The Diary of Ma Yan [2009]

0

Zhangjiashu, sebuah desa yang bisa dikatakan hampir hilang dipeta dan tidak ada kehidupan yang layak disana. Darisana hiduplah seorang gadis bernama Ma Yan, menulis setiap pengalamannya tentang bagaimana dia berusaha menempuh pendidikan dan menyuarakan bahwa perempuan juga layak bersekolah. Bertemu dengan Pierre Haski, kehidupan Ma Yan berubah seketika sejak buku ini diterbitkan.

Spread the love

Well, aku sedikit pecinta kisah petualangan nyata. Buku diary of Ma Yan ini kebetulan merupakan diary yang dibuat Ma Yan ketika dia berjuang keras melawan kerasnya kehidupan di pedalaman desa Zhangjiashu.

Apalagi pada masa itu, wanita seperti Ma Yan dianggap tidak terlalu penting untuk bersekolah seperti anak lelaki. Dibandingkan menempuh pendidikan, perempuan seusia Ma Yan lebih layak disuruh bekerja dan menikah muda agar mengurangi beban keluarga.

Buku ini menyajikan berbagai kisah perjuangan dan kerasnya kehidupan Ma Yan pada masa itu.

Diterbitkan oleh Pierre Haski, seorang jurnalist yang kebetulan bertemu dengan seorang wanita tua dipertengahan perjalanannya (ibu Ma Yan), dengan berbekal setumpukan kertas yang dipercaya ditulis tangan oleh Ma Yan. Pierre menyajikan buku ini kepada kita semua.

Terbitnya buku ini sekaligus menjadi puncak dimana desa Zhangjiashu mulai mendapatkan perhatian besar dari seluruh dunia. Pembangunan sekolah dan jalan yang layak, ketersediaan air putih dan lain sebagainya.
Let see what inside this book.

Buku ini terbit dalam 17 bahasa sejauh ini.
Nah, aku sendiri punya 2 versi. Yaitu English dan Indonesia.
Kalau versi yang jelas kubaca adalah versi English.
Buku ini dijual seharga IDR 125.000,- dengan ketebalan 166 halaman dan beberapa extra page dari Pierre in the ending pack.

Buku ini juga memberikan illustrasi gambar Ma Yan dan kondisi diperdesaan Zhangjiashu tersebut. Include the paper that Ma Yan write.

Karena buku ini adalah buku yang diterbitkan 100% berdasarkan diary yang ditulis oleh Ma Yan, jadi isi didalamnya dibagi menjadi pertanggal dan didalamnya diselipkan berbagai illustrasi dan gambar kehidupan mereka disana.

Setelah Pierre dan team’nya menerima jurnal tersebut. Mereka sempat kembali ke Shanghai dan mulai menerjemahkan seluruh tulisan Ma Yan.
Seorang anak gadis yang lahir didalam kemiskinan dan terancam akan kehilangan harapannya untuk bersekolah mengerakan hati Pierre.

Hal tersebut menjadi dasar dimana Pierre menerbitkan buku The Diary of Ma Yan, The Struggles and Hopes of a Chinese School Girl.
Buku ini menjadi sorotan dunia dan dari buku inilah, Ma Yan akhirnya dapat melanjutkan pendidikannya hingga ke Prancis dan mengubah nasibnya secara keseluruhan.

Diary Ma Yan ini sekaligus menjadi standart penting bagi kita semua akan artinya pendidikan. Mungkin dinegara +62 juga harus ada jurnalist yang menyorot tentang bobroknya pendidikan didalam perdesaan serta bagaimana masyarakat masih banyak dibutakan akan apa itu pendidikan.

Tanpa pendidikan, hidup tidak akan berkembang.
Pendidikan yang baik akan membuka wawasan setiap anak muda untuk masa depan yang lebih baik.

Jika sedari kecil, mereka hanya tahu apa itu mencari uang dan tidak mengubris pentingnya pendidikan, lambat laun mereka bukan berkembang seperti kehidupan Ma Yan. Melainkan berakhri primitif seperti masyarakat dipedalaman Zhangjiashu.

Aku sih gak banyak comment kalau buku biography or based on true diary. Jika merasa prihatin yah pasti iya. Tapi mengingat masih ada begitu banyak anak diluar Ma Yan yang mengalami hal serupa.

Marilah bersama kita himbau para anak muda untuk berani mengutarakan pendapatnya dan bersuara demi masa depan mereka sendiri.

Jika bukan diri sendiri yang membela, lantas, kenapa siapa lagi diri ini harus berharap ?

Hope we are realize how important study and keep improving ourself. Never forget to help each other. Open your eyes and see around. You’ll find something precious in every side of life.

Spread the love

Leave a Reply

Verified by MonsterInsights