Hidup disebuah rumah kecil sewaan dengan 2 orang anak dan suami yang jarang pulang. Bika mulai menjalani kehidupan yang sungguh berbeda dari sebelumnya.
Jika biasanya Bika harus bekerja, kini Bika lebih banyak menghabiskan waktu dan tenaganya untuk berjudi. Apalagi suaminya, Roy mulai berubah !
Pria itu hanya membelikan kebutuhan rumah tangga dan tidak pernah sekalipun memberikan uang padanya layaknya suami lain.
Bika terpaksa harus mencari penghasilan sendiri.
Karena Bika tidak pernah bersekolah dan memiliki 2 orang anak kecil yang belum bisa ditinggal. Hal yang bisa dia lakukan hanyalah berjudi dan berharap dirinya beruntung bisa memenangkan uang.
Sayangnya hidup Bika tidak pernah benar – benar beruntung. Dia kalah berjudi, memiliki utang sehingga hal yang dia lakukan adalah mencuri uang simpanan Roy ketika dia tidak ada.
Saat Roy pulang dan tidak menemukan uang tersebut. Bika akan dipukul bahkan didepan anak – anaknya. Sejak kecil kedua anaknya mulai terbiasa mendengar tangisan, jejeritan dan pukulan. Begitulah anak – anak Bika berkembang.
Menginjak usia sekolah, Bika memutuskan untuk menghidupi dirinya sendiri. Dia bekerja ! Dia mendapatkan uang dan dia gunakan untuk anak – anaknya.
Kehidupannya mulai semakin buruk saat Roy kehilangan pekerjaannya dan menganggur sepanjang hari dirumah.
Bika hidup seperti Kokjo. Bekerja, membersihkan rumah dan membesarkan anak – anaknya. Roy terasa seperti beban baginya namun dia tidak pernah mengutarakan hal itu. Bagi Bika, masa depan ke-2 anaknya adalah hal yang utama.
Bika bekerja keras, tidak pernah pulang kampung dan sepanjang hidupnya, dia hanya berada dirumah itu.
Bika mulai belajar satu hal. Bahwa perkataan orangtua adalah hal yang harus didengarkan.
Dia mendapatkan kehidupan yang begitu berat namun tetap berusaha membahagiakan kedua anaknya. Meski hidup berkecukupan atau kadang kekurangan, setidaknya dia berhasil memenuhi 1/4 keinginan anak – anaknya.
Bagi Bika, dia merupakan ibu yang tidak berdaya dan tidak bisa membahagiakan anak – anaknya. Sementara bagi anak – anaknya, Bika adalah sosok phalawan dan wanita tangguh yang berusaha mereka bahagiakan dihari tua Bika nanti.
Bika adalah phalawan sesungguhnya,
Tidak menyerah akan keadaan dan berani bertanggung jawab atas pilihan yang dia buat.
Dia tidak lari dari kenyataan hidup yang keras, dan dia tidak menyalahkan Roy sepenuhnya karena itu adalah pilihannya.
Suatu hari, sang anak perempuan bertanya pada Bika.
“Ma, kenapa tidak meninggalkan papa saja ?”
Dengan lembut, Bika membelai rambutnya dan berkata :
“Aku tidak ingin kalian diolok karena tidak memiliki ayah.”
Well,
Meski Bika harus menderita dan menjadi tulang punggung keluarganya. Meski dia tidak bisa berbahasa Indonesia dan harus bekerja keras tanpa pernah menikmati indahnya kehidupan. Bika tidak pernah menyerah dan mengeluh.
Hingga usia senjanya, Bika tetap menikmati kehidupannya.
Sakit, senang, sedih semua Bika lewati.
Bagi Bika, hal paling utama adalah kebahagiaan anaknya. Dia ingin anaknya tumbuh baik dan menjadi orang yang sukses dikemudian hari.
Tidak ingin menyusahkan anaknya ketika mereka sudah tumbuh besar,
Tidak pernah meminta meski sekedar untuk makan sehari – hari,
dan tetap berusaha menyiapkan segala sesuatu bagi buah hatinya.
BIKA, IS ONE OF TRUE HERO IN OUR LIFE.
WHO LOVE THEIR MOM MUCH ???
HAPPY MOTHER DAY !!