Bella, A Young Minded

0

Bella lahir dari keluarga sederhana. Berbeda dengan anak lainnya, dia lahir dalam keadaan cacat.

Spread the love

Berteman sebuah kursi lipat dan meja kuno.
Dia duduk dengan penuh kebahagiaan didepan teras rumahnya.
Ada perasaan sedih yang dia rasakan sebenarnya, namun bagi Bella, kehidupannya itu sudah jauh lebih baik daripada orang lain.

Sudah 35th dia tinggal dirumah yang sama. Kamar – kamar yang sama, lantai dan dinding yang sama dan jalan yang sama. Sejak dia kecil, dia sudah tinggal disana dan sudah terbiasa tidak pernah merasakan apa itu yang namanya memiliki kamar sendiri.

Jauh didalam hati Bella, ada perasaan yang begitu hampa. Dia ingin merasakan bagaimana rasanya menjadi anak gadis yang normal. Namun tampaknya orangtua Bella tidak pernah memberikannya kesempatan itu.
Ya, 35th usia Bella kini dan dia masih seperti anak 10th dimata orangtuanya.

Bella lahir dari keluarga sederhana. Berbeda dengan anak lainnya, dia lahir dalam keadaan cacat. Bagi sebagian orang, cacat yang dialami Bella mungkin merupakan hal yang biasa saja. Namun bagi Bella, cacat itu adalah goresan luka yang tidak bisa dia lupakan.

Karena hal itu juga, Bella harus tidur dan tinggal bersama orangtuanya.
Saat mereka masih muda, mungkin wajar saja mereka masih menjaga Bella.
Seiring berjalannya waktu, orangtua Bella mulai menua dan Bella harus siap untuk menjadi wanita yang mandiri.

Rumah yang dulu terasa besar kini begitu kecil bagi Bella. Dia juga mulai bekerja dengan orang meskipun hanya sebagai pembantu dan tidak jarang menerima perlakuan semena – mena dari atasannya.
Bella tidak pernah mengeluh dengan orangtuanya dan selalu berusaha tersenyum meskipun hatinya menjerit kesakitan.

Bella tahu bahwa tidak ada hal yang bisa dia lakukan untuk mengubah kondisi kehidupannya. Maka dari itu, daripada menyalahkan dan sibuk mengeluh, Bella lebih suka mencari solusi meski terlihat gila dimata orang lain.

Well, siapa yang tahu akan masa depan ?
Begitulah kata – kata yang sering Bella ungkapkan pada dirinya sendiri.
Bertemankan sejuknya udara,
Kicauan burung dan juga cahaya matahari yang mulai merembak keluar.
Bella menikmati segelas kopi didepan rumahnya.

Tidak ada yang tahu kehidupan Bella.
Bagi orang – orang disekitarnya, Bella adalah anak yang ceria dan bersemangat tinggi.
Bella juga mudah bergaul dan suka menolong.
Jauh didalam diri Bella, dia selalu berharap dapat menemukan orang yang bisa mengerti dirinya dan membantunya terlepas dari kehidupannya.

Bukannya Bella tidak bersyukur,
Meskipun Bella tidak suka mengeluh akan keadaan, Bella memiliki impian sendiri didalam hidupnya.
Bella ingin hidup sendiri dan memiliki tempat tinggal sendiri.
Bella ingin menjadi wanita yang kuat dan mandiri.

Mungkin orangtuanya terlalu cemas jika Bella akan dibully ataupun tidak bisa hidup sendiri.
Tapi bagi Bella, kecemasan orangtuanya itu seperti belengu yang telah merantai segala aspek kehidupannya diluar sana.

Dengan tekat yang keras dan usaha kuat yang telah dilakukan Bella selama ini. Dia mulai menabung sedikit demi sedikit.
Ketika umurnya mencapai 40th. Bella yang telah mandiri akhirnya bisa memiliki rumah impiannya sendiri.

Meski kecil, Bella akhirnya berhasil keluar dari belengu yang telah mengikatnya.
Bukan karena Bella tidak sayang pada orangtuanya. Namun Bella juga manusia yang suatu saat harus hidup sendiri.

Jika tidak dimulai dari sekarang ?
Lantas, kapan lagi kita akan belajar untuk mandiri ???

Spread the love

Leave a Reply

Verified by MonsterInsights