Rainy day in sunday and watching black comedy movie never been bad, isnt it ?So, today I will give some review about old movie, A Long Way Down yang airing pada March 2014 lalu dengan durasi sekitar 96 menit.
Film ini sih mau dibilang comedy kagak juga, ada sad – sadnya lah menurut saya.Dan bagian ceritanya juga dibuat beda, dibagi menjadi 4 sudut pandang yang berbeda.Well, meski lumayan bagus, movie ini malah mengalami kerugian lho ahli – ahli meraup keuntungan.Let’s check the movie guys !
Film ini sih sederhana aja, ceritanya diawali dengan kisah kehidupan Martin Sharp yang ingin mengakhiri hidupnya menjelang malam tahun baru karena dia kehilangan segalanya akibat berselingkuh dengan gadis dibawah usia 17th.
Seteleh kehilangan segalanya, Martin yang ingin bunuh diri pada malam itu tanpa sengaja bertemu dengan Maureen, seorang ibu yang ternyata juga ingin mengakhiri kehidupannya. Setelah mereka berdua saling bertukar pendapat, Jess berlari keatas atap tersebut dan lagi – lagi dia menjadi orang ketiga yang ingin mengakhiri hidupnya malam itu.
Setelah mereka semua tersadar, dipojokan bangunan ada JJ yang ternyata juga ingin mengakhiri hidupnya.Mereka yang bertemu tanpa sengaja dalam acara ‘suicide’ akhirnya memutuskan untuk mengurungkan niat mereka dan hal tersebut menjadikan mereka semakin akrab.
Scene kedua bercerita tentang kehidupan Jess. Disini sih Jess nampak jelas kalau dia itu kesepian. Apalagi ketika dia kehilangan kakak satu – satunya. Sayangnya sampai akhir movie kita tidak dikasih tau detail kk’nya yang hilang and how they try to search for her. Kemana dan bagaimana ?? Hmm..
Part 3 bercerita tentang kehidupan JJ. Setelah memutuskan untuk jujur kepada ke – 3 teman lainnya bahwa dia tidak terkena kanker, persahabatan mereka sempat putus. Dan disini kita tahu bahwa alasan JJ ingin mengakhiri hidupnya adalah karena dia merasa tidak bisa berubah.
Well, semua orang pasti pernah merasa seperti JJ. No matter how hard you want to changes, you cant changes.
Part 4 ini yang agak sedih. Maureen yang hidup sendiri dan membesarkan anaknya yang autis. Selain tidak memiliki biaya apapun untuk memberikan perawatan terbaik bagi anaknya, Maureen masih terus berusaha hidup dan bertahan hidup.
Ketika anaknya berhenti bernafas, disini kita bisa melihat alasan jelas kenapa Maureen sempat ingin mengakhiri hidupnya malam itu. Merasa tidak mampu merawat anaknya tetapi dia begitu mencintai anaknya. Well, ini agak terharu sih.
Sisanya sih hanya scene konyol aja menurut saya.Setelah mereka berhasil melewati malam valentine bersama, scene diahlikan pada kondisi dimana mereka berhasil melewati setahun bersama tanpa bunuh diri.Film ini sih berusaha memotivasi kamu yah biar engga bunuh diri.
So,Hope you all guys enjoy the movie and got the lesson.Jangan mudah putus asa and bunuh diri karena kamu tidak akan bisa mengubah apapun ketika berhenti bernafas.
Enjoy !
