Sebuah hubungan yang diawali dengan sebuah perjuangan rasanya bakalan berbeda dengan sebuah hubungan yang berjalan dengan mulus sejak awal. Banyak orang berpendapat bahwa semakin banyak pengorbanan yang diberikan, maka hasil yang didapatkan akan semakin baik pula.
Ketika kita berjuang untuk mendapatkan sesuatu, maka saat kita berhasil mendapatkannya, rasanya itu akan menjadi harta yang paling berharga untuk kita.
Aku memiliki seorang teman bernama Mola. Dia berusia hampir 30th saat itu, ketika pertama kali aku mengenalnya. Aku tidak terlalu menyukai penampilannya karena dia tidak menunjukan tanda – tanda wanita sama sekali. Dengan rambut yang sengaja dipotong pendek seperti pria, rasanya sulit untuk menebak genre aslinya jika kita tidak pernah mengenalnya sama sekali.
Mola itu orangnya simple. Matanya sedikit sipit seperti aku. Dia menyukai sesama jenis. Aku menulis cerita ini karena menurutku itu adalah hal yang biasa. Bagi kalian yang masih merasa tabu akan hal tersebut, gak perlu membaca mini stories ini sampai habis.
Mola itu orangnya lucu. Kali pertama aku mengenalnya, aku bertemu dengannya dicafe yang sama. Dia duduk seorang diri dan sesekali dia datang bertemankan cewek – cewek yang silih berganti. Aku sendiri tidak berkenalan langsung dengannya karena aku tipe yang suka duduk sendiri didepan laptopku. Karena posisinya dia berada didepanku dan tempat duduk kami saling berhadap – hadapan, sesekali ketika pandangan mata kami bertemu, kami mencoba untuk tersenyum, sebatas itu. Kami tidak berkenalan sama sekali dan sejujurnya aku sendiri lupa bagaimana kami memulai pertemanan.
Suatu hari, Mola membawa teman perempuannya bernama Hilda. Berbeda dengan Mola, perempuan itu jelas wanita. Rambutnya panjang dengan badan yang langsing. Dilihat dari bentuknya, aku yakin bangat pada saat itu kalau Hilda merupakan wanita yang masih lurus jalan hidupnya. Artinya, dia masih menyukai perbedaan jenis, bukan berada pada dunia LGBT seperti Mola.
But, we never know what happen until it happen, right ?
Seiring berjalannya waktu, Mola yang terus menerus bersama dengan Hilda akhirnya berhasil mendapatkan Hilda.
Hal itu sebenarnya bukan hal yang mudah karena dari pihak Hilda, sempat keluarga Hilda menolak hal tersebut. Mola yang tidak pernah menyerah akhirnya berhasil meluluhkan hati keluarga Hilda, termaksud Hilda sendiri.
Two of them become together and live together.
4 years passed after that. Time goes fast and nobody really know what inside one relations.
Saat kita berpikir sepasang kekasih terlihat bahagia dan selalu bersama, saat itu juga menandakan bahwa kita tidak pernah tahu akan apa yang sebenarnya menjadi permasalahan bagi mereka. Aku sejujurnya bisa menebak kalau cinta Mola semakin hari semakin berkurang pada Hilda, but I never say that to both of them.
One day when I was working, I got a call from Mola. She telling me that she broke up with Hilda with shock me at first but I didn’t feel any suprise later because I already guess it.
Nothing last forever. No matter how hard you working on one relations, when time passed and all you do is a same things again and again, the love will faded and you will end up alone.
Bukannya aku tidak percaya sama cinta sejati yang akan terbentuk dari perjuangan. But, I know that when you didn’t feel anythng anymore with other people, it is always be better to break the relations. Everybody need a break and it may hurt one person. It is not mean we didn’t hurt too. It just simply mean that you didn’t mean to each other and let it go and accept it will make you feel a peace in the end of the day.
I always telling myself that doesn’t matter how hard you try to put every piece together. No matter how hard you fight for something, in the end, if that is not mean for you, they will go.
Never put all you heart on something because nothing will last forever.
Everything come and go. Time will healing and make us forget but a memory that we create since we are together ?
Its a lesson !
Lesson that telling us, ‘Nothing Last Forever !”