Pas aku sedang duduk santai sore, aku terinspirasi sebuah cerita teman. Cerita ini gak jauh dari kehidupan seseorang yang bisa dikatakan kaya namun sayangnya miskin moral.
Pada tahu dong yah moral itu apa ?
Mari kita refresh….
Moral itu sejenis perilaku kita didepan manusia lainnya.
Jadi kalau misalnya kamu ketemu orang yang negative and kejam, itu artinya orang tersebut tidak bermoral.
Aku ingat bangat pas aku kecil, mamaku sering cerita kalau orang kaya itu justru merupakan orang yang paling kejam and tidak berhati dibandingkan manusia sederhana.
Aku sih gak percaya karena aku melihat ada begitu banyak orang kaya yang sederhana and bahkan baik bangat sama orang lain.
Sampai hari dimana temanku bercerita sebuah kisah sama aku. Ceritanya sih gak jauh – jauh bangat sama bossnya yang kaya tapi kejam.
Ceritanya itu makin HOT and aku jadi terinspirasi buat nulisin cerita itu disini karena menurutku cerita dia punya sejuta ilmu yang berguna bangat buat kita.
(Sudah izin sama pemilik stories)
Sebut saja temanku itu Dita. Dia itu bekerja disebuah perusahaan besar yang terbilang OK bangat lah prospeknya.
Selain besar, perusahaan itu juga sangat terkenal dikotanya. Bahkan mendengar nama perusahaannya aja, orang udah langsung berasumsi kalau dia digaji tinggi bangat dan lain sebagainya.
Dengan posisi kerja yang OK dan juga nama besar perusahaan. Sebenarnya dia itu sederhana bangat. Gajinya juga biasa aja. Cuma dia suka bangat aminkan perkataan orang. Maksudnya biar masa depannya bisa lebih baik dan perkataan orang buatnya jadi terkabul.
Dia kerja itu bisa dikatakan sepenuh hati. Apalagi dia melihat senior – seniornya diperusahaan yang sama bisa tahan bekerja hingga puluhan tahun lamanya.
Dia makin termotivasi buat tetap kerja meskipun ada begitu banyak kesalahan kecil yang dibikin jadi besar.
Nah, seiring berjalannya waktu. Dia tiba pada masa covid. Pada tahu dong yah betapa parahnya terpaan covid ??
Dia menjadi salah satu korban. Selain harus PHK massal anggotanya, dia juga musti kerja double dan tidak mendapatkan bonus apapun.
Tapi dia bertahan !
Dia bertahan karena dia tahu perusahaannya juga sedang berjuang agar tetap bertahan.
Seiring berjalannya waktu, masa darurat covid mulai menghilang dan perlahan perusahaannya mulai bangkit.
Tapi ada 1 hal yang gak bangkit !
Hati nurani atasannya !
Jadi pada saat covid, meskipun harus berjuang keras dan bekerja bagaikan zaman belanda (kerja rodi). Dia berusaha bertahan dan berharap semua akan baik – baik saja.
Hingga perusahaannya mulai membaik, agaknya semua hal yang dia kerjakan itu menjadi beban baru baginya.
Ketika masa pademi, dia harus mengurangi hampir sebagian tenaga kerja ditempatnya. Artinya kerjaan dia yang biasa cuma 1 jadi 2 or 3.
But…
Dia bertahan !
Dia bertahan karena dia percaya ketika keadaan membaik, semua akan kembali baik.
Tapi sepertinya kepercayaan itu harus sirna ketika keadaan membaik dan kenyataan yang harus diterima berbeda jauh dari harapannya.
Dengan tenaga kerja yang sedikit dan pekerjaan yang kembali normal (banyaknya seperti sedia kala), dia tetap tidak mendapatkan bantuan tambahan pekerja dan dia juga masih harus terus mengurangi tenaga kerja yang dia miliki.
Semakin hari, dia bisa melihat bahwa kondisi diperusahaannya semakin berkembang dan mulai bangkit. Sayangnya sisi kemanusiaan yang dimiliki bossnya tidak pernah kembali lagi.
Kehilangan bonus, bekerja lebih banyak daripada biasanya dan masih harus terus mengurangi tenaga kerja yang dia miliki. Dia kini berada pada posisi untuk bertahan atau meninggalkan.
Yah, meskipun dimasa covid mencari pekerjaan itu agak sulit. Namun dengan ketiadaan moral atasannya, dia merasa bahwa semua pengorbanannya selama ini sia – sia.
Tidak ada penghargaan atas loyalitasnya,
Tidak ada ucapan terimakasih atas perjuangannya,
Dan tidak ada kepercayaan atas dirinya.
Mau berapa lamapun dia sudah bekerja, rasanya kepercayaan itu gak pernah ada. Bahkan bisa dikatakan dia bekerja itu seperti tahanan didalam penjara. Dipantau setiap saat dan ketika ada sebuah kesalahan kecil, maka berakhirlah hidupnya.
Sebagai teman dan sebagai pendengar, aku bertanya sama dia.
“Kalau begitu, kenapa tidak protes / demo ramai – ramai ?”
Dia menghela nafas dan berkata,
“Percuma melawan hal seperti itu. Bagi atasannya, mencari orang adalah hal yang mudah.”
“Lho, belum tentu orang baru bisa loyalitas seperti kalian lho.”
“Yah, baginya kami adalah kaum yang membutuhkan. Jadi apapun yang dia katakan harus dilaksanakan.”
Aku memandang sang teman sangat dalam dan jauh dibalik senyumnya, ada luka yang begitu tertanam.
Ketika mendapatkan penghasilan yang cukup. Asalkan ada kebahagiaan, maka semua akan terasa membahagiakan.
Ketika mendapat perlakuan yang tidak bermoral, maka disanalah pemberontakan didalam hati terjadi.
Mau kerja keras dan loyalitas ?
Balasannya apa ??
Sudah sesuaikah ??
Minimal bermoral dan memperhatikan karyawan sih. Sesimple itu.
Dari sudut pandang dia, siperusahaan itu terbilang mulai maju. Penghasilannya banyak dan hampir semua bisa terasa kembali seperti sedia kala.
Lantas, kenapa malah moral atasannya yang hilang ?
Temanku ini tegar bangat. Dia berkata :
“Mungkin saat ini dia bisa merasa bahwa semua orang tunduk padanya. Namun dibalik tundukan itu, ada doa yang terus menerus dipanjatkan pada Tuhan.”
Dari story dia, aku mengambil makna 1 hal. Bahwa harta dan kekayaan itu bisa merubah moral seseorang. Ketika dia tergila sama harta, maka dia akan berusaha keras menjaga hartanya meskipun harus mengorbankan orang lain.
Intinya hartanya gak boleh sampai berkurang.
Kalau sudah ketemu yang begitu, apakah kamu percaya sama mujizat ?
Ya, doa setiap orang yang tersakiti itu biasanya akan ditampung dan dicatat sama malaikat Tuhan.
Hingga kapasitas doa itu terpenuhi, maka disanalah saatnya Tuhan menuangkan seluruh doa itu kepadamu.
Ketika Tuhan berkata, “Terjadilah !”
Maka sehebat apapun kekuatan manusia, segalanya bisa dibalik dengan mudah.
Begitu juga dengan kehidupan kita.
Saat kita mendapatkan perlakuan tidak bermoral dan kita terus berdoa dalam hati.
Tidak perlu mengutuk, hanya cukup berdoa mendapatkan hal yang lebih baik saja.
Maka Tuhan bisa membalikkan situasimu dengan mudah juga.
TRUST IN HIM.
EVERYTHING WILL BE ALRIGHT IN THE END.