah orang yang beruntung karena bisa merayakan kesuksesanku setiap hari.
Jika sebelumnya aku bahkan tidak punya waktu untuk diriku sendiri, sekarang aku punya begitu banyak waktu untuk bisa menikmati kehidupanku. Aku selalu tersenyum lebar setiap kali aku mengingat jerit payah dan perjuangan yang sudah aku lalui. Usaha tidak pernah menghianati hasilnya.
(END)