[03] BERBEDA

0

Semua terasa tidak pernah sama lagi setelah kejadian itu. Meski begitu, aku sadar bahwa dia tetaplah orang yang sama. Hanya sikapnya saja yang berbeda.

Spread the love

Beberapa hari berlalu sejak aku dan keluarga membawa pulang mamaku.

Namanya juga sudah terbiasa bersama, jadi begitu ada sesuatu yang terasa lain, pasti langsung sadar.

Awalnya semua terasa normal saja bagiku. Ada beberapa bagian yang memang telah dilupakannya. Namun tetap saja, bagian yang paling menyakitkan baginya itu tetap saja diingat dan sesekali dia mengupat penuh kemarahan karena hal tersebut.

Perlu kuakui, umpatannya tidak separah sebelumnya. Jika biasanya dalam sehari dia bisa menyebutkan hal yang sama hingga lebih dari sepuluh kali. Sekarang ini mungkin hanya sekitar 3 sampai 5x. antara bahagia or tidak, yang jelas bagiku itu adalah umpatan yang kuharapkan dapat dilupakannya dan tentunya tidak benar.

Jika sebelumnya aku begitu cemas dia tidak bisa tidur malam. Kali ini aku lebih cemas lagi karena dia kebanyakan tidur. Mungkin itu yang dinamakan masa pemulihan.
Yah, aku sendiri tidak begitu yakin. Namun aku tahu pasti dia terasa begitu berbeda.

Kekhawatirannya terhadap kami tidak berubah. Namun cara bicaranya memang sedikit mengalami penurunan. Ditambah lagi dia sering lupa ditengah percakapannya sendiri. Sudah selayaknya bagi kami untuk menjaganya dan bersabar jika ada sesuatu yang salah diucapkannya.

Kalau biasanya setiap ucapan yang salah itu dibenarin, kini dia akan marah jika kesalahan bahasanya dikoreksi. Wajahnya menjadi merah, dan tentu saja aku takut jika darah tingginya kembali naik.

Suasana rumah juga terasa begitu berbeda saat ini. Aku terbiasa melihatnya melambai padaku setiap pagi sebelum pergi bekerja. Dan kini, setiap pagi dia tidak akan pernah lagi bangun lebih cepat dariku. Aku juga merindukan masakannya. Sayangnya kini aku harus membeli makanan diluar dan tidak boleh memaksanya memasakan sesuatu.

Aku ingat hari pertama dia keluar dari rumah sakit. Ketika kami memasak bubur dan meminta bantuannya untuk melihat bubur tersebut. Masakan tersebut gosong dan aku berlari kecil mematikan api kompor karena saat itu aku berada dikamar mandi dan hanya ada dia yang duduk disana.

Tentunya aku tidak marah or menyalahkannya. Aku hanya diam dan tersenyum seolah tidak ada masalah pagi itu. Jauh didalam hatiku, aku sadar bahwa dia tidaklah sebaik dulu lagi. Dan hal yang bisa kulakukan adalah menerima perbedaan tersebut dan memperlakukannya secara berbeda. Yaitu menjadi lebih pengertian dan sabar.

Apakah aku ingin dia kembali seperti sebelumnya ?
Tentu saja !

Spread the love

Leave a Reply

Verified by MonsterInsights