Berawal dari berita di China,
Semua merasa sepele and didn’t care too much,
Malah sebagian mengejek mereka dan sebagian menanggap bahwa itu adalah perbuatan AS.
So, nobody pay attention to little village who got corona.
Now we all know that corona starting to spread around us,
Everybody really scare and now they starting to care when it was too late.
Gak penting sih ikutan bikin postingan corona karena sudah banyak,
Gak penting juga ngebahas hal yang sudah terjadi dan kini kita duduk didepan komputer didalam rumah,
Gak penting bertemu orang dan gak penting beraktifitas diluar.
Gak penting juga ditakutin bangat.
Why ?
Saat takut, kita menjadi parno.
Saat parno, kita itu ngeblank sendiri.
Pas sudah ngeblank, kita gak bisa berpikir rasional,
Pas gak bisa mikir rasional, disanalah tipu muslihat terjadi.
Welcome to +62 yang super sad,
Kalau ditengok, negara orang berlomba menyelamatkan warganya,
Memberikan masker gratis,
Pengobatan gratis,
Biaya makan, dll
GRATIS,
kepada masyarakat yang dihimbau berada dirumah,
What happen to +62 ?
Pas ada virus, pada lupa kalau sebelum virus juga ada wabah lain, DBD karena banjir. Semua tertutup pada fokus corona.
Pas ada virus, bikin lagu terus tenar dan dapat duit,
Pas ada virus, bukan berlomba beramal malah lomba membunuh warga dengan harga masker yang luar biasa,
Pas ada virus, jahe2 dan bahan – bahan alami malah mengalami lonjakan harga luar biasa,
Pas ada virus, dihimbau tidak kerja diluar dan usahakan tetap berada didalam rumah. (kalau bisa)
Terus kayak kita ini mau makan apa ya kalau cuma dirumah ?
Pas terkena virus, dibiarin MPP karena pengobatan cuma ada di ibu kota.
Welcome !
Be safe and keep doing your activities like nothing happen (inside home),
Saya percaya kita semua kebal – kebal kok,
Karena sudah biasa merasakan sakit yang berlapis.
Happy home sitting and welcome to “covid” series !