After the first season yang membosankan, saya akhirnya menonton kembali series Sabrina season 2 yang airing pada October 2018 lalu dengan total 9 episode.
Well, latar yang sama serta perkembangan Sabrina yang finally memutuskan untuk mengikuti sekolah witch dan meninggalkan sekolah manusia biasanya. Sabrina menjadi semakin berani menentang father Blackwood dan bisa dikatakan, she kinda not like herself.
Alur cerita season ini sedikit menarik karena membahas tentang perbedaan genre serta diskriminasi didalamnya. Sabrina yang ingin membuktikan bahwa wanita berhak mendapatkan kesempatan yang sama, dan juga Susie, teman manusia yang berusaha membuktikan diri bahwa tidak hanya pria yang bisa bermain basket.
Inti dari season kali ini adalah Dark Lord yang mulai menampakan dirinya kepada para pemujanya. Dark Lord juga tidak segan untuk menunjukan bahwa dia menyukai Sabrina dan menginginkan Sabrina sebagai pendampingnya.
Seperti biasa, Sabrina melakukan berbagai hal yang melanggar perjanjiannya dengan Dark. Selain mendapatkan kutukan, persaingan untuk mencapai posisi pendamping Dark pun dimulai pada season kali ini.
Yang menyedihkan diseason kali ini adalah sosok Dark yang bangkit berkat gerbang dibawah galian Harvey. Disana Sabrina mengetahui kenyataan bahwa Dark adalah ayah kandungnya. Bukannya menjadi pendamping Dark, Sabrina malah menjadi satu – satunya orang yang mengalahkan Dark bersama bantuan teman manusianya.
Pemuja iblis pasti kesal dhe nonton nih series,
Soalnya raja iblisnya (Dark Lord) lemah bangat !
LOL
