Berani Mencoba

0

Aku memiliki keluarga yang cukup sederhana. Penghasilan orangtuaku hanya cukup untuk memenuhi kehidupan sehari hari.

Spread the love

Aku Rani, berusia 22 tahun. Aku seorang chef di sebuah restoran terkenal di Prancis. Awal nya aku tidak seperti sekarang ini. Aku bisa di katakan orang yang patah semangat semasa aku belum berjaya seperti sekarang. Sebelum aku sukses aku adalah seorang gadis remaja berusia 18 tahun biasa.

Aku memiliki keluarga yang cukup sederhana. Penghasilan orangtuaku hanya cukup untuk memenuhi kehidupan sehari hari. Aku hobi memasak sejak aku bersekolah dasar.

“Ajang pencarian bakat dalam memasak, bagi yang menang akan diundang memasak ke negeri Prancis, ayo ikuti audisinya.”

Kata kata dalam iklan di TV itu terus teringat dikepalaku. Aku berpikir dua kali sebelum mengikuti audisi tersebut. Aku takut ini adalah sebuah penipuan. Aku juga merasa minder dan tidak yakin bisa mendapatkan juara pertama agar bisa pergi ke Prancis. Sungguh sangat mustahil bagiku !

Aku tidak lagi memikirkan audisi tersebut. Aku mematikan tv dan berjalan menuju taman luar rumah. Saat aku sedang bersantai di taman tersebut sambil merenung memikirkan audisi itu, tiba tiba mama ku datang menghampirirku

“Kenapa kamu?” tanya heran mamaku saat melihat aku sedang termenung.

“Ma, aku tadi menonton tv. Aku melihat ada ajang pencarian bakat memasak dan jika menang maka akan diundang untuk memasak ke negeri Prancis. Aku gak mungkin bisa ma. Tapi aku ingin mencoba” kataku ragu

“Jika kamu suka memasak apa salahnya di coba dulu nak?” kata mama lembut.

“Tidak mau ma, aku yakin aku tidak akan menang, dan pastinya banyak saingan nanti disana.” Kataku masih berusaha mencari alasan untuk tidak ikut.

Mama menggenggam tanganku dan berusaha membuatku percaya diri. Melihat mata mamaku, aku bisa merasakan bahwa mama ingin aku mengikuti audisi tersebut. Tidak ingin mama kecewa, aku mengatakan pada mamaku bahwa aku akan ikut audisi tersebut.

Mama tersenyun saat aku ingin mengikuti ajang memasak tersebut. Aku mencari informasi tentang alamat audisi itu. Audisi diadakan di jakarta tempatku tinggal sekarang ini. Aku hanya perlu mempersiapkan mental dan mempersiapkan diriku.

Hari H perlombaan yang ditunggu tiba. Seperti yang ku pikirkan, begitu banyak orang orang yang mengikuti lomba masak ini. Aku menelan ludahku berkali – kali karena merasa tidak percaya diri. Aku menghela nafas dalam dalam dan berjalan mencari tempat untuk mendaftarkan diriku hari itu.

Setelah pendaftaranku selesai, aku diarahkan untuk mempersiapkan alat alat dan bahan bahan memasak di tempat yang sudah di sediakan. Bisa di hitung sebanyak 100 lebih peserta memasak dan hanya juara pertama yang bisa terbang ke Prancis.

Aku hanya memfokuskan pikiranku untuk menjadi pemasak yang baik dari 100 orang pemasak lainnya saat itu. Waktu hitung mundur 5 detik awal pembukaan untuk memulai memasak berakhir. Perlombaan dimulai. Semua peserta sibuk memasak termasuk diriku.

Waktu terus berjalan, aku mulai menyelesaikan masakanku dengan baik.10 detik hitung mundur berakhir. Semua pemasak diperintahkan untuk berhenti memasak karena waktu memasak telah berakhir.

Terdapat 3 juri ternama termasuk juri dari Prancis disana. Makanan demi makanan telah di coba oleh para juri. Saatnya para juri harus memilih satu pemenang dari 100 peserta. Aku mulai patah semangat merasa bahwa aku akan kalah karena expresi biasa dari sang juri ketika mencoba masakanku.

“Saya tertarik dengan satu makanan. Saya selama ini tidak pernah merasakan makanan tersebut di setiap ajang memasak. Sangat luar biasa rasanya. Saya tidak tahu apa nama makanan tersebut, Rani Vesa nama pembuat makanan yang saya kagumi. Boleh maju kedepan untuk Rani Vesa !” kata juri dari Prancis tersebut.

Aku begitu shock dan kaget ketika namaku disebut. Aku tidak percaya akan hal ini. Aku merasa ini hanyalah ilusi diriku ! Aku pasti bermimpi !

Saat aku terlalu ragu untuk naik keatas, namaku kembali disebutkan dengan keras. Aku akhirnya maju dengan gemetaran. Saat aku sampai diatas panggung, aku di tanya oleh juri Prancis tersebut tentang masakan yang kumasak barusan.

Aku menjelaskan tentang masakanku dan asal masakanku dengan sedikit ketakutan. Setelah beberapa menit aku menjelaskan, juri tersebut bangga kepadaku karena aku salah satu orang yang memasak masakan khas kampungku sebagai masakan dalam perlombaan.

Juri tertarik dan mengumumkan bahwa aku adalah juara pertama dalam ajang itu. Aku sangat bahagia dan mama dan papa ku juga ikut merasakan kebahagiaanku. Mama telah meyakinkanku untuk percaya diri dan berani mencoba.

Dan kini aku mendapatkan hasilnya. Aku belajar bahwa ternyata tidak salahnya untuk mencoba segala sesuatu karena kita tidak akan pernah tahu akan hasil yang akan kita dapatkan.

Spread the love

Leave a Reply

Verified by MonsterInsights