Kebanyakan orang orang melakukan sesuatu hal tidak dengan memikirkannya terlebih dahulu. Terkadang hal yang kita lakukan itu tidak semuanya baik di mata orang dan tidak semua hal yang kita lakukan itu menghasilkan hal positif.
Aku memiliki seorang teman bernama Noval. Dia teman yang sangat tidak peduli akan keadaan orang lain seperti apa dan dia hanya memikirkan dirinya sendiri.
Iseng adalah hal yang sangat dia sukai. Dia sering bercanda dengan teman teman nya termasuk denganku. Hanya saja dia melakukan candaannya dengan cara yang salah.
“Rom, kamu udah gendut banget ! Makan banyak lagi liat ! Tuh udah kayak buntal badan kamu !! hahaha.” canda Noval kepada temanku Romi yang badannya bisa di katakan gemuk.
Romi merasa tersinggung saat mendengar candaan yang diucapkan oleh Noval. Dia spontan saja menjawab candaan tersebut,
“Kamu bisa gak jangan ngomong gitu sama aku ?!”
“Yaelah, aku kan bercanda doang, kok masuk ke hati.” ucap Noval santai.
Aku menganggap candaan dari Noval itu berlebihan. Bercanda itu seharusnya tidak menyinggung siapapun atau menyakiti perasaan seseorang.
Kebetulan aku orangnya tidak terlalu tinggi dan wajahku berjerawatan. Sejak dulu, aku sudah kebal dengan candaan Noval kepadaku. Walaupun candaannya tidak menyenangkan perasaanku, aku selalu berusaha memaafkannya.
Saat ini Noval telah di jauhi oleh teman temannya. Bisa dikatakan hanya tinggal aku yang setia berteman dengannya. Setiap kali Noval ke kantin pasti teman temannya menjauh dan mencari tempat makan yang tidak terlihat oleh Noval.
Aku berperasaan sudah pasti Noval di jauhi oleh temannya karena sifat candaan yang selalu menyinggung perasaan orang lain. Noval yang merasa binggung akhirnya bertanya padaku akan hal ini.
“Kenapa mereka menjauhiku semenjak semenjak ini?” Noval bertanya dengan polos.
“Kau pikir saja sendiri !” aku menjawab singkat sambil menikmati makananku di kantin. “Mmm… Apa karena candaanku?” Noval kembali bertanya padaku.
Ketika Noval menunjukan sedikit celah bahwa dia menyadari kesalahannya, aku segera menambahi.
“Kamu tahu ?? Candaan kamu itu sebenarnya tidak membuat orang tertawa melainkan membuat orang orang sakit hati !”
“Menurutku setiap candaanku itu hanya biasa saja, mereka aja yang membawa perasaan.” Npval berusaha membela diri.
“Coba bayangkan kalua setiap candaan itu adalah candaan orang terhadap fisik kamu. Apakah kamu akan merasa biasa saja ??!!” jawabku judes.
Terdiam Noval saat mendengar perkataanku. Saat jam istirahat berakhir aku dan Noval kembali ke kelas. Terlihat Romi sedang duduk dibangkunya.
“Rom.” panggil Noval saat tiba di kelas.
Aku, Noval dan Romi kebetulan berada di kelas yang sama.
“Aku baru sadar jika aku bercanda dengan ucapan yang menyakitkan. Aku minta maaf soal itu dan aku juga akan minta kepada yang lainnya. Mulai saat ini aku akan berpikir terlebih dahulu sebelum aku bicara.” Kata Noval dengan wajah menyesal.
Awalnya Romi tidak ingin memaafkan Noval namun aku berusaha membujuk Romi agar dia memaafkan Noval.
“Setiap orang berhak mendapatkan kesempatan kedua bukan ?” kataku pada Romi.
Melihat kegigihanku dan rasa menyesal Noval, akhirnya Romi memaafkan Noval meskipun senyum diwajah Romi agak berat.
Sangat penting untuk kita agar berpikir terlebih dahulu sebelum kita mengucapkan sesuatu. Apalagi jika sedang bersama teman atau lainnya, tidak semua orang menerima candaan kita sebagai candaan. Terkadang, mereka akan dengan mudah merasa sakit hati karena ucapan kita.
Gunakan logika kita sebelum melakukan sesuatu ataupun mengucapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan orang lain.