Bicara soal bihara sudah auto kita ngomongin soal agama.
Nah, bagaimana kalau kamu ketemu biarawati yang sesat dalam pelaksanaan ajaran agama ?
Ahli – ahli menjadi penyelamat bagi orang yang membutuhkan, film satu ini memperkenalkan sisi yang berbeda dari sebuah bihara dan biarawati didalamnya lho.
Airing pada February 2019 lalu dengan durasi sekitaran 1 jam 43 menit. This movie make Mary suffer almost in all momment and scene.
Start the begin when Mary is on covin and scream for a help, this movie then back to the momment before that happen.
October 1957 is the first time Mary arrived convent. She seek for a home to sleep and a place to born her child.
In that convent, there are so many people in same conditions like Mary.
Tidak ada tempat tinggal dan berada dalam kondisi hamil.
Mary awalnya merasa nyaman dan aman berada dibiara tersebut. Namun ketika kepala biarawati disana memberikannya obat dan membuat dia menandatangani surat penyerahan anaknya, disanalah Mary mulai melakukan perlawanan dan berusaha kabur dari tempat tersebut.
Berbasiskan pada ajaran agama, film ini memiliki alur yang sungguh menyimpan dari ajaran agama yang seharusnya. Mary terpaksa harus menganti namanya menjadi Agatha agar siksaan yang diterimanya berhenti juga.
Mary juga terpaksa mengusir Jimmy ketika berusaha menolongnya. Meskipun kenyataan pahit harus diterima Mary karena menemukan Jimmy yang sudah menjadi mayat akibat ulah para biarawati, Mary tetap pada keputusannya untuk bisa kabur dari biara tersebut.
So, everything that they do is always wrong and get the punishment from mother. Film ini tidak memiliki sensor sama sekali, jadi kalau kalian nonton nih film, jangan sambil makan ya karena ada beberapa part yang bakalan buat perut kalian melintir.
Disatu sisi, film ini juga menceritakan sisi gelap bagaimana penyalahgunaan kekuasaan sebuah biara secara tidak langsung. Untuk melangsungkan segala aktifitas dan kebutuhan the convent, they sell every born child to rich people.
(yah namanya juga sudah bihara yang terbengkalai dan disalah gunakan)
Memang kalau dilihat dari sisi baiknya, mereka terbilang cukup baik karena memberikan bayi – bayi yang tidak bersalah tersebut kepada keluarga yang lebih bertanggung jawab. Tapi tetap saja segala cara yang mereka lakukan salah. Apalagi metode menyiksanya.
Hingga bayi tersebut lahir, sang ibu akan tetap dibiarkan hidup.
Nah, kalau bayinya sudah keluar, say goodbye to the child. LOL
Sayangnya sih film yang menengangkan ini punya ending yang anti klimaks bangat, jadi rasanya agak kecewa dan gak complete.
Dengan mudah Mary, yang berhasil mencuri uang dari mother menyogok para biarawati lainnya disana dan kabur dengan mudahnya. Mother sendiri harus berakhir didalam peti yang sama dengan peti yang digunakan untukn mengurung Mary (aka Agatha).
Momment ketika polisi daerah datang juga tidak dijelaskan (maksudnya sudah berapa lama biara itu kosong), dan momment ketika peti dibuka menjadi ending begitu saja.
So, rasanya gak nendang bangat nih film pada bagian akhir, padahal diawal hingga jelang akhir, nih film sudah bisa dikatakan lumayan OK.
Film ini juga pakai alur maju – mundur cantik.
The momment when Mary sleep is the momment Mary back into past.
Jadi nanti dipertengahan film kamu bakalan tahu bagaimana ceritanya Mary bisa sampai di convent tersebut. Meski penghuni lain disana tidak diceritakan secara detail, kita sudah cukup bisa menarik kesimpulan dari kisah hidup Mary before ending in convent.
Cukup disayangkan film ini tidak masuk kedalam bioskop tanah air pada masanya. Menurutku wajar lah karena pasti kena sensor habis sih filmnya.
Selain itu, film ini mengambil theme ajaran terbalik dari ajaran sesungguhnya kristiani.
Biasanya orang bihara or yang tinggi agamanya pasti penuh kasih.
Nah, difilm ini, kelakuannya berbeda 360 derajat.
So, this film is good even they didn’t have a good ending.
Enjoy the movie guys !
Kamu bakalan deg – deg-an sama usaha kabur Mary difilm ini !
Dan kamu bakalan maki – maki dalam hati sama this convent !
(ps : You also will puke in some part)
