CHAPTER SIXTEEN : NEW LIFE, PAST SHOULD BE GONE

0

Memulai kehidupan baru dengan identitas baru. Cowel memutuskan untuk membesarkan Lisa seperti anaknya sendiri. Dan jauh didalam hati Cowel, dia menunggu saat yang tepat untuk dapat membalaskan dendam atas kematian anaknya, Andrew !

Spread the love

Seekor burung pipit hinggap disalah satu ranting pohon depan rumahnya. Angin sepoi mulai berhembus pelan, mengajak daun – daun pepohonan disekitar sana ikut menari ria bersama mereka. Dia duduk diatas kursi kayu tua sambil menikmati nikmatnya segelas tea hangat ditangannya, dia selalu begitu setiap sore karena menunggu seseorang pulang kerumah.

Dari kejauhan, Lisa turun dari sebuah mobil merah yang mewah. Lisa mencium seseorang didalam mobil itu dan menutup pintu mobil itu. Ketika mobil itu berlalu, Lisa segera masuk kedalam rumahnya dengan perasaan yang terlihat begitu bahagia.

“Aku pulang dad.”

Dia tersenyum hangat sambil melihat Lisa menghilang disalah satu pojokan rumahnya. Dia lalu menatap langit sore itu dan pikirannya masih berada pada musim dingin didesa Aleska. Sudah 4th berlalu sejak dia lari dari desa itu bersama Lisa. Tapi kenangannya akan Andrew tidak juga hilang.

Dia berubah menjadi pribadi yang ramah dan hangat, namun ingatannya tentang Max tidak pernah hilang. Setiap kali dia membayangkan wajah Max, tangannya terkepal kuat. Dia akan membunuh Max jika keadaan sudah membaik.

Hari itu, tepatnya 4th lalu, ketika dia pergi kerumah Jonny, dia ingin membuat perhitungan atas kasus hilangnya Andrew. Rencana awalnya adalah menculik Lisa. Ya, dia  akan menculik putri Jonny dan membuat pria itu merasakan sakit yang sama ketika kehilangan anaknya.

Dia mengurungkan niatnya untuk menculik Lisa saat dia melihat gadis itu sedang tertidur pulas. Dia lalu pergi kekamar Jonny dengan rencana untuk membunuhnya saja. Dia bersembunyi disalah satu pojokan kamarnya yang gelap dan menunggu Jonny pulang dan masuk kedalam kamar itu.

Lalu semua berubah ketika Jonny pulang. Dia melihat keanehan pada Jonny, pria itu mengunci kamarnya dan mematikan semua lampu didalam kamarnya. Jonny lalu duduk diatas mejanya dan mengeluarkan pistol dan sebuah kitab. Cowel mengurungkan niatnya ketika melihat pistol disamping Jonny. Dia lalu kembali menunggu hingga Jonny keluar dari kamar.

Cowel hiding ketika melihat Jonny tampak berbeda.

Ketika Jonny berjalan keluar kamar dengan pistol ditangannya, dia keluar dari persembunyiannya dan segera mencuri kitab hitam itu. Dia melihat Jonny menyimpannya dilaci rahasia sesaat sebelum Jonny berjalan keluar dari sana.

Pasti kitab itu merupakan barang berharga Jonny, pikirnya sederhana saat itu. Setelah mencuri kitab itu, dia menunggu waktu yang tepat untuk berlari namun perbincangan Jonny dibawah membuatnya tertarik sehingga dia bersembunyi dibalik gorden panjang yang tidak jauh dari kamar Jonny.

Dia juga melihat bagaimana Jonny mati dan bagaimana Max membakar habis rumah itu. Dia terlalu takut untuk menolong pada saat itu sehingga hal yang bisa dia lakukan saat itu adalah menyelamatkan Lisa dari kebakaran itu. Meskipun dia tahu bahwa Lisa yang membunuh ayahnya, dia memutuskan untuk tetap menolong gadis itu.

Ketika tersadar, Lisa kehilangan ingatannya. Sejak itu, Lisa memanggilnya dad. Dia tidak memberitahu Lisa akan apa yang terjadi, dia juga tidak membawa Lisa kedokter. Baginya, Lisa yang sekarang lebih baik jika dibandingkan Lisa yang harus menelan kembali kepahitan masa lalu. Dia tidak ingin Lisa menjadi gila seperti Max.

Dengan sisa uang mediang istrinya, akhirnya dia bisa melakukan sesuatu yang benar. Dia menyewa rumah diperkotaan dan dia mengunakan hampir seluruh uangnya untuk menyekolahkan Lisa kembali diuniversitas yang tidak jauh dari rumahnya. Dengan kesibukan baru, dia berharap Lisa bisa semakin tenggelam dalam kehidupan barunya.

Setelah teanya habis, dia berjalan masuk kedalam rumahnya. Dia mengunci rapat pintu depannya dan mengetuk kamar Lisa perlahan. Tidak dibutuhkan waktu lama, Lisa membuka pintu kamarnya dan tersenyum.

“Ada apa dad ?”

“Um, aku hanya memastikan kamu baik – baik saja.”

“Aku sangat baik Dad. Don’t worry too much.”

“Baiklah, aku ada dikamar sebelah jika kamu membutuhkan sesuatu.”

Lalu dia berjalan kekamarnya dan mengunci pintu kamarnya dengan kunci ganda. Dia lalu membuka laci mejanya dan mengeluarkan satan bible milik Max. Buku itu adalah bukti bisu kejahatan Max didesa Aleska.

Dia akan membuat perhitungannya dengan Max jika keadaannya dan Lisa sudah kembali stabil seperti semula. Dia tidak akan melaporkan Max pada polisi karena dia ingin membunuh Max dengan tangannya sendiri.

Ya, nama Andrew ada didalam kitab itu. Dan dia yakin bahwa Andrew telah dikorbankan oleh Max untuk menghidupkan kembali Audrey.

Spread the love

Leave a Reply

Verified by MonsterInsights