What You Do is What You Got

0

Sejak hari itu, Karma tidak pernah mengeluhkan pekerjaannya lagi. Selain tidak ingin orangtuanya cemas, Karma juga mengerti maksud baik ibunya kala itu.

Spread the love

Matanya dengan cermat memperhatikan setiap kata didepan layar laptopnya. Bunyi detakan jam dinding semakin lama terdengar semakin jelas ditelinganya. Tidak terasa baginya saat ini sudah pukul 10 malam.

Ketika dia menyelesaikan pekerjaannya, dia segera mengirimkan pekerjaan tersebut dan menutup laptop itu. Matany berair karena rasa lelah yang tidak tertahankan. Dalam beberapa detik, dia sudah merebahkan badannya tidak berdaya diatas kasur.

Memandangi atap – atap kamarnya, dia menyadari bahwa semakin hari pekerjaanya terasa semakin memberatkan dirinya. Bukan hanya dirinya saja, beberapa rekannya juga merasakan hal yang sama.

Namun, sebagai anak yang sudah menginjak dewasa dan berasal dari keluarga sederhana, Karma Lou harus bertahan dengan pekerjaannya. Jika tidak, keluarganya tidak akan makan nasi.

Karma Lou merupakan anak satu – satunya dari pasangan Lou yang menikah 30 tahun lalu. Usia Karma sudah tidak muda lagi. Sebentar lagi dia akan menginjak kepala 3. Hidupnya sederhana karena pekerjaan yang dia lakukan juga sederhana.

Orangtuanya sudah berusia senja sehingga Karma menjadi satu – satunya tulang punggung keluarga tersebut.
Karma bekerja disebuah perusahaan besar dengan bayaran yang rendah.
Semakin hari, pekerjaan Karma semakin banyak karena perusahaannya terus menerus mengurangi orang.

Karma teringat kata – kata ibunya. Ketika dia sudah tidak tahan dengan semua drama dan pekerjaan yang terus diberikan padanya. Dia sempat ingin berhenti namun ibunya mencengah hal tersebut.

“Karma, tetap lakukan yang terbaik. Jika mereka jahat, suatu hari nanti pasti hal tersebut akan dibalas.” pesan ibunya.

Sejak hari itu, Karma tidak pernah mengeluhkan pekerjaannya lagi. Selain tidak ingin orangtuanya cemas, Karma juga mengerti maksud baik ibunya kala itu.

Beberapa menit saja Karma memandangi langit – langit kamarnya, rasa capeknya membuat Karma tertidur dengan cepat.
Ya, sejak pengurangan habis – habisan karyawan ditempatnya, Karma terlihat begitu lelah.

Berasal dari keluarga sederhana, Karma tidak terlalu bodoh. Selain bekerja, dia juga memiliki usaha sampingan dan menjalankan hobby photonya. Dia bekerja dengan tekun dan menjalankan hobbynya setiap hari.
Walau perlakuan bossnya semakin diluar akal sehat, Karma memutuskan untuk tidak pernah mengambil hati.

Hari demi hari, bulan berganti dan tahun berganti. Hingga hari dimana setiap kerja keras Karma mulai mendapatkan hasil.
Saat hobby yang dijalankan Karma sudah mulai menghasilkan, saat itulah Karma memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya.

Perlahan tapi pasti, Karma mulai membangun hobbynya dan membuka sebuah studio foto yang semakin lama semakin terkenal karena kepandaian Karma.
Setelah tokonya berubah menjadi sebuah berusahaan, Karma mulai membuka lowongan kerja besar – besaran.

Suatu hari, ada seorang wanita yang ingin melamar kerja ditempat Karma. Wanita ini sedikit unik karena berasal dari lulusan luar negeri.
Penasaran akan wanita itu, Karma memberikan kesempatan interview.

Hari yang ditunggu tiba, ketika wanita ini melangkahkan kakinya didepan kantor Karma. Ada rasa terkejut yang begitu besar. Wanita itu adalah anak bossnya diperusahaan lama dia bekerja.

Ternyata, selama bertahun – tahun sejak Karma memutuskan untuk resign, selama itu pula proses kebangkrutan perusahaan lamanya.
Dan wanita didepannya dulu adalah anak bossnya yang sangat sombong.
Wanita itu tidak menyadari bahwa Karma adalah mantan anak buahnya dan Karma terlihat tidak ingin memberitahukan hal tersebut.

Sepulang Karma Lou kerumah, dia menceritakan hal tersebut kepada ibunya yang sudah semakin tua. Diatas kursi kayu goyangnya, ibu Karma tersenyum dan berkata lembut ditelinganya :

“Karma itu nyata. Dan Karma akan memperlihatkan kemampuannya disaat yang tepat.” jawab singkat ibunya.

Dari sana Karma sadar bahwa apapun yang dimiliki saat ini tidak akan abadi. Apapun kesakitan yang dialami juga tidak akan permanen.
Asalkan tetap berbuat baik, maka segala perbuatan akan terbalaskan disaat yang tepat.

Karma akhirnya menerima wanita itu sebagai karyawannya dan memperlakukan wanita itu dengan sangat baik.
Karena Karma percaya bahwa apa yang telah dibangunnya juga merupakan hal yang sementara.

Spread the love

Leave a Reply

Verified by MonsterInsights