Dia hanya mampu terpaku pada pemandangan didepannya, begitu juga Jean. Untuk pertama kalinya, dia merasakan ketakutan yang begitu hebat. Dia bahkan tidak berani mengambil tindakan apapun untuk menolong tuan mudanya dan lebih memilih untuk menuruti perintah tuan Loren. Meskipun dia diberikan tugas untuk menjaga tuan muda, entah kenapa hati kecilnya berkata untuk mengikuti perintah tuan Loren.
Udara disekelilingnya seketika berubah menjadi dingin. Dia terus melihat kengerian yang berada didepannya sementara pelayan lainnya mulai melarikan diri keluar dari ruangan tersebut. Hanya tersisa mereka berempat. Dia melihat tuan mudanya kini terkulai tidak berdaya didalam cengkraman tangan tuan Loren.
“Tidak .. !!” sebuah pekikan terdengar olehnya.
Dia melihat kearah Jean dan menyadari bahwa sekujur tubuh wanita itu bergetar dengan begitu hebat. Dia lalu mendekati Jean dan mengengam tangannya. Satu jarinya lembut menutupi bibir Jean agar tidak memekik lagi. Dia menatap mata wanita itu beberapa saat dan berhasil menenangkannya. Wanita itu menyandarkan tubuhnya yang lemah kebahunya dan terdiam didepan pemandangan yang ada. Tidak tahu apa yang sesungguhnya terjadi dan apa yang harus mereka lakukan.
“Quis es !” tuan Loren kembali menyerukan pertanyaan kepada tubuh lemah Josh diatas cengkramannya.
Saat tubuh tersebut tidak merespon sama sekali, hal yang ada dipikirannya adalah bahwa tuan mudanya, tuan Josh Pars telah meninggal ditangan ayahnya sendiri. Namun semua itu berubah saat tubuh kecil tuan mudanya mulai menghentakan dirinya dengan begitu keras dan membuat cengkraman ayahnya terlepas dari lehernya.
Josh berdiri dan mengeluarkan suara tawa yang aneh. Begitu keras sehingga dia dan Jean harus menutupi telinga mereka. hembusan angin kencang terasa semakin kuat, dan saat Josh memutar pandangannya kepada dia. Dia sadar bahwa orang yang berada disana bukanlah tuan mudanya lagi.
Sekujur tubuhnya kini terasa kaku dan tidak mampu digerakan. Sosok itu mulai berjalan pelan menuju kearahnya dan Jean. Dia berpikir ini adalah akhir dari kehidupan mereka diruangan ini. Hal terakhir yang mampu dia lakukan adalah berusaha sekuat tenaga menutupi mata Jean agar dia tidak melihat apapun lebih dari ini. Dia bisa merasakan adanya aliran hangat yang mulai membasahi tangannya yang dingin.
“Quid vis !”
Dia membuka matanya dan melihat tuan Loren kini berada didepannya. Dia terpana dan tidak mengetahui bagaimana tuan Loren bisa berpindah dengan begitu cepat, tetapi sosok itu sudah menghentikan langkahnya dan kembali tertawa.
“Filium tuum !!”
Dia berusaha memahami percakapan mereka. sebuah senyum terukir dibibir tuan Loren. Dengan hentakan tongkatnya beberapa kali kelantai, pintu ruangan itu terbuka dan beberapa pria berjubah hitam masuk kedalamnya.
“Ini adalah rahasia keluarga, Toma.” Ucap tuan Loren padanya.
Dia hanya terpaku ditempatnya dan menyaksikan pria berjubah hitam tersebut mulai mengelilingi sosok tersebut dan membacakan mantra – mantra aneh. Tuan Loren berjalan mendekati lingkaran tersebut.
“Vale, Dagon !” dia melihat tongkat tuan Loren terangkat membelah udara dan sosok itu mengeluarkan jeritan yang aneh.
Tidak lama setelah itu, sosok itu terjatuh tidak berdaya dikaki tuan Loren dan seketika suhu ruangan tersebut kembali normal. Badannya tidak lagi kaku dan perlahan dia melepaskan tangannya dari mata Jean agar dia dapat melihat sekelilingnya dan kemudian histeris sambil berlari mendekati tuan mudanya yang kini terkulai tidak berdaya didepannya.
“Rawat Josh dengan baik dan jangan beritahu apapun sampai dia pulih.”
Dia menatap tuan Loren sejenak dan sadar bahwa tugasnya tidak akan mudah. Pria berjubah itu mulai berjalan keluar ruangan tersebut. Dia berusaha melihat wajah mereka namun tidak berhasil. Postur tubuh mereka juga sangat sulit untuk ditebak. Loren meninggalkan mereka bertiga disana sesaat setelah semua pria berjubah itu pergi dari sana. Meninggalkannya dia dan Jean bersama anak satu – satunya penerus keluarga Pars. Meninggalkannya dengan sebuah perintah untuk menjaga rahasia keluarga dan menjaga Josh. Meninggalkannya dengan berbagai pertanyaan didalam benaknya. Dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan !
(to be continue….)
*Quid vis ! = Apa yang kamu inginkan. *Fillium tuum ! = Your son.
*Vale = Goodbye. *Dagon = Iblis pembalas dendam.