Sebenarnya saya ingin membuat tulisan ini dengan kata sambutan. Seperti misalnya : Pada zaman dahulu kala, bla bla bla dan bla bla bla.
Tapi saya urungkan karena saya rasa itu tak akan membuat kalian asik membaca tulisan saya ini.
Pasti yg ada jengkol eh,, jengkel dan malas membayangkan zaman dahulu kala itu seperti apa.
Jadi saya akan sekedar curhat saja ya tanpa kalimat pembukaan, dll.
Sebenarnya, sungguh menarik bagi saya untuk menuliskan sebuah semangat muda dari saya untuk kalian ketahui dan harus kalian hindari. Saya yakin mental kita pasti berbeda – beda.
Yg pertama ingin saya ceritakan adalah implementasi. Bukan implantasi ya.
Pada tahu kan implementasi itu sebenarnya apaan ?
Itu adalah praktek kehidupan. What you gonna do about life ?
Saya selalu ingin terlihat bernilai dimata keluarga saya. Dan saya selalu berambisi untuk melindungi keluarga saya sekalipun itu salah setelah saya menemukan kata dewasa. Tapi kata dewasa tetap tidak akan mengubah implementasi saya.
Saya terakhir merasakan merdekanya bebas menjalani hidup sesuai pikiran itu di tahun 2016. Saya DO dari kuliah, saya menipu orang tua saya dan menghabiskan uang saudara saya. Tapi semuanya hanya buat kesenangan saya dan pengen hidup hype ala Indomie, eh ala kadarnya.
Di tahun 2016 itu saya benar benar menemukan siapa diri saya, siapa keluarga saya dan untuk apa hidup saya.
Setelah saya merasa gagal dan cukup untuk membuat masalah dikeluarga saya. Saya memutuskan untuk pindah ke Pekanbaru dan ingin sukses dikota ini. Saya kira sukses itu cukup dengan punya rumah sendiri, mobil sendiri dan aset – aset mahal. Dan saya sangat ingin mendapatkan itu.
Karir pertama saya adalah tukang angkat sampah, jujur saya malu mengerjakan nya. Tapi saya ingin sukses, saya ingin maju, maka saya ikuti apapun itu untuk mencapai tujuan tersebut.
Di tahun 2017 saudara saya membeli tanah yang lumayan luas dan cukup untuk membangun sebuah rumah. Saya marah dan merasa telah dijahatin saudara saya. Dia tidak pikirkan saya sudah capek. Itu dalam mulut saya yg sok maha benar.
Di pertengahan tahun 2017 rumahpun mulai dibangun. Dan kami sekeluarga berdiri di lahan itu, saya kira ini hanya gaya saudara saya. Dan akhirnya saya tau bahwa rumah itu adalah untuk orang tua saya. Dan itulah gagasan dari saudara saya yang saya bilang jahat itu.
Seiring dengan berjalannya waktu, rumah pun selesai. Tapi bukan berarti udah mewah ya. Baru ada pintu dan jendela nya. Tapi rasa bangga saya semakin bergejolak. Semangat saya bertambah.
Sayangnya mindset saya berubah ketika saya berulang tahun ke 21 tahun. Saya pun mulai berpikir hidup saya tak hanya sekedar membanggakan rumah ini. Saya pun mulai berpikir bagaimana masa depan saya. Dan saya pun dihadapkan dengan implementasi.
Saya pun merencanakan masa tua saya tak akan jadi pekerja atau jadi buruh selamanya. Wajarlah cuma punya ijazah SMA saja. Ngarep jadi DPR kan mustahil.
Di awal 2018 angkat sampah yang selama ini jadi lumbung kehidupan kami pun berhenti. Peternakan babi pun selesai, Karena pakan’nya sudah susah di cari.
Akhirnya..
Kami memutuskan untuk membeli lahan untuk investasi. Dan lahat itu didapat dengan mudah. Lahannya aja yang dapat mudah. Untuk investasi nya belom bisa , harus dikerjakan.
Saya lalu mendapat tugas untuk membiayai segala biaya ke lahan itu. Kebetulan saya dapat kerjaan yang gaji saya cukup lah. Eh.. lumayan bagus deh.
Setelah 2 tahun berjuang demi investasi masa depan, saya pun mulai merasakan namanya bahagia. Yang saya implementasikan selesai juga.
Selesai bukan berarti cerita ini selesai. Disini lah bagian pentingnya.
Saya ingin bagikan pesan ini untuk kalian baca.
PERTAMA : GAGAL BOLEH, TOLOL JANGAN !
Artinya kamu bisa gagal beribu kali. Tapi kamu juga bisa sukses berkali kali.
Kalau kamu jadi saya, ketika kamu kena DO dan dikucilkan sama keluarga pasti kamu akan merasakan yang namanya Stress.
Syukur tidak sampai stroke.
Jangan jadi tolol ya ! Gak mau coba lagi !
KEDUA : JANGAN DENGARKAN OMONGAN ORANG LAIN !
Pesan ini berat sih. Cuma butuh hati dan niat yg harus konsisten untuk menjalankannya. Saya sendiri setelah merasa gagal, saya berjanji pada diri sendiri untuk menjadi pahlawan bagi keluarga saya. Bukan pahlawan sih, tepatnya mau jadi yg terbaik buat keluarga.
Enggak cocok kan sama pesan nya?
Biar cocok, saya tak pernah peduli tentang omongan orang yg bilang saya itu salah. Ini saya percaya sebagai hal terbaik yang bisa saya lakukan. Jadi tak perlu mendengar orang-orang. Karena mereka beda dengan pemikiran kita.
KETIGA : KERJAKAN APA YANG MENJADI RENCANA’MU !
Pada akhirnya, apapun karakter yang akan kamu bawa dan kamu kuasai, ingat lah bahwa itu adalah rencanamu. Itulah implementasi jiwa kamu.
Kamu tidak bisa mengarahkan mata orang sesuai pandanganmu.
Tapi padangan mu harus mengarahkan dirimu untuk rencanamu.
Sekian yah dari tulisan ini. Sebenarnya pegal jari ini mengetik nya.
Saya ingkatkan lagi. Kamu boleh tahu banyak hal tentang saya. Tapi saya tetap berdiri pada pendirian saya.
Pertahanan bangunan mu. Jangan pernah menilai bangunan orang salah. Karena kita punya implementasi yang berbeda.
Implementasikan masa depan mu. Implementasi kan jiwa mu.