CHAPTER FIFTEEN : TO THE GROUND

0

Lucifer telah berjanji padaku, dia akan mengembalikan anakku jika aku memberikannya 10 jiwa suci.
Hail Satan !

Spread the love

Sosok yang berada didepannya itu bukanlah Lisa lagi.
Sesuatu telah masuk kedalam tubuhnya. Apa yang sebenarnya terjadi !
Dia mengarahkan pistolnya pada Lisa namun tangannya tidak mampu menarik pelatuk tersebut.
Dan suara tawa Max membuyarkan perhatiannya seketika.

Max berjalan keluar dari balik golden dipojok kaca kanan rumahnya sambil tertawa. Dengan cepat Jon langsung mengalihkan sasaran pistolnya tepat ke Max.

“Well Jon. Aku pikir kamu temanku.”

“Jangan bergerak or aku akan menembakmu tanpa keraguan !”

“Ups..”

Max berhenti ditempatnya sambil tersenyum.

“Kembalikan bibleku dan mungkin aku akan memaafkanmu.”

“Apa maksudmu ?!”

“Jangan membohongiku Jonny. Aku tahu kamu telah mencuri kitabku. Kamu ingin mencari bukti bukan ?”

“Sudah kuduga kamu biang dibalik semua ini ! Apa tujuanmu yang sebenarnya ?! Kenapa kamu menculik anak – anak yang tidak bersalah dan memotong jari mereka !”

Max tidak menjawab dan berjalan kearah Lisa sambil terus tertawa.
Jonny tidak melepaskan pandangannya sedikitpun dari Max. Pistolnya terarah tepat dikepala Max.
Meski dia tidak bisa melindungi Lisa, setidaknya dia bisa membunuh Max terlebih dahulu.

“Well, aku akan memberitahumu rahasia. Apakah kamu mau dengar ?”

Max mulai berjalan memutari Lisa sambil terus tertawa dan berhenti sesekali ketika ingin berbicara dengan Jonny.
Sementara Jonny tidak sedetikpun melepaskan pandangannya dari Max.

Max lalu berdiri dibelakang Lisa.
Tawanya berhenti. Dia menatap Jonny dengan dingin.

“Sebentar lagi, Audrey ku tersayang akan hidup kembali. Aku hanya perlu membunuh 7 orang lainnya untuk Lucifer dan dia berjanji akan membawa Audrey kembali padaku.”

“Kamu gila Max !”

Max lalu tertawa.
Dalam sekejab, sosok Lisa meluncur cepat kearah Jonny dan mendorongnya.
Jonny terjatuh dan pistolnya terlepas. Lisa lalu mencekik Jonny yang terjatuh.
Tangan Jonny berusaha meraih pistol didekatnya namun cengkaram Lisa dilehernya membuat dia sungguh sulit bernafas.

“Lisa… it’s me….”

Jonny berusaha menyadarkan Lisa. Max berjalan sambil bersiul senang kesamping Jonny. Dia mengeluarkan sesuatu dari sakunya dan tersenyum pada Jonny yang hampir kehilangan kesadarannya.

“Aku mencurinya sebagai ganti bibleku. Lalu aku menemukan sebuah rekaman yang lucu. Well, aku akan memutarkan rekaman ini untukmu.”

Max lalu memutar rekaman suara Nana dari ponsel tersebut.

(Uncle Jon… help…. It was… Audrey…)

Jonny mendengar dengan jelas kata terakhir Nana pada pesan itu, Audrey….
Selama ini dia telah buta. Semua ini berawal dari kematian Audrey.. Seandainya dia lebih peduli dari awal.
Seandainya jika dia mengecek ponselnya yang berdering hari itu…

Dia lalu menatap Lisa, anaknya.
Sosok itu tersenyum didepannya namun matanya menangis.
Lisa pasti berusaha keras melakukan perlawanan terhadap iblis yang merasukinya. Dengan sisa tenaganya, dia berbisik pelan.

“I.. forgive you, Lisa..”

Dan Jonny menghembuskan nafas terakhirnya.
Tidak lama setelah itu, Lisa pingsan seketika dan terjatuh disamping Jonny.

Max lalu naik keatas kamar Jonny dan berusaha mencari kitabnya.
Dia membongkar semua laci dan semua kamar dirumah itu namun tidak menemukan biblenya.
Dengan penuh kemarahan dia pergi dari rumah itu.

Tidak lama kemudian Max kembali kerumah itu dengan 3 galon bensin diatas gerobak merahnya.
Dalam keputusasaan, dia menyirami seluruh rumah itu dan tanpa memperdulikan mayat Jonny dan tubuh Lisa yang berada disana.

Dia berjalan kepintu depan dan menyalakan korek api itu.
Dengan penuh senyum, dia melemparkan api itu keatas lantai berbensin sambil berteriak kuat.

“Hail SATAN !”

Dan dia berlalu dari sana, membiarkan rumah itu terbakar perlahan.

Setelah Max pergi dari sana dan sebelum kobaran api itu memakan seluruh rumah Jonny.
Seseorang berlari keluar dari persembunyiannya dan mengendong Lisa dipundaknya.

Dia lalu menerobos api yang sudah melahap pintu belakang rumah itu dan lari secepatnya dari sana masuk kedalam hutan.
Sementara Max, memperhatikan rumah itu dengan senyuman anehnya lalu menelepon polisi untuk melaporkan kebakaran ketika rumah itu sudah habis dilahap api.

Spread the love

Leave a Reply

Verified by MonsterInsights