Hidup itu simple bangat.
Kita bangun, bekerja dan mengejar cita – cita. Semua hal tampak begitu sempurna dimata kita ketika semua hal yang kita inginkan tercapai tanpa ada kekurangan.
Kita menabung, membangun masa depan dan mendapatkan semua hal yang kita impikan. Kita merasa bahwa kita selalu mampu memprediksikan masa depan dan sometimes, we all forgot that we all a human that can get illness.
Sejak kecil, aku selalu diajarkan buat tidak ke dokter.
Well, selain pas aku kecil kehidupan ekonomiku susah. Kedokter itu juga memberikan banyak masalah menurutku.
In this article, I wanna share some opini with all of you.
Article ini adalah sudut pandang pribadiku sebagai manusia dan tentunya tidak ada maksud untuk membuat pihak – pihak tertentu tersinggung yah.
Intinya beda orang yah bakalan beda persepsi.
Sebagai manusia, pasti yang namanya sakit bakalan kita rasakan.
Entah itu sakit pas jatuh bersepeda ketika kecil. Sakit perut karena salah makan. Sakit gigi, dll.
Pokoknya semua bentuk yang membuat tubuh kita menderita, itu namanya sakit.
Ketika sakit, obat dan dokter adalah 2 pilihan absolute dalam pikiran kita. Awalnya nyoba minum obat umum yang dijual bebas dimarket. Kalau makin worse dan bikin kita gak berdaya, dengan berat hati kedokter and then minum obat lagi.
But, bagaimana kalau sakit yang kamu rasakan itu berbeda dari sakit umum ??
You know, sesuatu seperti hal yang bakalan membuat kamu kehilangan nyawa dan kehidupan kamu seketika ??
Well, disini adalah poin penting dari masing – masing penyakit.
Kalau aku, sejak kecil itu tidak pernah diajarkan buat kedokter. Selain takut banyak biaya, alasan terbesar adalah “Beban Pikiran”
Mamaku mengajarkanku untuk menjaga kesehatan tubuh. Tidak bergantung pada obat dan tidak perlu check in dokter jika ada sesuatu yang salah. Karena mamaku itu termaksud wanita tradisional. Dia lebih memilih buat kerok, minum obat tradisional dan lain sebagainya.
Ada kalanya sih mamaku benar. Aku pernah mengalami sebuah sakit yang aku rasa sudah tidak wajar didalam tubuhku. Ketika aku memutuskan untuk check kondisi tubuhku kedokter, selain mendapatkan informasi, aku juga mendapatkan perawatan yang mustinya bisa membuat aku sehat.
Tapi yang terjadi adalah, perawatan dan obat aku makan. Pikiran atas sakit yang diinformasikan ini lho yang berbahaya. Ketika kita tidak tahu, biasanya kita lebih aware buat berusaha sehat dan secara ajaib, sometimes that illness just gone and feel like nothing.
Berbeda rasanya ketika kamu tahu penyakit yang kamu alami. Ahli – ahli mendapatkan treatment buat mencengah penyakit itu, pikiran kamu hanya akan terfokus pada sang penyakit yang ujungnya malah bikin tubuh kamu makin drop and worse.
ADA YANG BILANG TAHU DIAWAL BISA JADI SOLUSI, ADA YANG BILANG TAHU PENYAKIT MALAH BIKIN CEPET MATI !
Kalau sepengalaman aku. Ketika seseorang didiagnosa sebuah penyakit and kebetulan penyakitnya itu gak bisa disembuhkan. Amit – amit mencengah, yang ada si pasien makin cepet dead !
Meskipun kita berusaha tidak memikirkannya, tetap aja yang namanya kamu didiagnosa dan divonis sebuah penyakit, perlahan vonisan itu akan mempengaruhi seluruh tubuh dan alam bawah sadar kamu.
Yang harusnya hidup lebih lama malah makin cepet mati.
Intinya kembali lagi kepada opini masing – masing. Sejauh yang aku ketahui, sebagian mereka yang memutuskan untuk check and know is dead faster than the one who choose didn’t want to know and live a bit longer.
Secara pribadi aku malah gak mau check up kedokter lagi ketika aku merasakan ada sesuatu yang tidak beres sama diriku. Bukannya aku gak self aware / peduli sama diriku. Tapi aku tahu kapasitas diriku and pola pikir.
Buat tipe pemikir, mengetahui sesuatu secara early itu malah jadi beban yang berbeda didalam diri. And choose didn’t want to know ?
I can enjoy my self much and live much longer.
That is my choice. What is yours ??
Meskipun resiko mati mendadak lebih tinggi. Tapi setidaknya we all live fully and without worried to much bukan ?
Mengetahui itu hanya menambah beban pikiran. Apalagi kalau gak ada treatman yang bakalan menyehatkan.
Sementara gak tahu ?
Kita bisa lebih enjoy live meskipun bakalan beresiko mati dadakan. LOL
Life is choice.
Everything have their (+) and (-)
Just be who you wanna be ’till the end !