Setelah sekian lama tidak menghabiskan waktu buat nontonin berbagai macam anime dan film terupdate, kali ini saya akan membahas sebuah film dengan judul yang “mungkin” terbaca membosankan.
Yupz, The Grand Budapest Hotel ini adalah film Comedy ala German – American yang rilis pada tahun 2014. Jangan pada salah dengan judul yang membosankan ini, karena film ini berhasil memborong 11 penghargaan lho, salah satunya adalah “Best Film” dan “Best Motions Picture – Musical and Comedy”.
Kebayang dong betapa bagus dan lucunya film satu ini,
Yuk mari kita review..
Enjoy !!

Diperankan dengan baik oleh Ralph Fiennes sebagai Monsieur Gustave H (Pemeran utama pada film ini) dengan teman duetnya, seorang Lobby Boy yang diperankan oleh Tony Revolori sebagai Zero. Menjadikan film ini patut untuk ditonton bangat diwaktu senggan anda, Karena lewat film ini jugalah Fiennes berhasil mendapatkan penghargaan sebagai pemeran Aktor Terbaik.
Story :
Cerita ini diawali dengan story masa sekarang, dimana hanya tersisa sebuah patung untuk mengenang jasa Monsieur Gustave. Dengan buku The Grand Budapest Hotel ditangan seorang wanita, dia mulai membaca buku bersejarah tersebut yang menjadi buku terbaik dalam sejarah The Grand Budapest Hotel.
Part 1 : Monsieur Gustave H
Kisah ini diawali pada tahun 1932, dimana seorang Lobby Boy yang terpaksa pindah dan akhirnya diterima bekerja disana bernama Zero bertemu dengan Monsieur Gustave H secara kebetulan.
Akhirnya Gustave memutuskan untuk mengajarinya secara khusus dan menjadi pelayan khususnya yang dapat dia ajari dan percayai untuk mengerjakan berbagai pekerjaan yang tidak bisa Gustave kerjakan sendiri.
Seiring berjalannya waktu, Zero tidak hanya bertumbuh menjadi lebih baik, namun dia juga jatuh cinta pada gadis pembuat kue yang berada disana, Agatha.
Part 2 : Madame C.V.D.U.T
Pada part inilah, masalah pada film ini mulai bermuncul, diawali dengan informasi meninggalnya Madame D, membuat Gustave dan Zero bergegas untuk pergi kerumah mereka dan menyaksikan sendiri kematian Madame D. Dan ironisnya, mereka malah dituduh maling pada saat itu oleh keluarga Madame D. Namun, berkat bantuan pengacara Madame D yang mengumumkan bahwa Madame D menghadiakan sebuah lukisan terbaik, Boy With Apple pada Gustave, membuat hampir semua keluarga Madame D tidak senang akan hal tersebut.
Akhirnya Gustave dan Zero memutuskan untuk mencuri lukisan tersebut dan mengantinya dengan lukisan lain, setelah berhasil , mereka memutuskan untuk kabur dari kediaman Madame D dan kisah mengenaskan mereka dimulai.
Part 3 : Check-Point 19 Criminal Internment Camp
Nah, gara – gara mencuri lukisan dan dilaporkan pada polisi, Gustave didatangi oleh polisi dihotelnya dan karena tidak bisa menjawab pertanyaan polisi (dia malah kabur), akhirnya dia pun dijebloskan dalam penjara.
Menjadi seorang penjaja bubur dalam penjara tidak membuatnya kehabisan akal, rutin dikunjungi oleh Zero dan diberikan kue ala hotel mereka, akhirnya membuat Gustave dan team mempunyai ide untuk kabur dalam penjara. Dengan memanfaatkan kue yang rutin dikirimkan, akhirnya mereka berhasil membuat jalan untuk melarikan diri dari penjara tersebut.
Part 4 : The Society of the Crossed Keys
Berhasil kabur dari penjara membuat Gustave harus meminta pertolongan dari berbagai Monsieur yang ada diberbagai tempat untuk membantunya mencapai tempat Serge X yang akan menjelaskan semua alasan kejadian yang menimpanya. Namun sayangnya, dia sudah dibunuh oleh pembunuh bayaran yang disewa oleh keluarga Madame D untuk membunuh semua saksi beserta dirinya.
Dengan perlawanan yang sengit, akhirnya mereka berhasil lolos dari pembunuh yang mengincar mereka, namun perjalanan mereka untuk kembali kehotel masih terus berlanjut.
Part 5 : The Second Copy of the Second Will
Akhirnya dengan perjuangan panjang, Gustave dan Zero berhasil kembali ke Budapest Hotel. Namun hal ini tidak menjadikan mereka lolos begitu saja, Dibantu oleh Agatha dalam usaha mereka melarikan lukisan Boy with Appel, mereka akhirnya ditemukan oleh keluarga Madame D. Dan terjadilah pertengkaran 3 pihak didalam hotel tersebut, Gustave dan Zero, Keluarga Madame D dan polisi yang mengincar mereka karena melarikan diri dari penjara.
Namun kebenaran pada akhirnya memang akan selalu menang, akhirnya setelah semua pihak dikumpulkan, terdapat sebuah copyan surat wasiat yang memang sengaja diselipkan disana pada saat terakhir dan pada akhirnya, surat wasiat tersebut mengatakan dengan jelas bahwa The Grand Budapest Hotel beserta Lukisan Boy with Apple diserahkan kepada Gustave H.

Ini dia Lobby Boy, Zero yang akhirnya menemukan pasangannya, Agatha..
Culun but mereka merupakan unsur komedi didalam film ini.
So, bagaimana menurutmu film ini ?
Apakah menarik dari sebagian review yang saya buat ?
Saya memberikan nilai 8,7 / 10 untuk film ini karena sanggup membuat saya tertawa sendiri..
Enjoy yahh ~