[06] PELUKAN

0

Aku hanya manusia yang terperosok dari satu jurang pada jurang lainnya. Aku hanya manusia egois yang berusaha keras bangkit dan berjuang tanpa ingin menerima uluran tangan yang sudah mulai keriput itu.

Spread the love

Terasa lelah hati ini, ketika hari – hari terlewati. Kian hari kian bertambah perih, apa yang salah dengan diri ini ?

Terlalu sibuk mengejar dunia, terkadang aku lupa bahwa ada yang semakin menginjak usia senja. Kadang, ingin aku menemaninya, melewati hari dengan bercanda ria.

Kupikirkan kembali perjalanan hidupku. Bukan diri ingin bermalas ria dan mengeluh sesuka hati. Jauh didalam hati, aku tahu bahwa dia telah berjuang sedari kecil. Mungkin perjuangannya sudah lebih berat daripada apa yang kuperjuangkan saat ini.

Kutatap kembali tahun ini, sudahkah diriku melakukan hal terbaik ?
Sudahkah aku berhasil mengubah apa yang sedari dulu kuimpikan ?
Tidak !

Aku hanya manusia yang terperosok dari satu jurang pada jurang lainnya. Aku hanya manusia egois yang berusaha keras bangkit dan berjuang tanpa ingin menerima uluran tangan yang sudah mulai keriput itu.

Bukan maksud hati aku tidak ingin menghargai, namun aku hanya orang yang sadar diri. Tidak mampu memberi, namun masih menerima belas kasih ?
Terkadang, ketika malam datang menjemput dan ketika mata ingin terpejam. Kurenungkan sebagian perjalanan hidupku.

Masa muda yang kusia – siakan, masa sehat yang kuabaikan. Dan kini semua yang tersisa hanya waktu yang mengajarkan.

Ketika kubuka kembali buku diary lamaku, ada begitu banyak cerita diantara aku dan dia. Namun semakin hari, cerita itu kian hilang dan terbalut beribu alasan. Tapi bagaimana jadinya jika aku tidak berjuang ?

Ketika perjuanganku mencapai batas kekuatanku, ketika kesedihanku tidak mampu lagi kutampung. Kedua tangan keriput itu menjadi tempatku mengadu. Meski aku tahu dia tidak mampu berbuat banyak buat mengubah keadaan. Meski aku tahu setiap keluh kesahku hanya akan menambah beban hidupnya. Dia tetap menjadi pilihan terakhirku untuk mengadu.

Aku merasa lemah, aku merasa tidak berdaya. Aku berjuang sedemikian rupa, namun selalu ada begitu banyak alasan untuk membuatku menyerah.

Aku tidak ingin merepotkan, aku juga tidak ingin menambah beban pikiran. Namun aku hanyalah seorang anak yang tidak berdaya. Aku hanyalah seorang anak yang gagal bertumbuh seperti anak lainnya. Dan aku lelah.

Aku lelah menjalani kehidupan ini,

Aku lelah terus berpura – pura terlihat bahagia,

Aku lelah terus mengenakan topeng senyum,

Aku lelah dan ada kalanya aku ingin mengakhiri segalanya,

Lalu dia datang…

Memberikanku secerca harapan, memberikanku seberkas kekuatan untuk kembali bangkit dan berjuang.

Dan aku sadar bahwa yang aku butuhkan hanyalah sebuah pelukan.

Sebuah pelukan dan sebuah bahu sebagai tempatku bersandar.

Spread the love

Leave a Reply

Verified by MonsterInsights