Covid ‘ALMOST’ Stop EVERYTHING (?)

0

Covid sih memang pada hakikatnya berbahaya dan bisa mematikan kita dengan mudah. Dari Covid, selama periode Maret 2020 sampai sekarang (which each day more worse), berbagai dampak dan usaha pemerintah udah dilakukan buat berhentikan nih virus, namun tampaknya semua hilang begitu saja.

Spread the love

Kalau bicara soal Covid, itu rasanya gak ada habisnya ya.
Aku ingat bangat pertama kali dengar berita Covid / Corona ini Desember 2019 akhir. Isi beritanya beragam, katanya virus aneh yang mematikan, or apalah itu yang ditemukan di China.

Masih masa bodoh, aku sempat booking ticket buat ke Malang dibulan April 2020. Dan hanya dalam waktu gak sampai 3 bulan, tepatnya di Maret 2020, Covid itu sudah sampai dinegara +62 tercinta ini guys.
Horror ya rasanya ?

Dan sampai sekarang, ini virusnya masih belum diketahui cara penyembuhan efektifnya. Paling mentok sampai dikarantina mandiri or di RS yang tiba – tiba semua biayanya bayar sendiri (kalau di RS swasta)

Awalnya pas baru muncul, rapid test or swab test itu gratisan.
Sekarang mau rapid test pribadi itu bayar pakai uang sendiri guys. LOL
Memang sih BLT ada diberikan setelah hampir 1/2 tahun kita menemani Covid. Tapi itu ada syaratnya.. hanya orang yang memiliki penghasilan dibawah 5jt saja yang dapat.

Lah, memang yang lain gak bayar pajak dll ya selama ini ?
Sama – sama tinggal dinegara yang sama, bekerja and pakai bahasa yang sama. Bayar pajak juga. Tapi ada perbedaan begitu.
Well, aku sih gak mau bahas masalah begituan sih disini.

Cuma kali ini ada hal yang agak menyedihkan sih rasaku.
Bukannya mau sok – sok comment or gimana gitu.
Aku cuma mau share opini aja perihal Covid.
Karena sebagai warga, aku juga merasakan dampaknya yang luar biasa dalam kehidupan.

Dari judul diatas, pasti pada kira ini article bakalan ngelantur kemana – mana kali ya.
Padahal simple aja. Covid sih memang pada hakikatnya berbahaya dan bisa mematikan kita dengan mudah. Dari Covid, selama periode Maret 2020 sampai sekarang (which each day more worse), berbagai dampak dan usaha pemerintah udah dilakukan buat berhentikan nih virus, namun tampaknya semua hilang begitu saja.

Awal covid (Maret 2020), masih biasa aja. Himbauan pakai masker, cuci tangan dll mulai ada. Disaat itulah Masker, Hand Sanitizer, Hand Soap or apapun itu tiba – tiba jadi booming and harganya meroket.

Masuk April 2020, Covid mulai parah bangat. PSBB dimana – mana. Tidak boleh makan ditempat, tidak boleh berkumpul sama teman. Kemana aja cek suhu, cuci tangan and mulai dhe, PHK bergilir berjalan. Well, katanya ada bantuan sembako, sampai RT sibuk ngedata.
(Kalau aku sih gak ada tuh dapat sembako)

Masuk ke Mei 2020, Covid makin parah namun mulai dilupakan sejenak karena ada sebagian orang yang sibuk membeli perlengkapan hari raya. Memang sih gak semua, tapi disinilah Covid makin menyebar and dampaknya kita rasakan sampai sekarang.
(Covid itu kan gak ada tanda, harus beberapa hari dulu. Bayangkan aja dalam beberapa hari kita udah tularin kemana aja ??)

Masuk ke June 2020, ekonomi hancur, penganguran banyak. PSBB gak bisa berjalan lama karena bakalan merusak semua perekonomian. Kriminal makin banyak, lapangan kerja gak ada dan uang sedikit bangat. Ini fase dimana hampir semua kehidupan normalku perlahan hilang.
#StayHome is a new normal !

Masuk ke July – August 2020, sudah tidak terbendung lagi pertumbuhan ekonomi kita. Kalau gak pakai sistem new normal, bakalan mati kelaparan semua. Yang bertahan hidup gak bakalan banyak. Meski Covid udah nyebar kemana aja, tetap aktifitas dijalankan. Asal make masker, jaga jarak, cuci tangan dan kurangi berkumpul.

SAMPAI DISANA, RASANYA COVID UDAH MENGAMBIL AHLI HAMPIR SEMUA HAL DIDALAM KEHIDUPAN NORMAL KITA BEFORE COVID KAN YA ??

Di akhir September, ada 1 mujizat terjadi.
Ketika Covid bisa menghentikan segalanya. Hanya 1 hal yang tidak bisa dihentikan oleh Covid.

PILKADA

Aku sih bukan orang politik. Jadi aku gak mau ikutan bahas masalah politik. Cuma kan……
Namanya PILKADA, kita ini ngumpul terus memilih. Bakalan ada kampaye dimana – mana and tentunya bakalan menjadi senjata utama penyebaran Covid, iya gak sih ?

Apalagi pas mau oromosikan diri. Para calon pemimpin bakalan berkampanye dan banyak bangat video orang kampanye gak ikutin standart alias protocol kesehatan.
Itu kira – kira gimana ya ?

Entahlah ya, cuma as warga +62 yang baik. Aku sih gak minat ikutan milih karena apa ?

  • Social distancing bakalan gak bisa diterapkan
  • Pensil / kertas or apalah itu pasti udah bekas tangan – tangan orang. Entah sehat apa engga.
  • Cek suhu tidak terbukti ‘efektif’ mendeteksi Covid
  • Aku malas

Aku bukan mau ngajakin orang serentak gak usah pilkada, itu sih hak masing – masing ya. Dan sebagai warga, aku juga berhak menentukan pilihanku. Mau pilih or engga, yah itu hak aku dong ya.

Cuma, aku mempertimbangkan safety aku. Kalau kena Covid, apa bakalan ditanggung ?? Dengar berita RS aja sampai penuh sesak pasien Covid. Tenaga medis kewalahan buat menangani Covid. Terus aku mau ikutan daftar jadi pasien ??

HELL NO !

Jadi disini aku salut aja.
Ekonomi bisa di pause halus.
Kegiatan perusahaan bisa di force tutup,
Jualan pinggir jalan bisa digusur,
Pilkada gak bisa ditunda ?? Hmmm…

BE WISE YA GUYS !
YOU’RE THE ONLY ONE WHO RESPONSIBLE TO YOURSELF !

Spread the love

Leave a Reply

Verified by MonsterInsights