Namanya Andi, dia hidup sederhana sejak dia lahir hingga usianya mencapai 27th. Seiring berjalannya waktu, Andi mulai merasa bahwa dia tidak bisa terus hidup sederhana seperti saat ini.
Bukan bermaksud untuk mengeluh, Andi merasa dirinya tidak berkembang sama sekali hingga saat ini. Dia tinggal dirumah yang sama bersama orangtuanya dan seorang kakak perempuannya. Dia tidak pernah memiliki privasi sendiri.
Kehidupannya yang sederhana membuat Andi harus berbagi segala hal didalam rumah. Mulai dari sabun, tempat tidur, hingga privasinya. Bagi seorang anak laki – laki, sangat penting untuk memiliki ruangan sendiri.
Dan seiring dengan berjalannya waktu, Andi mulai sadar bahwa kebutuhan itu bukan hanya sekedar keinginannya, tapi kewajiban yang harus dia penuhi agar hidupnya bisa lebih baik !
Andi mulai memperhitungkan setiap pengeluarannya. Untuk kebutuhannya saja, Andi terkadang harus mencari tambahan. Belum lagi jika dia memutuskan untuk menyewa tempat sendiri. Bagaimana Andi sanggup menjalankannya ?
Berada diantara pilihan mendapatkan privasi atau kehilangan uang. Andi mulai bimbang akan langkah kedepan. Ada dorongan yang begitu kuat untuk bisa hidup mandiri, namun disatu sisi, Andi juga tidak tega meninggalkan orangtuanya.
Tidak mampu mengambil keputusan akan keinginannya, perlahan Andi mulai menjadi pribadi yang diam dan menyimpan segala sesuatu sendiri. Dia tidak pernah bercerita pada keluarganya karena tidak ingin mereka cemas. Dia juga tidak tahu harus berbuat apa.
Bagi Andi, tertutup dan menyimpan segala sesuatu bagi diri sendiri adalah pilihan terbaik yang bisa dia ambil ketika semua ambisinya terhenti karena masalah keuangan.
Bagi sebagian orang, mereka mengetahui bahwa Andi adalah pribadi yang sukses dan memiliki kehidupan yang bahagia. Mereka kerap kali memandang Andi hebat dan punya segalanya.
Namun jauh didalam diri Andi, ada rahasia yang begitu besar.
Dia selalu tersenyum dan tidak pernah menceritakan segala kesedihannya kepada orang lain karena dia sadar itu bukanlah solusi atas masalahnya.
Dia juga benci ketika ada yang memandingkan hiduo mereka dengan Andi.
Seperti tahu pong, Andi terlihat begitu indah dan berisi dari luar.
Namun didalam diri Andi, ada kekosongan dan keasinan yang begitu besar.
Seseorang baru akan menyadari hal itu ketika mereka membelah tahu tersebut. Begitu juga dengan diri Andi.
Sayangnya, kehidupan Andi yang begitu tertutup membuat dirinya tidak pernah bisa dibelah oleh siapapun. Dia tidak membiarkan orang menjelajahi dirinya dan lebih memusatkan segala pemikirannya agar semua keinginannya tercapai suatu hari nanti.
Tidak ada yang tahu isi pikiran Andi.
Semua orang hanya menilai Andi dari penglihatan luarnya dan tidak pernah benar – benar melihat sisi tersembunyi Andi.
Andi,
Seorang pria berusia 27th yang hidup didalam kerahasiaan.
Tidak pernah membuka hatinya, tidak pernah menceritakan kesedihannya, dan tidak pernah mengetahui keinginannya sendiri.