Namaku Loui[sa] [2015]

0

Menjalani 22th dengan perasaan yang berbeda dari wanita pada umumnya. Takdir akhirnya membawa Louisa pada kenyataan akan kelainan genetic’nya sejak lahir. Pada siapakah Louisa akan mengadu ?

Spread the love

Sejujurnya sih aku kurang suka baca buku karangan Indo ya.
Bukan sombong or gimana, tapi kurang suka aja.
Apalagi kalau tema’nya cinta. Astaga, bisa terpejam mata ini.

Nah, pas kebetulan aku jalan – jalan ke bazar gramedia.
Terus aku tengoklah buku ini dijual. Sekitaran 10ribu aja kalau ga salah.
Aku baru sempat baca beberapa minggu ini sampai habis.
(2 minggu ngabisinnya soalnya ak skip – skip bacanya)

Pas beli sih, aku pinjamin bukunya ketemanku yang kebetulan kawanin aku kan.
Soalnya dari short stories dibelakang bukunya, tertarik aja gitu lho.

Soal jati diri yang merasa bahwa dia bukan perempuan, terlebih dia menyukai sahabatnya sendiri yang seorang perempuan. Rasanya gimana gitu buat dibacakan.

Akhirnya,
Karena doi tidak baca – baca juga, pada suatu hari aku ambil aja balik bukunya terus aku baca.
Sini aku kupas novel ini buat kamu secara sederhana.

Buku ini diterbitkan sama Moka Media.
Ini buku ditulis sama Adya Pramudita dengan ketebalan 138 halaman.

Awalnya aku mengira ini buku tentang gay yang berusaha mendapatkan cintanya pada sahabatnya yang juga perempuan. Namun setelah kubaca dan kutelaah, itu hal yang jauh bangat dari kata gay.

Nah, dari 138 halaman, ada beberapa halaman yang bikin aku membayangkan perasaan karakter didalam novel.
Jadi mataku sempat berbinar – binar gitu menghayati masing – masing mereka.

Awal membaca sih buku ini agak minus.
Minus disini adalah dia tidak pisah mana membahas masa lalu, dan mana masa kini.
Aku sampai bolak balik beberapa kali baru paham kalau buku ini pakai alur maju – mundur.

Meski pada pertengahan buku kita bakalan mulai sadar bahwa antara masa lalu dan masa kini sempat dipisah dihalaman baru. Masih ada aja beberapa khayalan masa lalu Loui yang digabung dengan masa kini.
Jadi agak membinggungkan (diawal aja)

Buku ini sendiri bercerita tentang kisah 3 sahabat :
Louisa, Dimitri dan Jingga.
Louisa adalah pemain biola terkenal (perempuan)
Dimitri adalah lelaki yang agak tampan (laki)
Jingga adalah guru yang dibikin serba bisa and perfect (perempuan)

Tokoh utamanya adalah Louisa.
Kenangan diperternakan ketika mereka masih kecil hingga bagaimana Louisa berhasil menjadi pemain biola terkenal.
Permasalahan muncul ketika papi Louisa meninggal dan meninggalkan sebuah wasiat yang meminta Louisa untuk memaafkan maminya.

Permasalahan semakin besar ketika Louisa yang terkenal dilamar oleh Hans dan dia kabur dari tempatnya. Disana Louisa memeriksakan dirinya kedokter karena hingga umur 22th, dia tidak mengalami haid dan payudaranya juga tidak tumbuh layaknya wanita pada umumnya.

Louisa akhirnya didiagnosa menderita Grade 4 Ambiguitas Genital.
Dimana jenis kelaminnya menjadi tidak jelas karena tidak tumbuh sebagaimana mestinya.

Inti dari buku ini adalah bagaimana Louisa menerima kenyataan pahit tersebut dan berusaha mengumpulkan segala kepercayaan dirinya untuk berubah dari seorang Louisa (perempuan) menjadi lelaki seutuhnya (Loui).

Tidak hanya kehidupan yang diuji, persahabatan juga diuji disini.
Dimitri yang begitu mencintai Loui harus menelan pahit penolakan dan kenyataan akan diri Loui.

Sementara Jingga, terlihat tegar dan selalu berhasil menghibur kedua sahabatnya.
Karakter Jingga disini menurutku terlalu perfect sampai setiap ada dia, semua masalah terasa angin lalu. Hmm…

Jadi setelah baca 3/4 buku, aku udah bisa nebak, ini buku alurnya bakalan begini :
Dimitri love Louisa,
Louisa love Jingga,
Jingga love Dimitri !

Hingga kenyataan dimana Loui akhirnya menjadi pria seutuhnya dan Jingga akhirnya berhasil memenangkan hati Dimitri yang telah hancur. LOL
Jadi novel cinta pada akhirnya ya….

Namanya novel,
Ada pembuka, masalah dan penyelesaian.
Endingnya yah Jingga bersama dengan Dimitri sementara Loui pergi ke Bali untuk menyusun kembali masa depannya yang sempat hancur itu.

Terus in the ending,
Agak gak nyambung alias penulisnya gak konsisten sih menurutku.

Nah, dibagian ini.
Percakapan itu terjadi ketika Loui tidak bisa menerima kenyataan dimana Jingga telah dilamar oleh Dimi.

Jelas kalimat itu hanyalah dusta yang diucapkan oleh Loui untuk segera meninggalkan kedua sahabatnya.
Meski akhirnya Loui tetap pergi kebali, Sebastian bukanlah seseorang yang menyuruh dia untuk datang kesana.

Let see in the ending page…

Semoga Sebastian tidak menganggap sia – sia perjalanan ini ?
Perjalanan Loui yang kebali itu maksudnya ?
Padahal Sebastian tidak meminta alias hanya Loui yang berdusta diawal ??
Agak ambigu ya rasanya.

After all,
Ini buku sih masih okelah meski membinggungkan untuk dipahami pada bagian awal.
Karakter maminya yang alay dan kelemahan Louisa juga bikin buku ini jadi jelek.
Terus juga Louisa ini digambarkan punya banyak bangat uang, agak heran.

Apalagi sempat ditegaskan bahwa Louisa akhirnya membatalkan sejumlah kontraknya dan harus menganti rugi lumayan banyak kan ??
Terus pas ganti gender, semua terasa begitu cepat seolah si penulis berusaha mengejar ending.
(Akhirnya beberapa bagian terasa ambigu buat pembaca)

So,,,,,
Keep enjoy the book ya guys !

Spread the love

Leave a Reply

Verified by MonsterInsights