CHAPTER TWENTY THREE : FUNERAL

0

Dipemakaman itu, Cowel terduduk disamping kuburan anaknya. Dengan mengunakan jas hitam dan kacamata hitam, tidak ada yang tahu apa yang dirasakan Cowel sesungguhnya.

Spread the love

Warga desa itu beramai – ramai menemani prosesi pemakaman 4 peti itu. Baik pihak polisi maupun Lena, mereka sepakat untuk tidak memberitahu warga disana akan apa yang sebenarnya terjadi, karena warga disana pasti akan membakar mayat Max daripada menguburkannya dengan layak.

Dipemakaman itu, Cowel terduduk disamping kuburan anaknya. Dengan mengunakan jas hitam dan kacamata hitam, tidak ada yang tahu apa yang dirasakan Cowel sesungguhnya. Hanya dialah orangtua korban yang hadir.

Orangtua Mario memutuskan untuk tidak datang sementara ibu Dave telah meninggal saat kecelakaan yang mengenaskan 4th tahun lalu. Max sendiri sudah tidak memiliki siapapun didesa itu.

Lena tidak banyak berbicara dengan Cowel sejak malam itu, dia tahu bahwa Cowel pasti membutuhkan waktu sendiri untuk memulihkan dirinya. Dia memutuskan untuk menginap ditempat lain dan mengemasi barangnya segera ketika meninggalkan pemakaman.

Setelah pemakaman selesai, Lena menepuk pundak Cowel beberapa kali lalu meninggalkannya sendirian didepan kuburan Andrew.

Saat itu, ketika tidak ada satupun orang yang melihat. Cowel membalikkan salib yang berada dikuburan anaknya lalu berbisik lembut dibatu nissan anaknya.

“Daddy akan membawamu kembali sayang. Bersabarlah.”

Lalu dia bangkit berdiri dan tersenyum lebar.”

“Hail Satan !”

Spread the love

Leave a Reply

Verified by MonsterInsights